"Nangis gak akan buat keadaan berubah"
****
Selepas pulang dari basecamp geng Arion semalam, freya menangis. Menangisi kegagalan nya, kenapa dia harus sebodoh itu sampai terjebak di lingkaran permainan Arion dan teman-temannya.
Freya mematut dirinya di depan cermin, lingkaran mata tercetak sempurna akibat menangis beberapa jam, Freya bodoh! Iya karena dia Menangisi seseorang yang sepatutnya di benci.
Freya mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda tak lupa mengenakan kacamata untuk menutupi kantung matanya.
Freya berangkat sekolah bersama Alvaro. Keduanya sama-sama diam tidak seperti biasanya.
"Hati-hati kak Varo" ujar Freya, setelah itu dia turun dari mobil Alvaro
Di parkiran pandangan nya langsung bertemu dengan mata Arion, tidak ada lagi tatapan hangat dan sebuah senyuman seperti biasanya, kini berganti menjadi tatapan sinis dan senyum mengejek. Freya mengabaikan Arion, dia langsung menuju kekelasnya.
Selama pelajaran Freya sama sekali tidak fokus. Dia merasakan rasa sakit di bagian kepalanya, mungkin karena tidak cukup tidur.
''Frey! Lo sakit? Mau gue anterin ke UKS?" Tanya Davina
"Ini lagi pelajaran MTK, gue gak mungkin absen"
"Kesehatan lo jauh lebih penting, biar gue minta izin sama bu Kinar"
Setelah menimbang-menimbang akhirnya Freya setuju dengan usulan Davina. Davina meminta izin kepada bu Kinar, bu Kinar mempersilahkan Freya beristirahat. Beliau juga mengatakan "semoga cepat baikan ya", mendapat perhatian seperti itu dari guru pasti mengundang banyak kecemburuan dari murid-murid lain, mereka juga pasti ingin merasakan berada di posisi Freya.
Saat berjalan menuju UKS bersama Davina mereka bertemu dengan keempat anggota geng Winter.
"Kemana babe" tanya Rezvan
"Nganterin Freya ke UKS, dia butuh istirahat"
Arion seperti menginstruksi kan kepada temannya agar segera menuju lapangan. Freya hanya tersenyum miris, yang selama ini di jalani bersama Arion adalah sebuah mimpi. Dan inilah kehidupan yang aslinya.
"Lo tidur aja, nanti pas istirahat gue bangunin lo ya" ujar Davina
"Iya"
Davina keluar dari UKS, Freya memutuskan untuk memejamkan matanya, bukan badannya yang sakit tapi hatinya. Apa dengan tertidur hatinya akan sembuh?.
Tanpa sepengetahuan Freya, cowok yang tadi sudah berada di lapangan, sekarang berdiri di depan UKS menatapnya penuh khawatir.
"Maafin gue"
*****
Davina membangunkan Freya tepat saat jam istirahat sesuai janjinya. Keduanya menuju ke kantin.
"Eh Frey, itu si Adara ngapain gabung sama mereka?"
Freya menatap ke arah yang di maksud oleh Davina, disana ada Rezvan, Nean, Kenzo, Arion dan Adara yang duduk di samping Arion. Tidak hanya duduk sih, gadis itu juga menempatkan kepalanya ke lengan Arion. Seperti orang pacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandal Perfect (Sudah Terbit)
Teen FictionBagiku, Arion Delvin Anggara adalah salah satu siswa yang harus aku hilangkan keberadaannya dari sekolah. Ya meskipun itu sulit, karena dirinya adalah putra pertama dari pemilik sekolah ini. Dia berkuasa, pemberontak, dan aku membencinya! Bagi gue...