Bab 17

84 11 0
                                    

"Sebenernya kita mau kemana sih chan?" tanya wendy.

"Kalau kasih tau sekarang namanya bukan surprise dong." jawab chanyeol.

"Halah gaya lu. Awas aja kalau gak asik." ucap wendy. Yang dijawab ketawa oleh chanyeol. Selama perjalanan, mereka membicarakan banyak hal yang bikin wendy kesal setengah mati. Padahal, hari ini jadwalnya mereka masuk kampus malah pergi kelayapan.

Dasar mahasiswa.

Betapa kagetnya wendy setelah sampai di tujuan. Ya,  mereka berada di Dufan. Salah Satu wisata ancol itu. Tidak bisa terbayangkan chanyeol mengajak nya ke Dufan. "Lu beneran ngajak gue kesini?" ucapnya dengan nada semangat.

"Enggak, cuma mampir aja trus pulang."

"Lah kok gitu?" jawabnya dengan pundak melemah. "Kita udah jauh-jauh dari rumah kamu kesini itu buat bercandaan aja gitu. Yaudah sekarang bebas lu mau naik wahana apapun terserah lu." ucapnya. Yang diakhiri pelukan yang tidak sengaja oleh wendy.

"Oh maaf maaf, gak sengaja. Ehm kita .. kita kearah sana aja yuk." ucap wendy terbata-bata.

Dari wahana tornado, komedi putar dan sekarang mereka kearah wahana kora-kora.

"Habis main ini kita makan dulu ya wen, soalnya udah lewat jam makan siang takutnya nanti kamu lemes belum makan." kata chanyeol yang dijawab anggukan oleh wendy. 

****

Mereka sudah berada di foodcourt, tempat yang sudah disediakan di dalam Dufan tersebut. Mereka makan dengan tenang, karna memang keadaan nya mereka kehabisan tenaga dan butuh asupan supaya tidak tumbang di jalan.

"Kenapa kamu tadi tiba-tiba meluk aku? biasanya aja kamu sensian mulu." tanya chanyeol. Saat tetesan terakhir minuman wendy jatuh ketenggorokan malah terjadi tersedak akibat pertanyaan konyol dari chanyeol.

"Aku gak masalah sih, yaa cuma kaget aja." ucapnya lanjut mengenai topik tadi. Ingin tahu respon dari wendy seperti apa.

"Hm maaf sebelumnya, tadi reflek aja gitu. Soalnya gue terlalu seneng untuk ajakan lo. Dari yang pertama kita liburan ke bali dan yang hari ini lo ajak gue ke Dufan. Rasanya bener-bener bahagia." jawabnya dengan pelan. Sungguh tidak mencerminkan sosok wendy yang biasa nya ngegas ataupun nyolot.

"Emang akhir-akhir ini kamu gak seneng?"

"Seneng aja sih. Hm contohnya gini, gue sering kan nongkrong bareng temen-temen gue di cafe atau pergi ke mall gitu kalau ada barang baru atau pas lagi stress masalah kampus cuma jalan-jalan aja ke mall tanpa ada minat beli barang. Tapi disisi lain rasa bahagia ku dari itu semua gak ada artinya. Bukan berarti aku gak suka jalan bareng temen, tapi rasa nya beda gitu. Ada yang masih hampa di diri gue." ucapnya. Lumayan curhat ke chanyeol daripada keteman nya sendiri nanti terjadi salahpaham.

"Lo tau sendirikan gue tinggal nya sama bi inah aja. Jadi gue gak tau rasanya bahagia yang sebenernya itu seperti apa.". Lanjutnya. Hidup serba berkecukupan tak ada artinya jika wendy menginginkan keluarga sederhana yang berlimpah kasih sayang dan waktu keluarga. Waktu itu pernah terakhir kali merayakan ulang tahun ke 17 nya, setelah itu tidak ada perayaan ulang tahun lagi. Dikarenakan, kedua orang tuanya gila kerja.

"Iya gak usah dijelasin aku udh tau kok."

"Makasih yaa atas ini semua. Mungkin gue gak akan sebahagia ini kalau gak kenal sama lo." jawabnya.

"Gak masalah kok. Apapun yang kamu pengen bilang aku aja. Hm boleh aku tanya sama kamu wen?" tanya chanyeol.

 "Apaan sih lo, tinggal nanya aja pakek ngomong gitu."

Different - WenNyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang