Mading SMA Pertama nampak ramai di kerumuni oleh siswa maupun siswi, terdengar beberapa decakan yang keluar dari mulut mereka mengenai apa yang ada di mading sekolahnya.
Freya yang baru saja sampai bersama Arion juga merasa penasaran mereka berdua mendekati mading tersebut.
"Minggir" ujar Arion
Semua murid yang awalnya menutup mading, kini malah bergeser memberi akses agar Arion dapat lebih leluasa berjalan.
Freya dan Arion menatap foto yang tertempel disana, ada dua foto yang amat sangat dia kenali, Freya mendadak pucat karena melihat gambar itu, sedangkan Arion lelaki itu nampak mengepalkan tangannya tanda emosi.
"Siapa yang nempelin foto ini?" Tanya Arion dengan sorot tajam
Semua murid yang berada disitu nampak diam tak berkutik.
"Jawab" Bentak Arion
"Kita juga gak tau Ar, pas sampe foto itu udah ada di mading jadi kami gak tau siapa yang nempelin itu foto" jawab seseorang yang berasal dari kelas Arion
Arion mengambil foto itu, meremasnya dan membuang ke tong sampah.
Dia menarik tangan Freya, membawanya ke Rooftop sekolah, sampai disana Arion memojokkan Freya ke dinding, menghimpit tubuh Freya, Freya hendak mendorong Arion tapi tidak bisa, tubuh mereka sudah saling menempel, Freya merasakan sesak dibagian dadanya karena terhimpit oleh tubuh atletis Arion.
"Bisa kamu jelasin semuanya sayang?" Tanya Arion tepat di wajah Freya
Jarak wajah mereka sangat dekat, bahkan hidungnya sudah saling bersentuhan, Freya berusaha menahan nafasnya karena terlalu dekat dengan Arion, bibirnya juga terasa kelu, dia tidak bisa menjawab.
Arion mencium sekilas bibir Freya, kemudian ciuman itu merambat ke pipinya.
"Jawab" Arion mencengkram lengan Freya, tapi tidak kuat.
"Aku gak sengaja ketemu sama Gerald kemarin, dia lagi dihajar sama preman, aku takut terjadi sesuatu sama dia makanya aku turun dari angkot, aku bantuin ngobatin luka dia, dan tiba-tiba dia meluk aku atas ucapan terimakasih. Udah itu aja, aku gak ada apa-apa sama dia" Freya berujar dengan takut
"Kamu gak ada main belakang sama dia kan?" Tanya Arion sambil menyusuri wajah Freya
"Iya enggak, kamu percaya sama aku kan?"
"Aku percaya sama kamu, tapi aku gak percaya sama Gerald, jangan deket-deket sama dia, aku gak suka"
Freya mengangguk, Freya pikir setelah menjawab pertanyaan itu Arion akan melepaskannya namun dugaannya salah.
Arion mencium bibir Freya, semakin menempelkan badannya pada tubuh Freya.
"Woyy ini bukan hotel"
Suara itu menghentikkan Arion, Arion melepaskan ciuman itu, dan menemukan ketiga temannya sedang tertawa terbahak-bahak disana.
"Gue gak maksud, gue cuma nyari lo karena udah bel. Eh ternyata mau kelepasan disini, yaudah lanjut aja. Kita tinggal dulu" ujar Nean sambil nyengir.
Arion menatap Freya, keadaan gadis itu sudah sangat berantakan, Arion merapikan kembali rambut Freya.
Setelah itu dia menangkup wajah Freya dan mengecup sekilas bibirnya yang sudah bengkak.
"Maafin aku, aku kelepasan" ujar Arion
"Kita sama-sama kelepasan, sama-sama bersalah. Untuk ada teman kamu, kalau enggak aku gak tau apa yang bakalan terjadi"
"Yaudah kita ke kelas sekarang ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandal Perfect (Sudah Terbit)
Teen FictionBagiku, Arion Delvin Anggara adalah salah satu siswa yang harus aku hilangkan keberadaannya dari sekolah. Ya meskipun itu sulit, karena dirinya adalah putra pertama dari pemilik sekolah ini. Dia berkuasa, pemberontak, dan aku membencinya! Bagi gue...