Pulang sekolah.
Jimin menunggu Yugyeom di luar kelas. Kelasnya sekarang sudah sepi---ah tidak sepertinya. Karena Taehyung masih ada di dalam kelas, itulah yang membuat Jimin enggan menunggu Yugyeom di dalam kelasnya."Jimin sunbae "Panggil Yugyeom dari jauh. Jimin tersenyum sembari melambaikan tangannya.
Yugyeom sedikit berlari menuju Jimin. Saat sudah berada di depan Jimin, dia pun membungkuk sambil mengatur nafasnya sendiri.
"Aigoo, kenapa kau bersemangat sekali "Ucap Jimin sambil terkekeh.
Yugyeom menegakkan kembali badannya lalu tersenyum lebar.
"Aku takut kau terlalu lama menunggu sunbae "Ucap Yugyeom. Jimin tersenyum.
"Gwenchana. Tidak masalah jika harus menunggu sedikit lebih lama "Ucap Jimin. Yugyeom menganggukkan kepalanya.
"Mana nomor mu sunbae ?"Tanya Yugyeom sambil mengeluarkan handphone nya.
"Ah benar" Ucap Jimin. Dia mengeluarkan handphone nya yang dia simpan di saku celana nya.
"Ini masukan "Ucap Jimin sambil memberikan handphone nya yang langsung diterima dengan antusias oleh Yugyeom.
"Kau dijemput ?"Tanya Jimin kepada Yugyeom yang sibuk mengetikan nomor telepon Jimin.
"Tidak tahu. Sepertinya tidak sunbae "Jawab Yugyeom. Dia kembali menyerahkan handphone milik Jimin.
"Gomawo sunbae "Ucap Yugyeom. Jimin hanya menganggukkan kepalanya saja, sembari menerima kembali handphone nya.
"Sunbae sendiri bagaimana ? Dijemput ?"Tanya Yugyeom.
"Tidak tahu juga "Jawab Jimin.
"Mau pulang bersama denganku sunbae ?"Tawar Yugyeom.
Jimin terlihat berpikir, saat dia hendak menjawab tiba-tiba saja handphone nya berbunyi.
"Sebentar, hyung ku mengirim pesan "Ucap Jimin sedangkan Yugyeom hanya menganggukkan kepalanya saja.
Jimin membaca pesan yang dikirim oleh Yoongi itu. Dia terkejut saat Yoongi menuliskan jika dia akan dijemput oleh Jin.
"Ada apa sunbae ?"Bingung Yugyeom saat melihat ekspresi Jimin.
"Tidak apa-apa. Mian, sepertinya kita tidak bisq pulang bersama, Yugyeom "Ucap Jimin yang merasa tidak enak.
Yugyeom menganggukkan kepalanya.
"Ah seperti itu. Gwenchanayo sunbae, kalau begitu aku duluan. Sampai jumpa "Ucap Yugyeom.
Jimin tersenyum.
"Ne, hati-hati di jalan "Ucap Jimin. Yugyeom kembali menganggukkan kepalanya lalu beranjak pergi meninggalkan Jimin.
"Rupanya ada yang sudah mendapatkan teman "
Jimin tertegun. Dia membalikkan badannya, lalu matanya menangkap Taehyung yang sedang bersedekap dada di ambang pintu kelas.
"Katakan saja jika kau iri kepadaku "Ucap Jimin yang membuat senyuman miring terbit di wajah Taehyung.
"Untuk apa aku iri kepadamu. Tidak sudi "Ucap Taehyung tajam.
"Kalau begitu berhenti mengusik hidupku Taehyung "Ucap Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Lie [ LENGKAP ]
Fanfiction"Manusia itu seperti bulan. Sisi luarnya terkadang membuat kita buta sehingga tidak melihat sisinya yang lain. Sama seperti bulan, kita hanya bisa melihat satu sisinya saja yang indah meskipun tahu jika bulan mempunyai satu sisi lain "