Part 5

8 0 0
                                    


" kita pulang daddy " widiyanto bersaudara sudah tiba di rumah dan sekarang ian harusnya sudah pulang tapi entah kenapa ian tidak menjawab mereka berlima " teh kok daddy ngga ada apa dia belum pulang " nattalia mengelengkan kepala " ya mana gue tau coba loe telpon kak john " nindy segera menelpon john untuk memastikan bahwa ian masih ada di kantor atau tidak " halo kak john ada daddy di kantor ngga " Saturn menyuruh nindy untuk loudspeaker " loh neng pak ian mah udah pulang dari tadi " mereka mengerutkan alis " ih jangan boong kak john nanti dosa " ucap hanum " bener deh neng hanum kakak ngga boong " mereka pun segera menutup teleponnya " et dah kebiasaan banget tuh kakak beradik " ucap john sambil mengaruk kepalanya .

" lah terus kalo daddy udah pulang berarti mobilnya ada dong " winata ingin benar benar memastikan apa mobil ian sudah di rumah apa belum " bentar kalian ngga notice atau gimana sih kan hari ini daddy ke kantor di jemput sama kak john " ucapan Saturn benar juga tadi pagi ian buru buru jadi dia minta jemput john ke kantor " jadi sekarang daddy kemana " diam diam ian melihat anak anaknya bingung dia ingin mengangetkan mereka dengan cara bersembunyi dulu sampai mereka panik memang jail sekali bukan seperti hanum .

" duh handphone daddy ngga aktif lagi ck " nindy berbecak pinggang " tau nih kemana coba " winata juga tanpa sadar menghentakan kaki " curiga masa daddy di culik sama nenek sihir " mereka memukul lengan hanum " elah ngga gitu juga kali " Saturn juga panik sih kalau benar ian Bersama rosè sekarang " ck ngga mungkin juga daddy sama nenek sihir daddy aja ngga betah lama lama sama tuh orang " nattalia mencoba lagi menelpon ian namun sayang nomornya tidak aktif " bener bener nih ya daddy " nattalia menghelai nafas .

" daddy kemana hiks " hanum sudah nangis duluan lalu di susul oleh winata kemudian Saturn kemudian nattalia dan terakhir nindy mereka menangis di ruang tamu " teteh daddy kemana hiks " winata mengoyangkan bahu nattalia " gue juga ngga tau hiks " ian yang melihat itu merasa kasian karena sudah membuat anak anaknya menangis " princess princess daddy kok nangis " reaksi mereka hanya sambil menangis mereka melihat ian yang sedang memakai baju rumahan " DADDY " mereka berlima memeluk ian " maafin daddy yah " ian mencium kening anak anaknya satu persatu .

" pokoknya daddy salah " hanum menyilangkan tangan di dada " daddy mau kasih surprise buat kalian " nattalia dan Saturn menatap tajam ian " tapi kan ngga harus buat kita nangis juga dad " ian hanya menatap tenang anak anaknya " kita kira daddy di culik sama nenek sihir " kata nindy menyindir " yah ngga lah nak tadi siang aja daddy makan sama seola " kemudian yang terjadi widiyanto bersaudara membulatkan mata biasanya ian tidak sembarang mengajak orang makan bareng apalagi seola yang baru di kenal " ngga usah mikir aneh yah itung itung buat penyambutan sekretaris baru " aneh banget sih dulu saja waktu irene di terima di kantor ian tidak ada penyambutan seperti itu " daddy aneh banget sih dulu kak rene ngga kaya gitu deh " ucap winata penasaran " yah emangnya salah daddy kaya gitu " widiyanto bersaudara sudah hafal kebiasaan daddynya yaitu gengsi kadang ian suka gengsi ke orang lain " agak kaget aja sih dad " nindy menyindir ian .

" yakin ngga sih kalo daddy suka kak ola " anak anak ian berkumpul di kamar nattalia mereka sedang mengadakan meeting ala ala " seyakin itu teh " saturn menatap nattalia " ya kan gue nanya kalian ayang ayang ku " nattalia gemas dengan Saturn " menurut gue sih daddy suka kak ola karna baru kali ini daddy kaya gitu ya kan " kata nindy sambil maskerin muka winata " nah iya daddy rada cuek gitu ngga sih " hanum asik mengemil chiki bareng Saturn dari tadi " tapi mudah mudahan bener sih daddy suka sama kak ola jangan sampe dia tunduk ke tangan yang salah " nattalia sangat tidak ingin rosè menyentuh ian sejengkal saja sampai kapanpun " kita tunggu aja progress nya sampe sebulan atau mungkin setahun " nattalia yakin bahwa seola bisa merebut hati sang ayah dengan mudah .

" duh kita hampir telat nih " semua nya tampak sibuk kecuali nattalia dan Saturn yang tidak memiliki jadwal kuliah " ya loe sih pake acara susah di bangunin " nindy sibuk menyisir rambut " jangan salahin gue kali kan loe juga susah dy " nindy mengidikan bahu " teh dy teh win ayo atuh berangkat " hanum melihat kakak kembarnya sibuk di depan kaca " iya num keheula nyak " mereka kadang berkomunikasi mengunakan bahasa sunda dikit dikit karena dulu sesil suka mengajari kelima anaknya bahasa sunda .

" duh gabut ngga sih " nattalia bosen dengan hanya berdiam diri di rumah sementara Saturn sibuk main gitar di sebelah nattalia " bicik " Saturn melanjutkan memainkan gitar " yuk kita ke kantor daddy " nattalia mengajak Saturn ke kantor ian dia memang tidak punya pilihan lain selain malas untuk pergi dia biasanya numpang tidur disana " tanggung ini bentar ya " Saturn memainkan satu lagu yang dulu sesil suka nyanyikan di kala widiyanto bersaudara ingin tidur " jangan menangis mommy disini " nattalia menyanyikan bait terakhir " jadi kangen mommy " Saturn menaruh gitarnya pelan " iya nanti kita ke makam mommy bareng bareng " nattalia juga sangat merindukan sosok sesil di sampingnya mom gimana disana enak yah .

" hai kak ola daddy ada kan di dalem " seola mengelengkan kepala " loh daddy ada rapat kak " seola juga mengeleng " tadi pak ian pergi keluar sama john lalu di dalam ada tamu pak ian dan kakak tidak kenal dengannya " nattalia dan Saturn menatap curiga seola " kak inget ngga ciri cirinya " nattalia dan Saturn berharap tamu ian benar benar tamunya atau tidak klien nya tapi jika keduanya benar mana mungkin bisa menunggu ian di dalam ruangan " dia cewek rambutnya berwarna pirang dan Panjang apa kalian mengenalnya " nattalia dan Saturn mengepalkan tangannya " kak rene mana kak " irene harusnya dateng kesini untuk membantu seola " irene sedang sakit " nattalia dan Saturn langsung berlari ke ruangan ian dan benar saja di dalam ada rosè yang duduk di kursi besar ian sambil menatap sinis nattalia dan Saturn oala asu tenan .

" ngga sopan ke calon ibu tiri kalian " nattalia dan Saturn menahan amarah Ketika melihat rosè dengan seenak jidatnya duduk di kursi besar ian " harusnya loe yang ngga sopan duduk di kursi daddy " nattalia menahan Saturn agar tidak menyerang rosè " cih adab kalian emang ngga sopan yah dulu apa kalian ngga di ajarin sopan satun sama Wanita murahan itu " kali ini saturn tidak bisa menahan dia langsung menepis tangan sang kakak dan mengambil pisau kecil di balik bajunya " jangan bawa bawa mommy dia sudah mengajarkan sopan satun sejak kecil dan loe ngga ada hak untuk berkata seperti itu ngerti " Saturn menatap sengit rosè dia ingin rasanya menusuk rosè jika dia tidak ingat dosa .

" teteh " nindy , winata dan hanum ke kantor ian dengan buru buru mereka panik seola menelpon karena nattalia dan Saturn bertemu dengan rosè di dalam " oh rupanya sudah datang apa ngga mau menyapa calon ibu tiri kalian " nindy melayangkan tatapan tajam ke rosè " gue ngga sudi manggil ibu bahkan jika daddy menikah sama loe jangan harap kita manggil loe mommy " nindy smirk " inget yah nenek lampir kita ngga mau daddy jatuh ke tangan yang salah apalagi modelan seperti ini " hanum menatap remeh rosè " satu lagi yah nyonya rosè kita berlima ngga akan pernah mau jika keluarga mu menyentuh keluarga kami lebih baik anda keluar dari sini sebelum saudara saudara saya berbuat hal yang tida di inginkan " winata hanya tersenyum namun di balik senyuman itu dia menahan marah .

" kak ola " seola kaget dia di peluk kelima anak ian " hey kalian ngga apa apa kan " seola khawatir tadi melihat kelima anak ian Bersama rosè jadi dia memanggil satpam untuk mengusir rosè dari ruangan ian dia tidak peduli rosè itu siapa toh yang mengaji dia bukan rosè ini " kak ola kami takut " seola jadi merasa bersalah telah mengizinkan rosè masuk ke ruangan ian " kak ola jangan bilang ke daddy yah kalo daddy tau mungkin dia bakal marah " seola hanya menganguk " udah kalian tunggu pak ian aja disini paling sebentar lagi pak ian sudah Kembali " seola harus mengerjakan beberapa pekerjaan yang di berikan ian tapi dia juga ingin menemani widiyanto bersaudara disini sampai ian Kembali lebih baik gue temani mereka disini sampai pak ian kembali .

" daddy " widiyanto bersaudara memeluk ian " iya iya daddy disini " widiyanto bersaudara tidak bersuara sedikit pun karena mereka sedang menahan tangis " kalian tuh kenapa hmm bilang sama daddy " mereka enggan untuk membuka mulut " pak sebaiknya biarkan mereka tenang dulu " seola dan john ada disana mereka berdua sedang menunggu berkas yang di tanda tangani ian " hmm baiklah anak anak ku kalian istirahat dulu yah " ian melihat anak anaknya murung entah kenapa dia juga percuma bertanya sekarang pun tidak akan di jawab oleh mereka berlima .

" ola anak anak pada kenapa kok murung gitu " john dan seola sudah berada di ruang pantry setelah mendapatkan tanda tangan ian " oh itu tadi bu rosè dateng terus gue ngga kenal dia hmm emang dia siapa sih kok di benci gitu sama anak anak pak ian " lantas john diam yang tadinya sedang mengunyah makanan lah ngapain si nenek sihir itu dateng kemari apa ngga kapok ya udah di usir sama pak ian berkali kali emang cewek gatel ih untung pacar gue ngga kaya gitu " john kok ngga di jawab sih " john terbuyarkan oleh seola dia pun meletakan sendoknya " tuh cewek gatel yang ngejar ngejar pak ian dari kak sesil masih hidup oh iya ngomong ngomong kak sesil itu istrinya pak ian yang di bunuh oleh musuh bisnis nya " seola menjadi kasihan dengan kelima anak ian mereka mungkin sangat terpukul saat istri ian meninggal dulu dan lebih parah mungkin ian dia yang paling sedih saat itu .

tbc .... 

widiyanto familyWhere stories live. Discover now