part 3

6 0 0
                                    


" morning girls " ian seperti biasa membuatkan sarapan untuk anak anaknya hari ini dia di bantu nattalia " morning dad " hanum , saturn , nindy dan winata mencium pipi ian sambil sedikit berjinjit " wina makasih yah soto mienya kemaren " winata menengok langsung ke ian " iya dad sama sama " nattalia sudah selesai membantu ian memasak sekarang dia bergabung Bersama adik adiknya " teh hari ini loe ngga ada kelas kah " nattalia menganguk " yaudah entar jemputin kita dong ya sekalian ke kantor daddy " tujuan mereka ke kantor kali ini mau nanya irene soal dia mengundurkan diri " iya nanti kabarin aja " nattalia ngambil lauk pauk di depannya .

" saturn saya minta tolong boleh " saturn menganguk " bantu saya bawain berkas berkas " satur membantu membawakan berkas berkas cukup banyak milik dosennya itu " kamu ke ruangan saya aja yah " saturn menganguk mengerti kemudian dia berjalan menuju ruangan dosen yang berada di tengah Gedung biasanya akses mudah untuk ke falkultas manapun " banyak juga berkasnya " saturn agak kesusahan berjalan " andai ada yang bantu gue " tak lama dari situ berkas berkas yang saturn bawa ke angkat entah sama siapa " oh makasih udah bantuin gue " saturn masih belum menyadari jika biruni mengambil berkas berkas nya " kamu ngga ngelain aku nai " saturn otomatis mengongakan kepalanya dia bisa melihat biruni memakai jas Teknik berwarna biru dongker " kamu mau anter ini kemana nai " biruni berjalan di sebelah saturn " oh keruangan pak subur bi " saturn berjalan menuju ruangan dosen Bersama biruni .

" makasih yah bi udah bantuin aku " saturn mengelus lengan kekar milik biruni " iya sama sama nai " biruni juga ikut mengelus rambut saturn " bi aku nanti mau pulang bareng yang lain soalnya mau ke kantor daddy " Saturn dan biruni berjalan bersebelahan " loh tumben biasanya juga aku yang anter kamu ke kantor daddy " satur mengelengkan kepala " ngga bi udah ngga apa apa lagian teh natta ngga ada kelas " biruni hanya diam sambil sesekali mencium punggung tangan Saturn .

" kak rene kenapa harus pindah ke Singapore " widiyanto bersaudara sudah memenuhi meja irene dengan tatapan bertanya tanya " yah kakak di suruh buat pindah sama calon suami kakak " winata memajukan muka ke irene " ih kak jangan begitu terus backupan kita siapa " hanum memasang muka melas " udah jangan gitu ade ade ku sayang nih liat " irene mengeluarkan handphone lalu memperlihatkan foto teman dari irene yang akan bekerja di kantor ian " kenapa kak " tanya Saturn sambil memiringkan kepalanya di ikuti dengan yang lain " gimana cocok kan dia menjadi ibu tiri kalian hmm " widiyanto bersaudara melihat foto teman dari irene itu serius " kak ini Namanya siapa " tunjuk winata ke foto itu " Namanya seola dia temen kakak orangnya baik banget nanti juga kesini orangnya " irene sedang menunggu temannya bilangnya sih sudah dekat tadi .

" ola sini " irene menghampiri temannya di lobby " hai rene " seola nama teman irene yang akan mengantikan posisinya " sorry yah lama " irene memegang bahu seola " udah ngga apa apa ayo ke atas " irene dan seola menuju lantai 30 tepatnya lantai pribadi ian " ini beneran boss loe mau terima gue " ucap seola ragu " iya ngga apa apa udah loe tenang aja " irene mencoba meyakinkan temannya dengan memberi dukungan penuh .

" eh guys itu kan yang Namanya kak seola " nattalia dan yang lain mengintip ke ruangan ian " iya bener dia kak seola " nattalia berusaha untuk melihat sosok seola yang sedang duduk di depan sang ayah " ih cantik kali kak seola " ucap hanum yang di setujui yang lain " bener apa kata kak rene kalo kak seola mungkin cocok buat ngegantiin mommy " mereka tak masalah sekarang jika ian ingin menikah dengan perempuan lain karena memang mereka butuh seorang ibu saat ini melihat ian yang harus mengurus anak anaknya serta perusahaan membuat widiyanto bersaudara kasian di tambah tuntutan dari kakek neneknya yang kadang membuat ian stress " yah kita ngga tau juga sih tapi yang jelas kak seola orang baik baik " mereka serius mengintip sampai tak sadar jika john sudah berdiri di belakang " heh kalian ngapain sih " sontak badan john di Tarik oleh nindy di suruh mendekat ke kaca " itu liat kak john sekretarisnya daddy cocok jadi ibu tiri kita " john hanya menganguk " yah menurut kakak sih juga begitu dia cocok jadi ibu tiri kalian kok asal kalian jangan rese " mulut john langsung di tutup sama Saturn " udah kakak diem aja jangan berisik " john di usir oleh Saturn untung loe anak boss gue .

" kamu tau kan bekerja disini bagaimana " tanya ian ke seola " iya pak saya tahu banyak dari irene " seola dari tadi meremat ujung kemejanya dia gugup dengan ian " hmm baiklah mulai besok kamu bisa bantuin irene sampai dia menikah " ian membuka jasnya di depan seola dan itu membuat seola melebarkan matanya " gila daddy beraninya dia begitu di depan kak seola " ucap hanum tak percaya " daddy mah kebiasaan " winata mengelengkan kepala " resiko punya hot daddy " ucap nindy yang di iyakan oleh widiyanto bersaudara .

" hayo kalian ngapain di situ " ian melihat anak anaknya mengintip kaca " oh hai daddy " mereka semua memberikan senyuman canggung ke ian dan seola " oh iya ola kenalin ini anak anak saya " ian memperkenalkan anak anaknya ke seola " ini nattalia , ini Saturn , ini nindy dan winata mereka anak kembar saya terakhir hanum " seola menyapa satu persatu anak anak ian " anak anak ini seola dia yang akan mengantikan irene " anak anak ian menganguk mengerti "ola jika ada apa apa kamu bisa menghubungi anak anak saya juga " seola hanya tersenyum kepada ian dia masih terlihat gugup dan canggung .

" rene apa anak anaknya pak ian ngga masalah kalau gue gantiin loe " seola dan irene sedang makan di salah satu restaurant dengan john harusnya namun dia sendiri belum datang " mereka tidak masalah kok ola santai aja " irene yang memberi tahu jika seola kemungkinan akan menjadi ibu tiri widiyanto bersaudara tentu saja mereka senang bukan main " mereka anak anak yang baik dan nurut ola dan yah loe bisa jadikan mereka temen " irene juga sama seperti seola awal awal kurang yakin untuk bekerja di kantor ian namun setelah dia bertemu dengan widiyanto bersaudara irene menjadi percaya diri dan bisa menjadi teman dekat widiyanto bersaudara .

Setelah john datang irene mulai bercerita tentang anak anaknya ian mulai dari kebiasaan , hobi , keunikan dll memang sih irene dan john cerita ini agar widiyanto bersaudara merasa nyaman dengan seola " yah sama mereka sih santai sih Cuma yang loe harus hati hati sama mereka berlima karena emosinya yang sedikit tidak terkontrol " john bisa melihat seola antutias mudah mudahan loe bisa jadi ibu tirinya anak anak yah seola " oh iya nanti gue mungkin coba buat beradapasi " irene dan john tersenyum tipis " iya betah betah ya kerja sama gue nanti hehe " irene melebarkan mata melihat john mencium tangan seola " heh jangan modus loe dia bagian pak ian " john tersenyum lebar ke irene sambil mengaruk lehernya " nggih ndoro ratu " irene memberikan john kerupuk ke dalam mulut john " udah loe diem aja deh sebelum hak bicara loe gue ambil " .

" gimana kak ola okay juga kan " keesokan harinya irene dan widiyanto bersaudara sedang di pantry mereka membicarakan seola selagi dia sedang ada meeting Bersama ian ke luar " udah kak ola baik banget " Saturn tersenyum manis " iyalah jelas tapi emang daddy mau sama kak seola " nindy sedikit memelankan suaranya " jangan gitu nin kita harus mencoba " irene suka melihat anak anaknya ian terlihat antusias dengan seola .

" pak habis ini harus tanda tangan beberapa berkas kerja sama dengan perusahaan keluarga wijayanto " ian melihat sekilas berkas yang di bawa seola " saya ngga mau liat berkas itu bawa berkasnya keluar " seola bingung sama ian kenapa pak ian menolak kerja sama nya yah " ola kamu ngga dengar saya suruh bawa berkas itu keluar " seola memilih keluar daripada hari pertamanya ini malah kena marah " baik pak " seola keluar dari ruangan ian dia melihat muka sang boss sedang tidak baik baik saja " kak ola kenapa kok kaya bingung gitu " Saturn bertemu dengan seola di depan ruangan ian " pak ian ngga mau tanda tangan kerja samanya "saturn melihat berkas yang seola bawa sambil smirk " udah kak biarin aja mereka masih aja maksa maksa daddy buat kerja sama " Saturn mengambil berkas itu dan membuangnya lalu membuat seola membulatkan matanya " udah kak ngga usah takut kalo di tanya bilang berkasnya udah di buang satur " .

" daddy kenapa keluarga wijayanto masih maksa sih " Saturn datang ke ruangan ian sambil protes ke ian " daddy juga ngga tau sayang " Saturn menahan emosi " ini gara gara daddy juga kenapa ngga bisa tegas " Saturn sedikit menaikan nada bicaranya " dengan begini daddy membuka akses untuk nenek sihir itu " ian masih diam melihat anaknya sedang emosi memang kebiasaan ian selalu terdiam mendengar anaknya marah setelah puas barulah ian ngomong sambil menenangkan anak anaknya " daddy tau kan kami semua ngga suka sama tante rosè dia jelas jelas menghina mommy " Saturn mengepalkan tangan " daddy harus tau bahwa tante rosè itu jahat " hanum mendudukan dirinya dia sudah tidak sanggup menbendung amarahnya " tante rosè ingin menjauhkan kita dari daddy " badan saturn bergetar " kita semua tau itu daddy " saturn dan yang lain kurang suka jika rosè mendekati ian " kita ngga suka jika ibu tiri kita jahat " Saturn menangis sambil menutup mukanya .

" satur sayang udah jangan nangis yah " ian memeluk tubuh Saturn " daddy janji bakal bahagiain kalian semua " ian mencium rambut Saturn " setelah ini kamu pulang yah sama biruni " ian segera menelpon biruni untuk menjempu Saturn di kantor . 

tbc ... 

widiyanto familyWhere stories live. Discover now