Clek..
Jimin menolehkan kepalanya saat mendengar suara pintu yang dibuka. Dia sebenarnya sangat bosan disini karena Jungkook yang sudah dipindahkan ke ruangan lain, juga Yoongi yang tidak kembali juga.
Senyum Jimin mengembang saat melihat Yoongi yang ternyata masuk, namun seketika senyum nya hilang dan digantikan dengan tatapan bingung saat melihat Taehyung yang berada di belakang Yoongi.
"Taehyung ? Kenapa kau datang kesini ?"tanya Jimin bingung.
Taehyung menggaruk bagian belakang kepalanya yang sama sekali tidak gatal sambil tersenyum canggung. Jimin tentu saja bingung, ini berbeda sekali dengan Taehyung yang dia kenal.
"Hyung tinggal dulu. Kalian mengobrolah "ucap Yoongi. Taehyung menganggukkan kepalanya."Ne, hyung "Jimin yang mendengarnya tentu saja terkejut. Sejak kapan Taehyung memanggil Yoongi dengan panggilan hyung ? Apakah Jimin sedang bermimpi saat ini ?
"Jim, hyung pergi sebentar ne"
Belum sempat Jimin berbicara, Yoongi sudah segera pergi. Jimin membuang nafasnya kasar, Yoongi menjadi aneh sekali menurutnya.
Jimin menatap Taehyung yang kini masih tersenyum kepadanya. Jimin menatap Taehyung bingung.
"Kenapa kau menatapku seperti itu hah ? Jangan tersenyum seperti itu, kau seperti orang bodoh !"Taehyung menggeram dalam hati karena perkataan Jimin yang sungguh merendahkan dirinya. Namun jika tidak ingat dengan perjanjian nya dengan Yoongi, Taehyung harus tetap bertahan.
"Aku ingin kita berteman "
"MWOYA!"
Taehyung terpelonjak kaget karena teriakan Jimin yang cempreng itu. Dia mengorek kuping nya sendiri karena teriakan Jimin yang membuat telinganya sakit.
"Kenapa berteriak eoh ? Suara mu tidak enak "Taehyung kini beralih mengusap telinga nya.
Lupakan, Jimin bahkan tidak peduli dengan semua itu. Jimin yang terkejut langsung merubah posisinya menjadi duduk. Dia menatap Taehyung yang kini juga tengah menatapnya.
"Wae ? Sekarang kenapa kau yang menatapku seperti itu?"
"Apa yang kau katakan tadi?"
Taehyung menyeritkan kening nya. Dengan tampang polos dia kembali mengulang ucapan nya.
"Wae ? Sekarang kenapa kau yang menatapku seper--"
PLETAK
"BUKAN YANG ITU "Jimin dengan kesalnya langsung memukul kepala Taehyung.
"Awsss, apa yang kau lakukan eoh! Kau yang menyuruhku untuk mengatakan kembali ucapanku, tapi kenapa kau malah memukul kepalaku "
"Maksudku bukan ucapanmu yang itu "Jimin jadi gemas sendiri dengan tingkah Taehyung yang benar-benar berbeda dengan Taehyung yang dia kenal.
"Ah apa tentang aku yang ingin kita berdua berteman ?"Jimin menganggukkan kepalanya.
"Memangnya apa yang salah dengan ucapanku itu ? Bukankah kau yang menginginkan kita berteman saat di sekolah eoh?"
Jimin menggelengkan kepalanya. Dia masih curiga, ada yang aneh dengan Taehyung!
"Aku tidak percaya dengan ucapanmu itu. Mana mungkin kau yang menolak untuk berteman denganku saat di sekolah kini malah mengajak ku untuk berteman. Apa kau sudah gila !"Taehyung malah tersenyum yang semakin membuat Jimin tidak mengerti.
"Itu kan tadi saat di sekolah bukan di rumah sakit. Bukankah seharusnya kau senang karena aku akhirnya mau berteman denganmu ?"ucap Taehyung dengan tangan yang dia lipatkan di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Lie [ LENGKAP ]
Fanfic"Manusia itu seperti bulan. Sisi luarnya terkadang membuat kita buta sehingga tidak melihat sisinya yang lain. Sama seperti bulan, kita hanya bisa melihat satu sisinya saja yang indah meskipun tahu jika bulan mempunyai satu sisi lain "