Temaram lampu kamar tidur yang hanya menemani seseorang yang lagi merenung. Langit-langit kamar tak ada hentinya terus dipandangi. Pikiran yang masih berkelana entah kemana.
Maa.. Paa .. Aku kangen kalian. Aku butuh kalian. batin wendy.
Wendy tidak bisa menggambarkan gimana hampa hidupnya selama ini tanpa ada pelukan dari orangtua nya. Selama di Indonesia, dia hanya ditemani oleh bi inah saja. Dia tahu orangtuanya selalu sibuk dengan bisnis nya, tapi bukan berarti dia egois hanya menginginkan orangtua nya disini karna orangtua nya sibuk untuk dirinya di Indonesia.
"Aku butuh kalian, bukan uang kalian!" teriaknya. Untung bi inah sudah tidur dibelakang, karna memang sudah tengah malam.
Sudah dini hari dan wendy belum juga tidur. Akhirnya sekarang dia merasakan perutnya keroncongan meminta untuk di isi. Wendy membuka kulkas untuk melihat stock makanan, ternyata bi inah sudah masak. akhirnya wendy memanaskan makanan tersebut untuk dimakan, alhasil tidak ada nasi jadi wendy hanya makan lauk saja. Yang penting kenyang lah batinnya.
Setelah sesi makan sendirian di dapur, akhirnya wendy bisa tidur pada pukul 2 pagi.
****
Terik matahari adalah hal pertama yang dia jumpai. Untunglah hari ini hanya ada mata kuliah sore hari jadi chanyeol bisa mengistirahatkan fisik nya yang sebelumnya bolak-balik indo-korea-indo lagi. Ya, karena ada hal yang mendesak di korea jadi, chanyeol langsung take off menggunakan jet pribadi kakek nya.
Flashback on
Setelah chanyeol mengantarkan wendy pulang ke rumahnya yang habis liburan di bali, tiba-tiba papa nya memberi kabar untuk dirinya pulang saat ini juga. Tanpa banyak omong, dia menelpon orang kepercayaan kakek nya untuk menyiapkan jet pribadi di bandara Soekarno Hatta. Setelah menempuh 20 menit dari apartement nya ke bandara. Lumayan macet karna masih jam 10 an. Chanyeol masih memakai celana hitam dalaman kaos putih dilengkapi jaket boomber warna hitam dan sneakers putih, karena niat chanyeol tak membawa tas hanya smartphone saja setelah balik ke apartmen nya. Toh dia akan pulang.
Selama menempuh kurang lebih 8 jam 38 menit, akhirnya chanyeol sampai di rooftop mansion keluarga nya di korea. Langsung saja, dia menuju ke ruang utama mansion. Saat membuka pintu, ada yang berbeda.
Saat merasakan langkah kaki seseorang dari belakang, mereka menoleh kebalakang berakhir senyum hangat. "Kakak!!" ucap perempuan remaja.
Oh ternyata batin nya setelah itu chanyeol tersenyum sambil merentangkan tangan. Tak memerlukan waktu yang lama, perempuan tersebut langsung masuk dalam pelukan hangat yang dirindukan nya. "Aku kangen bangeett sama kakak, kakak gak pernah jenguk di jeju sekarang malah kakak pindah ke indo sama kakek. Kakak udah gak sayang sama aku." ucapnya dengan nada merajuk. Ya, perempuan yang bersama chanyeol adalah adik nya yang masih bersekolah di daerah Jeju.
Meskipun seperti anak kecil tapi dari penampilan memang bisa disebut gadis dewasa. Hanya diperuntukan sebatas keluarga saja, sifat aslinya keluar. Entahlah perbedaan pergaulan atau memang gen dari keluarga Park itu sendiri yang membuat berbeda. "Ternyata kamu masih adik kecil ku yang selalu minta pelukan ahaha." jawab chanyeol yang masih berpelukan sambil menggoyangkan badan.
"Ih aku tuh udah 17 tahun tauu!!" ucap nya sambil merengut. "Iya iya sayang. Kakak minta maaf. Sebagai permintaan maaf, kamu mau apa manis hm?" tanya nya. Karna, jika adik nya pulang maka pasti ada yang dia butuhkan sebagai bentuk rasa kangen nya tinggal di mansion ini.
Langsung saja, mata perempuan yang ingin dikata sudah dewasa itu langsung berbinar senang. Sambil berfikir, "Apa yang ada dikepala mu ini sayang, sampai berfikir terlalu dalam." ucap chanyeol sambil mengelus puncak kepala adiknya. Sebelum menjawab, orangtua mereka menginstruksi untuk duduk bersama di ruang utama mereka.
Masih bersandar di dada sang kakak, adik perempuan chanyeol tak bosan untuk dijadikan sandaran. "Bagaimana kuliah kamu sayang, kamu kok sedikit kurus gini sih. Apa kakek mu terlalu keras mendidikmu jadinya begini hm?" ucap mama nya sayang. "Kakek gak akan tega bikin cucu nya jadi kurus kayak tengkorak kok ma." ucap nya sambil bergurau. "Hus apaan sih kamu itu, gak lucu tau gak. Meskipun kamu ngasih kabar sama mama, tapi mama itu gak puas kalau liat langsung dari kamu chanie." kata mama.
Oke panggilan itu lagi batin nya. "Udahlah honey, chanyeol baru aja nyampe kok ditanyain banyak gitu. besok aja lagi, kan liburan mu masih panjang kan chan?" tanya papanya.
"Iya pa. Kayak nya, aku mau nidurin adik dulu dikamar deh kasian kepala nya nanti terkilir kalau gini terus." ucap chanyeol. "Sini sama papa aja bawa ke kamar." kata papanya langsung dicegah sama chanyeol, mumpung ada adik nya di rumah. "Nanti langsung ke ruang kerja papa ya chan." kata papa nya. Setelah jeda beberapa detik, "iya pa."
****
"Kamu masih kerja jadi barista?" tanya papa nya to the point. Chanyeol tidak bisa memprediksi apa yang ingin dibicarakan oleh papanya. "Aku masih nyari tempat yang daerah nya strategis antara apartemen sama kampus." jawabnya.
Memang chanyeol sedikit sulit mencari tempat kerja yang cukup dekat dengan keduanya, karna baik saat ada kuliah dia bisa langsung kesana maupun saat pulang malam pun dia tidak terjebak oleh kemacetan area jakarta.
"Kamu sudah ke kantor kakekmu son?" tanya papanya lagi. Tanpa ragu, "Kantor kakek? Maksudnya?" tanya nya.
"Ternyata kakek mu belum memberi tahu soal ini. Oke, papa akan kasih tau. Tidak lama sebelum atau sesudah kamu lulus kuliah, kakek mu mau kamu yang memegang kantor cabang nya di jakarta. Kakek mu sudah tua, ingin tinggal disini untuk masa tua nya. Jadi, papa mohon kamu gak usah nyari atau kerja jadi barista ya son. Gimana menurutmu? papa tergantung kamu saja karna yang menjalankan itu kamu bukan papa." ucap papa nya panjang lebar.
Mimik wajah chanyeol tak bisa diartikan, dia bimbang. "Aku gak tau pa, maksud aku .. aku masih belum bisa menanggapi ini semua. Karna untuk saat ini passion aku masih jadi barista dari dulu waktu masih high school."
"Iya papa tau son, kamu pasti bingung saat ini. Memang kamu harus cepet balik untuk ketemu sama kakek kamu buat minta penjelasan. Ajak aja adik kamu biar dia tau suasana kampus di indo."
"Baik pa." ucapnya. Setelah itu beberapa hari di korea akhirnya, chanyeol balik dengan membawa adiknya. Dia mau tau penjelasan dari kakek nya langsung.
Malam nya tiba di Indo, mereka langsung istirahat di apartement chanyeol. Paginya mereka berdua langsung ke ruangan kakek nya. Padahal hari ini chanyeol ada mata kuliah, tetapi chanyeol butuh penjelasan hari ini juga. Karna masalah ini ada keterkaitan dengan dia.
Flashback off
****
Setelah menemui kakek nya, terlihat adiknya jatuh depan pintu. "Kamu gak papa?" ucapnya. Setelah melihat sisi kanan nya. Wendy lirihnya.
"Aku perlu ngomong sama kamu, bisa kita bicara di taman?" tanya chanyeol.
Setelah banyak yang dikatakan oleh chanyeol ketimbang wendy, "Terima kasih untuk liburan singkat waktu itu. Meskipun berdua, tapi berkesan buat aku. Boleh aku ngajak kamu besok?" tanya nya.
"Kemana?" tanya wendy. Sambil tersenyum manis, "Besok aja aku jemput kamu, gimana?" tanya nya lagi.
"Yaudah terserah kamu." jawabnya.
"Aku mau nanya, itu beneran adik kamu?" tanya wendy lirih. Sambil tersenyum jahil, "Emang nya kenapa? Kamu gak percaya? Apa perlu aku suruh kesini? Atau jangan-jangan .. kamu cemburu?" tanya chanyeol. Entahlah mau taruh dimana muka wendy, karna chanyeol ngomong sambil natap muka wendy secara dekat.
****
Akhirnya ngalir juga ide ku, mumpung kerjaan gak terlalu ribet jadi nyempetin waktu buat update hehe. Sekarang lebih efisien ngetik di laptop sih ketimbang di hape.
Semoga lancar yaa :') sebelum aktivitas nya padat aku meluangkan waktu untuk update.
Jangan lupa vote dan komen. Kalau ada kritik dan saran boleh dong kasih ke aku, makasi:)
Saranghae ❤
Safitrikusuma
03-03-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Different - WenNyeol
RomancePerbedaan kepribadian seseorang tak terlihat jika hanya di pandang sebelah mata. ⚠Typo bertebaran ⚠Bahasa non baku