Duapuluh

3.8K 417 11
                                    

Dua minggu sudah Tika, ibu Ricad dirawta di Jakarta. Oprasinya juga berjalan dengan lancar. Sekarang hanya sedang masa pemulihan.

Sementara ini Sekar meninggalkan sekolahnya untuk menemani Ibunya yang sedang dirawat.

Eyi yang sedang istirahat makan siang mengunjungi kamar inap Ibu mertuanya. Dengan perutnya yang sedikit menonjol. Eyi masuk kedalam ruangan mertuanya dengan ceria.

"Assalamualaikum." Salam Eyi, lalu menghampiri Tika yang sedang menonton tv. Tapi sedkit ada perdebatan antara Sekar dan Ibunya.

"Waalaikumsalam, Mbak." Jawab keduanya.

"Mbak, tuh Ibu ndak mau makan siang." Kata Sekar mengadu pada Eyi.

"Ibu kenapa enggak mau makan? Mau Eyi belikan dikantin?" Tawar Eyi, dihadiahi gelengan dari Tika.

"Mbak udah maem?" Tanya Tika lembut

"Udah tadi diruangan Eyi. Ibu makan ya, Eyi suapin." Eyi sudah bersiap mengambil jatah makan yang tergeletak dimeja.

"Nanti aja, Ibu masih kenyang." Elak Tika

"Sedikit aja Bu. Kan harus minum obat." Kata Eyi

"Ibu mau pulang, Mbak. Kasian Sekar harus bolos sekolah. Sudah lama dia gak masuk sekolah." Tika memandang Eyi sayu. Eyi mengerti perasaan mertuanya ini.

"Nanti ya, Bu. Kalo udah sembuh total." Kata Eyi

"Ibu sembuh aja dulu, urusan sekolah Sekarmah belakangan. Gapapa kok." Kata Sekar nimbrung. Sebenarnya Sekar juga khawatir dengan sekolahnya. Tapi Tika lebih penting.

Akhirnya beberapa suapan masuk kedalam mulut Tika, disuapi oleh Eyi.

"Ibu udah banyak ngerepotin Mas, Mbak, sama keluarga Mbak." Kata Tika.

"Ibu ini, aku kan sama Mas anak ibu. Aku juga mau ngurus Ibu. Lagipula Mami sama Papi enggak keberatan kok." Kata Eyi

Setelah jam makan siang selesai, Eyi undur diri karena harus bekerja lagi. Jam kerjanya hanya sampai pukul setengah tiga. Jadi Eyi akan menunggu suaminya menjemputnya diruangan Tika.

Pukul setengah lima Ricad sudah berjalan menuju rumahsakit tempat istrinya bekerja. Tak butuh waktu lama dia sudah sampai disana.

Langsung menuju ruangan dimana Ibunya dirawat.

"Assalamualaikum." Salam Ricad

"Waalaikumsalam." Jawab Tika, Tika memberi kode kepada Ricad yang baru masuk agar tidak bersuara.

Ricad melihat istrinya dan adiknya yang sedang tertidur disofa. Ricad menuju brankar tempat ibunya berbaring.

"Baru pulang?" Tanya Tika pelan, diangguki oleh Ricad.

"Gimana? Ibu sudah baikan? Masih ada yang sakit?" Tanya Ricad. Lalu menggenggam tangan ibunya.

"Enggak ada, kalian manjain Ibu disini. Manamungkin sakit." Kata Tika tersenyum.

"Syukurlah. Eyi tidur daritadi?"

"Iya, habis asar tadi tidur sama adikmu." Kata Tika.

Ricad menatap Ibunya. Orangtua kandung yang ia miliki sekarang hanya ibunya. Ia sangat menyayanginya.

"Ibu pengen pulang, Le." Kata Tika

"Nanti kalo kata dokter sudah boleh pulang, baru boleh pulang." Kata Ricad lembut.

"Ibu merepotkan kalian terus ya?" Tanya Tika.
Sebenarnya ia senang dirawat oleh anak sukung dan menantunya. Tapi dia tidak enak jika harus merepotkan keduanya terus.

Eyi manis, mas yang punya!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang