Part 36

1.6K 170 18
                                    

"Arggh sialan! Lepaskan aku!"

Hoseok berontak. Berusaha melepaskan tali yang mengikat kedua tangannya. Dia saat ini berada di sebuah tempat yang Hoseok yakini adalah markas dari orang yang sudah melukainya tadi.

Hoseok kembali mengerang saat rasa sakit akibat tembakan itu kembali terasa. Darah sudah keluar banyak dari perutnya, membuat Hoseok takut dia akan mati karena kehabisan banyak darah. Dia tidak boleh mati! Jika dia mati, dia tidak bisa membayamgkan bagaimana perasaan Jin nanti.

Orang yang sudah dia anggap sebagai saudara sendiri itu pasti akan kembali hancur dan Hoseok tidak yakin jika Jin bisa kembali lagi bangkit.

Nafas Hoseok terengah-engah karena terus berusaha melepaskan tali itu dan akibat menahan rasa sakit di perutnya, air mata Hoseok berjatuhan.

"Jin hyung aku takut "Lirih Hoseok dengan suara yang lemah.

******


Yoongi melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Tatapannya begitu nyalang, tangannya mencengkeram stir mobil dengan erat.

Yoongi menyaksikan itu. Saat mendengar suara tembakan, Yoongi langsung bergegas meninggalkan Jin dan Jimin. Dia sempat menyuruh kepada Jin agar tetap diam di tempat, setidaknya Jimin harus ada yang menjaga.

Saat Yoongi sudah sampai di tempat suara tembakan itu berasal, netra hitamnya menangkap tubuh Hoseok yang ditarik paksa oleh dua orang berpakaian hitam. Saat hendak mengejar, sayang mereka sudah membawa Hoseok pergi menggunakan sebuah mobil sedan berwarna hitam.

Yoongi tidak bodoh, dia tentu tahu siapa dalang dari semua itu. Yoongi menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah mewah, yang dia yakini bahwa pemilik rumah ini adalah dalang dari penembakan Hoseok.

Yoongi tergesa-gesa turun dari mobil dan langsung membuka paksa pintu rumah itu. Yoongi sempat tersenyum miring karena pintu rumah itu ternyata tidak terkunci.

"KELUAR KAU NAMJOON!"

Yoongi berteriak seperti orang kesetanan. Dia membuka satu persatu pintu ruangan yang ada di rumah itu, tapi dia tidak menemukan siapapun. Bahkan tidak ada penjaga ataupun pembantu disana.

"SIALAN!!"Teriak Yoongi emosi. Dia menendang keras kursi yang ada di dekatnya sampai membuat kursi itu terjatuh.

Namjoon pasti sudah merencanakan sesuatu, dan Yoongi yakin jika Namjoon berniat menghancurkan dirinya.

"Aku akan mengakhiri semuanya. Kau yang meminta ini semua sialan! Aku yang akan menghancurkanmu terlebih dahulu sebelum kau menghancurkan ku !"Ucap Yoongi dengan penuh penekanan.

Yoongi kembali menuju mobilnya. Setelah masuk Yoongi mengambil handphone nya lalu menelepon seseorang.

"Kalian jagalah rumah sakit tempat Jimin dirawat dan sisanya lacak dimana keberadaan Namjoon sialan itu"

"Kami mengerti tuan "

Yoongi segera mematikan panggilannya. Dia menghembuskan nafasnya dengan berat, dia harus siap dengan ini semua.

"Eomma, appa, bantulah aku "

****

We Are Lie [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang