Pelajaran olahraga pun dimulai. Semua siswa yang mengikuti pelajaran olahraga saat ini tengah melakukan pemanasan.
Jimin berusaha untuk tetap tenang karena dada nya mulai terasa sesak. Dalam hati dia menggerutu.
"Ayolah, ini bahkan masih pemanasan kenapa aku selemah ini ?"gerutu Jimin dalam hati.
Taehyung yang berada di samping Jimin berdecak. Dengan sengaja dia menyenggol Jimin sehingga membuat Jimin terjatuh.
"Dasar lemah "ejek Taehyung sambil tersenyum miring.
Guru olahraga pun dengan segera menghampiri Jimin dan Taehyung. Dengan berkacak pinggang, guru itu menjitak kepala Jimin dan Taehyung.
"Kalian berdua lari keliling lapangan sebanyak 5 kali !"
Taehyung berdecak sebal namun tetap mematuhi perintah guru nya itu. Sementara itu Jimin masih terdiam di tempatnya.
"Apa yang kau tunggu ? Cepat !"
"Ne "ucap Jimin. Dia dengan cepat bangkit lalu berlari menyusul Taehyung yang sudah mulai berlari mengelilingi lapangan.
"BERALIH KE RUANG BASKET !"
*****
Jimin berhasil mensejajarkan laji larinya dengan Taehyung. Taehyung melirik kearah Jimin yang sudah terlihat kelelahan.
"Ini bahkan belum setengah keliling tapi kau sudah kelelahan seperti itu. Dasar payah !"
Bruk...
"YAKK !"
Taehyung berteriak kesal karena Jimin yang mendorong nya sehingga membuat dia jatuh tersungkur. Jimin menatap Taehyung dengan nafas yang terengah.
"Aku tidak lemah !"ucap Jimin dengan penuh penekanan.
Taehyung tersenyum miring, dia bangkit lalu menepuk-nepuk celana olahraga nya yang sedikit kotor karena tanah.
"Mengaku saja jika kau lemah. Jangan berusaha untuk membuat dirimu sendiri terlihat kuat "
Jimin mengepalkan tangan nya kuat-kuat. Taehyung yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya.
"Kau mau memukul ku lemah ? Hahahaha, lihatlah! Bernafas saja kau sudah terlihat kesusahan seperti itu "ucap Taehyung yang terdengar sangat menghina Jimin.
"Apa yang kau inginkan sebenarnya ? Aku tidak pernah mengganggu mu "tanya Jimin yang ikutan kesal.
Taehyung kembali tertawa meremehkan.
"Tentu saja untuk bersenang-senang. Lalu untuk apa lagi ?"
Jimin membulatkan matanya mendengar jawaban yang dengan mudahnya terucap dari bibir Taehyung.
"Dasar lemah !"
Setelah mengatakan itu Taehyung pun berlari meninggalkan Jimin yang saat ini masih terdiam di tempat. Jimin menatap punggung Taehyung yang berlari menjauhinya dengan sorot mata sendu. Terdapat rasa sakit yang terpancar dari tatapan Jimin saat ini.
Jimin mengepalkan tangan nya dengan erat-erat. Dia menatap tajam punggung Taehyung yang sudah menjauh.
"AKU TIDAK LEMAH !"
Teriak Jimin. Dia berlari dengan cepat menyusul Taehyung. Tanpa mempedulikan keadaan nya sendiri Jimin berlari sekencang-kencang nya. Tidak peduli jika apa yang dia lakukan saat ini justru akan membunuh dirinya sendiri.
Taehyung membulatkan matanya saat Jimin berlari mendahuluinya. Bahkan Taehyung langsung berhenti berlari karena terkejut.
"AKU TIDAK LEMAH TAEHYUNG! AKU TIDAK LEMAH !"
Taehyung membeku mendengar teriakan Jimin yang begitu kencang itu. Dia menatap Jimin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Bruk...
Tatapan Taehyung kembali seperti semula. Bahkan senyum miring itu kembali tercetak di wajahnya.
Taehyung berlari menghampiri Jimin yang saat ini sudah tidak sadarkan diri. Taehyung menatap wajah pucat Jimin dengan tersenyum sinis.
"Kau itu lemah !"
Setelah mengatakan itu Taehyung pun mengangkat tubuh lemah Jimin lalu membawanya ke UKS.
******
"Jadi, Perusahaan Kim yang sudah membuat appa dan eomma meninggal ?"
Yongguk hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan. Yoongi mengepalkan tangan nya setelah mendapatkan jawaban dari Yongguk.
"Tapi kenapa ?"tanya Yoongi dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kau tahu kan jika perusahaan milik appa mu ini sudah sangat maju bahkan menjadi salah satu perusahaan yang terkuat dari semua perusahaan yang ada di Korea ?"tanya Yongguk.
"Ne, Samchone ''jawab Yoongi.
"Appa mu dan pemilik perusahaan Kim memang bersaing untuk mendapatkan sebuah saham terbesar yang jika appa mu dapat memiliki saham itu, maka perusahaan milik appa mu ini akan menjadi perusahaan yang paling kuat dan akan sangat maju. Karena itulah appa mu dan pemilik perusahaan Kim begitu bersaing dengan kuat "
Yoongi menganggukkan kepalanya. Sorot matanya berubah menjadi tajam.
"Arraso Samchone. Aku benar-benar sangat mengerti "ucap Yoongi dengan suara yang terdengar dingin.
Yongguk membeku mendengar suara Yoongi yang berubah menjadi tidak bersahabat. Dia menatap Yoongi dengan tatapan khawatir.
"Apa yang akan kau lakukan Yoongi-ah ? Jangan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak kau lakukan "ucap Yongguk khawatir.
Terdengar suara kekehan dari Yoongi. Yoongi menggelengkan kepalanya. Dia menatap tajam Yongguk dengan tajam.
"Aku akan membalas perbuatan mereka Samchone "ucap Yoongi.
Yoongi tersenyum sinis. Dia mengeratkan kepalan tangan nya.
"Bukankah nyawa harus dibayar dengan nyawa, Samchone ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Lie [ LENGKAP ]
Fanfic"Manusia itu seperti bulan. Sisi luarnya terkadang membuat kita buta sehingga tidak melihat sisinya yang lain. Sama seperti bulan, kita hanya bisa melihat satu sisinya saja yang indah meskipun tahu jika bulan mempunyai satu sisi lain "