(liat dlu thriller Pelangi)
🖕iti diatasss🖕SATU
Setelah menempuh jarak beberapa kilo dalam keadaan hening, mobil putih --mengkilat--berpenumpang dua orang saja kini berhenti dari lajunya. Lebih tepatnya si pengemudi menghentikannya sebab telah sampai di tempat tujuan.
"Sudah sampai."
Gadis dengan berambut panjang itu menoleh kearah Ibunya yang sedang menatapnya dengan dalam. Membalas senyum kaku kemudian menghembuskan napasnya dengan tenang; perasaan gugup benar-benar merasuki raganya.
"Larangan yang selalu Mama katakan sama kamu selalu sama dan tidak pernah berubah," jeda Ibu satu anak itu. "Masih ingatkan?" tanya Mama.
Gadis itu mengangguk dengan lesu.
"Gak usah banyak tingkah di sekolah, dan yang perlu kamu ingat! Pilih teman yang benar!"
"Iya Ma ...."
Pelangi Abelia Talitha, gadis cantik yang memiliki mata indah dan juga memiliki senyum yang mampu membuat orang-orang tersihir dan terpikat. Tak hanya cantik, gadis ini juga memiliki kepintaran diatas rata-rata! Dia sering mengikuti berbagai lomba pelajaran dan juga olimpiade tingkat Nasional.
"Yaudah kamu turun. Langsung ke ruang Kepala Sekolah ya," titah Mama.
Pelangi mengangguk kemudian keluar dari mobil.
"Mama pergi."
Tiba-tiba saja perasaan gugup menghampiri dirinya kembali, jantungnya melompat-lompat dengan cepat, bahkan kedua tangannya mengeluarkan keringat dingin. Diliriknya lingkungan sekitar tempat dia berdiri, puluhan murid berlalu-lalang di sekitar Pelangi. Mereka berjalan melewati gerbang sekolah SMA Pelita, tempat dia menimba ilmu.
Pelangi memegang dadanya kemudian menghembuskan napasnya dengan perlahan. Kini, dia kembali berurusan dengan dunia baru yang bahkan dia tidak tahu, apakah mereka orang-orang baik atau jahat. Kedua kakinya melangkah dengan pelan, berjalan ditengah-tengah lautan manusia yang kini menatapnya dengan pandangan yang bercampur aduk. Ada yang penasaran, kagum, heran dan juga iri --mungkin.
Saat itu juga Pelangi merasa kecil dan malu, dia tidak suka menjadi people of center seperti ini. Gadis itu menundukkan kepala, berjalan mengikuti kakinya yang terus melangkah tanpa peduli ada badai didepanya.
BRUUKK!
'Astaga, aku nabrak apa?' tanya dirinya dalam hati.
Pelangi mengangkat wajahnya, yang dia lihat sekarang adalah seorang lelaki bertubuh jangkung yang masih memunggungi dirinya. Jantung Pelangi terpompa lebih cepat dari sebelumnya. Sepertinya sebentar lagi dia akan kena serangan jantung mendadak.
"Ahh ... Ma-"
"Mata lo dimana?" tanya perempuan kuncir satu di samping lelaki yang hanya diam memandang dirinya dengan datar.
Pelangi terpekur di tempat, kedua matanya mengerjap dengan cepat beberapa saat setelah kesadaran di dapat.
"Disini," ucap Pelangi -hampir saja terbata-- takut sembari menunjuk matanya sebelah kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI
Jugendliteraturkisah klasik yang akan kalian nikmati dari awal hingga akhir✨ "Jika awalnya kamu hanya sandiwara, tapi kenapa kamu tidak ingin mengakhiri?" -🌈