Bab 11

76 15 0
                                    

Setelah sampai di cafe tersebut. Chanyeol dan wendy sudah duduk dipojok dekat cermin. Yaa tempat asik buat nongkrong yaa dipojok emang hihi.

"Tumben lo ngajak gue keluar?" Tanya wendy sebagai pembuka pembicaraan.

"Suntuk gue di apart. Pengen keluar tapi kenal nya cuma lo doang disini." Ucapnya.

"Di apart kan fasilitas nya banyak. Kenapa gak lo manfaatin?" Tanya nya.

"Ya beda lahhh. Yaa weekend aja sihh gue ngegym. Hari biasa yaa gue di dalem kamar gak ada kerjaan. Itupun pas ada matkul. Kalau nggak gue kekeringan nanti dikamar."

"Ahahaha halu loh. Ya nggak lahh. Keluar kek liat-liat daerah sekitar apart loh kalau belum tau arahnya. Atau ngga yg deket-deket lah. Gue tau sekitaran sini ada taman nya, setiap weekend banyak orang yg kesana. Coba aja."

"Lo ngomong barusan?" Tanya balik.

"Hah? Apaansih lo. Gue ngomong juga dikira nyuci piring." Gerutunya.

"Tumben lo ngomong panjang lebar kali tinggi."

"Yaudah gak usah didengerin." Sambil meminum dengan terburu-buru.

"Ahahaha yaelahh gitu doang marah lo." Sambil mengusek kepala wendy. Seketika wendy langsung tegang. Badan nya kaku.

"Woy diem aja lo. Kenapa? Kesambet?" Tanya nya.

"Hah? Engga .. engga kok." Jawabnya gugup.

Chanyeol hanya manggut-manggut aja. Wendy minum sambil liat kearah lain pokok nya matanya tidak terfokuskan kearah chanyeol. Entah lah apa yg dia rasakan terkadang aneh.

"Lo laper gak? Kalau laper kita cari makan dulu kalau gitu." Tanya nya.

"Hmm bolehh, terserah lo sihh."

"Lo mau nya di restoran mana? Mumpung kita masih daerah sini." Tambahnya.

"Mending lo ikut kerumah aja deh chan, pasti bi inah lagi masak."

"Boleh tuhhh. Gue kangen masakan rumahan soalnya. Bosen delivery terus."

"Oke yuk langsung cabut."

20 menit sudah mereka sampai pada rumah wendy. Wendy menyiapkan kamar tamu buat chanyeol buat istirahat atau mandi sekalipun. Selepas itu wendy sudah mandi dan ganti baju langsung ke dapur yang kebetulan lagi masak.

"Bi, masak apa aja bi? Nih ada temen ku mau ikut makan." Tanyanya sambil nimbrung ngerecokin bi inah.

"Eh duduk aja disana non. Ini bibi lagi masak kesukaan non. Ada cumi saus mentega sama lada hitam tuh udah mateng. Tinggal tumis sayur aja sama sup kaldu nya mau mateng. Mumpung bibi masak banyak."

"Duhh bi, jadi laper aku tuhhh." Ucapnya sambil nyomot cumi.

"Ihh tangan nya jail. Udah duduk aja ini mau bibi siapin. Kamu panggil temen kamu aja."

"Iya deh bi. Makasi bi inahh ku sayang." Sambil nyium pipi bi inah.

"Ya gustiiii nooon ini bibi kotor semua malah di cium." Protesnya yang hanya dibalas wendy ketawa.

Wendy langsung ke kamar tamu yang tidak jauh dari dapur sebelah anak tangga yang menuju ke arah kamarnya.

"Nih anak bertelor apaa ya, lama banget." Gumamnya.

Tok .. tok .. tok ..

"Chan .. lo udah selesai apa belum? Nih makanan nya udh mateng semua. Entar gue abisin bar ... aduuuhhhhh."

"Kenapa jatuh segala?"

"Duh sakit tau ish."

"Gue habis nelfon orang tua gue. Yaudah yuk makan." Ucap nya sambil bantuin wendy bangun. Iya bangun rumah tangga aiihh halu nya.

Different - WenNyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang