Kamu pasti Kuat

24.5K 1K 34
                                    

Selama menuju ke rumah sakit, Arion tidak pernah melepaskan genggaman tangan nya, dia tidak henti-henti nya berdoa agar Freya terselamatkan, Freya masih saja sanggup membuka matanya meskipun rasa sakit sudah menjalar ke seluruh bagian perutnya.

"Tenang Frey, bentar lagi kita sampe. Kamu gak akan kenapa-kenapa kamu akan sembuh. Percaya sama aku, maaf aku lalai jagain kamu makanya kamu kayak gini. Maaf Frey"

Freya tak sanggup berbicara karena untuk membuka mulutnya saja rasanya sungguh sangat sakit, dia hanya menatap sendu wajah Arion yang berlinang air mata, Freya menikmati waktu sebaik mungkin untuk bisa menatap wajah lelaki yang dia cintai, Freya takut jika nantinya dia tidak pernah bisa menatap wajah ini lagi, Freya takut jika hari ini merupakan pertemuan terakhir mereka.

Sampai di rumah sakit, Arion menunggu Freya di depan ruang ICU, tidak lama kemudian datang lah ketiga temannya di susul oleh Alvaro yang tiba bersama kedua orang tuanya, dia langsung mendekat dan menarik kerah baju Arion, satu pukulan melayang membuat Arion jatuh tersungkur ke lantai.

"Berapa kali gue bilang, jauhi Freya. Lo cuma bisa nyakitin dia bangsat" Alvaro kembali menyerang Arion, namun Arion tidak kunjung membalas

Rezvan membantu melerai perkelahian itu, melihat Arion yang tidak melawan membuat diri nya tidak tega, Arion akan sekarat jika dia tidak mengehentikan Alvaro

"Kak ini gak sepenuhnya salah Arion, gue tau lo abang nya Freya tapi gak seharusnya lo langsung nyerang kayak gini tanpa tanya dulu apa penyebab Freya kayak sekarang. Tenangin diri lo dulu, dengan kekerasan kayak gini keadaan gak bakal balik kayak semula. Freya tetap bakal koma, kita tunggu hasilnya" ujar Rezvan

"Awas aja kalau Freya sampe kenapa-kenapa. Lo abis sama gue"

Alvaro duduk di sebelah kedua orang tua nya, sedangkan Arion, Nean, Rezvan dan Kenzo berdiri di depan ruang ICU. Arion merasakan nyeri yang luar biasa, sudut bibirnya terluka parah karena bogeman yang Alvaro berikan.

Setelah 30 menit menunggu, dokter yang menangani Freya akhirnya keluar dari ruang tersebut.

"Bisa saya berbicara dengan keluarga Freya"

"Saya papa nya dok, bagaimana keadaan putri saya? Apa dia baik-baik saja dok?" Tanya papa Freya

"Freya mendapatkan luka tembakan yang cukup parah, dia kehilangan banyak darah, kondisi nya sangat kritis. Maaf pak, kami tidak bisa menolong nya. Freya tidak akan selamat,  kecuali dia di rawat di rumah sakit terbaik, bapak bisa membawa nya ke luar negeri, rumah sakit di Singapura mungkin mampu menolong Freya"

"Terimakasih dok, saya akan memberikan yang terbaik untuk putri saya"

"Bapak bisa ikut ke ruangan saya supaya bapak tau secara rinci mengenai pengobatan di Singapura"

Papa Freya berjalan mengikuti dokter, Alvaro memeluk mamanya yang menangis terisak, setelah itu Alvaro menuntun mamanya untuk berjalan mengikuti papanya.

Arion segera masuk ke ruangan serba putih itu, dia harus melihat Freya sebelum gadis itu di bawa ke Singapura. Arion mendekat mengamati wajah Freya yang terlihat begitu damai, Arion mengenggam tangan Freya, menyalurkan kekuatan untuk gadis yang amat sangat dia cintai.

"Frey, kamu pasti sembuh aku yakin karena kamu cewek kuat. Maaf gara-gara aku kamu kayak sekarang. Seharusnya aku yang ada disini bukan kamu, seharusnya aku yang sakit bukan kamu. Frey, mungkin hari ini menjadi pertemuan terakhir kita, karena aku gak tau apa yang akan terjadi ke depannya. Aku gak tau apa kamu akan kembali lagi ke Indonesia atau kamu akan stay disana supaya gak ketemu sama aku lagi, aku gak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Maafin aku karena berjuta kali nyakitin kamu. Mungkin ini karma buat aku, kamu akan pergi dan tinggalin aku disini. Frey aku tau kamu sekarang lagi koma. Tapi please dengerin permintaan aku. Aku akan terus nunggu sampek kamu balik lagi kesini, aku akan terus menunggu sampai kamu benar-benar kembali dan datang ke kehidupan aku lagi. Gak papa kalau di pertemuan selanjutnya kamu jadi benci sama aku, gak masalah buat aku Frey. Yang penting aku bisa terus liat kamu meskipun kamu gak ingin kembali sama aku. Freya, aku akan menunggu disini, entah itu untuk waktu 1 bulan, 1 tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun aku akan tetap setia menunggu. Jadi aku harap semoga kamu cepat sembuh, supaya aku bisa secepatnya ketemu kamu lagi. Aku sayang kamu" Arion mencium kening Freya lama, menyalurkan seberapa besar dia mencintai gadisnya ini.

Arion keluar dari ruangan Freya, teman-teman nya segera menghampiri nya.

"Lo baik-baik aja kan Ar?" Tanya Rezvan

"Gue baik-baik aja. Tapi hati gue yang sakit, gue bakal kehilangan Freya untuk kedua kalinya. Gue goblok, gara-gara gue Freya harus merasakan sakit kayak sekarang." Arion meninju dinding rumah sakit berulang kali

"Lo emang goblok Ar, tapi sekalipun lo nyakitin diri lo kayak gini Freya akan tetap sama, dia tetap bakal koma. Stop nyakitin diri sendiri. Kita pulang sekarang, keadaan lo kacau banget sekarang"

Arion menolak, namun Rezvan tetap memaksa agar Arion ikut pulang bersama mereka.

****

Pagi harinya dia tidak masuk sekolah, Arion menuju bandara untuk menghantarkan kepergian Freya.

Arion tiba di Bandara dan mencari-cari keberadaan Freya, dia langsung mendekati objek yang sudah berhasil dia temui.

"Arion, ngapain lagi lo disini?" Tanya Alvaro sinis

"Gue cuma mau liat Freya sebelum dia benar-benar pergi. Dan kalau Freya udah sadar tolong kasih surat ini ke dia, tapi kalau lo keberatan lo boleh buang surat ini"

Alvaro menerima surat pemberian Arion

"Berhubung gue gak suka ingkar janji, gue bakalan kasih surat ini ke Freya kalau dia udah sadar nanti. Mungkin kita semua akan tinggal disana. Dan bisa jadi sampe Freya lulus kuliah, baru kita balik ke indonesia lagi"

Perkataan Alvaro seperti menampar kuat Arion, namun Arion masih berusaha untuk tegar meskipun beban berat sedang menghampiri nya saat ini.

"Selama apapun Freya pergi, gue bakal tetap nunggu sampe dia kembali. Gue akan selalu setia menunggu Freya pulang"

"Oke deh, lo boleh pulang sekarang"

Arion tidak menemukan Freya, mungkin gadis itu sudah terlebih dahulu berada di pesawat. Arion berpamitan pada Alvaro. Dengan langkah berat dia harus pulang dan mengikhlaskan kepergian Freya.

Arion tiba di parkiran motornya, dia menatap pesawat yang baru saja lepas landas membawa gadisnya pergi, meninggalkan penyiksaan yang luar biasa sakit untuk Arion.

"Seberapa lama pun kamu pergi, aku akan tetap menunggu. Karena memang cuma kamu yang aku inginkan, cepat pulang jangan biarkan aku tersiksa oleh rindu"

Arion tersenyum pahit, hidupnya akan hampa tanpa kehadiran Freya.

****
Gimana? Udah siap buat pisah sama mereka

Jangan lupa vote&comment ya

Berandal Perfect (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang