Part 8

5 0 0
                                    


Ian terbangun jam 4 seperti biasa dia mendapatkan mimpi buruk " ya allah aku mimpi apa tadi " ian mengusap mukanya pelan sambil menatap ke depan " sesil kenapa kamu bisa hadir di mimpi ku " ian tadi malam bermimpi kejadian sesil di bunuh di depan matanya hal itu membuat ian cukup takut dan sedih mimpi itu datang secara tiba tiba " sesil kau tenang saja aku akan menangkap keparat itu " .

" good morning girls " ian menyapa anak anaknya yang siap untuk berangkat kuliah " morning dad " ian menuang susu dan sereal di mangkuk yang sudah dia siapkan " dad ayo sarapan sini nanti urusan dapur biar aku urus " ian menaruh apron nya kemudian dia ikut sarapan Bersama anak anaknya " dad aku hari ini mau dinner sama keluarganya mika yah " ian hanya menganguk saja " dad aku mau nemenin marka di café " sekali lagi ian menganguk " dad aku ngedate yah di bengkelnya biruni " yang lain menghentikan sarapan nya " emang biruni udah kere teh sampe nge date di bengkel " mulut winata di sentil oleh nindy " ih ngga boleh gitu parah loe na oh iya teh emang bener kak biru kere " ian menahan tawa melihat tingkah laku anak anaknya " ya ngga gitu lah lagian bengkelnya punya dia wlee " .

" selamat pagi cantik " john memegang dagu seola " hmm pagi " kemudian tak lama ada irene dengan membawa air putih untuk dirinya " pagi pagi udah ganjen aja loe john " irene menatap sinis john " napa sih iri loe kalo gitu " john mendekatkan dirinya ke irene " selamat pagi mak lampir " irene mencubit perut john " kurang ajar loe gue secantik ini di bilang mak lampir " setelah puas mencubit john irene duduk di meja depan seola untuk membantu seola mengecheck jadwal ian hari ini " ola jadwal udah gue kirim ya terus inget nanti siang pak ian ada rapat di restaurant d'eye okay " seola hanya menganguk kemudian dia juga harus mengecheck document document yang harus di tanda tangani .

Seola tampak sibuk mendata sementara irene juga sibuk tapi ini sibuk mengobrol dengan john di pantry sebenarnya irene sudah beberapa kali menawarkan bantuan ke seola namun di tolak karena seola ingin mencobanya sendiri " john cewek loe gimana tuh masih ngambek sama loe apa dia " john meminum kopinya sebentar " cewek gue udah ngga ngambek kan kemaren udah gue beliin kalung emas putih " irene mengeleng " idih gaya bener loe pake beliin kalung emas putih segala " john mengindikan bahunya " cewek gue sih ngga minta dia malah sempet marah tuh waktu gue kasih kalung tapi yah gimana rene cewek gue sih hampir ngga pernah minta dia Cuma butuh di beliin makanan " irene menganguk " yah ngga apa apa sesekali gue beliin dia kalung lagian gaji gue cukup ini " irene menganguk " ya jelas gaji loe gede john sama kek gue bahkan gedean gaji loe kalo ada bonus " john menghabiskan kopinya " udah gue lupa tadi di panggil sama pak johnny bye bye irene " .

" ola kamu diam saja biar saya yang bicara " ian dan seola sudah tiba di restaurant milik keluarga ian , seola hanya mengikuti ian sejak tadi ian hanya diam sambil memasang muka marah entah kenapa " selamat datang tuan angkasa tamu anda sudah menunggu disana mari saya antar " seola hanya tersenyum manis ke pelayan disana habis sejak tadi ian hanya memasang muka datar kan seola merasa tak enak " maaf pak rio sudah menunggu lama " ian dan seola duduk bersampingan kemudian mata seola melihat ke cewek yang ada di sebelah klien ian ini cewek siapa apa jangan jangan dia anaknya pak rio atau sekretarisnya yah setelah itu makanan pun datang satu persatu sebelum berdiskusi ian mempersilahkan klien nya untuk makan dahulu .

" pak ian bagaimana jika anak saya menikah dengan anda " seola melihat ekspresi ian tambah datar membuat suasana disana menjadi dingin dan tegang " anak saya itu baik , pintar masak dan sopan jadi bagaimana pak " seola sih bosan sebenarnya Cuma bagaimana lagi dia di suruh menemani ian " maaf pak saya tolak mentah mentah lagian sebelah saya ini calon istri saya Namanya seola " seola menjadi gugup sekarang apa yang bisa dia lakukan selain menurut dengan ian seolah ian memberi kode untuk memperkenalkan diri akhirnya seola pun berdiri " perkenalkan nama saya seola fadhilah hidayatullah calon istri hmm mas ian " seola kaget ini karena sepontan keluar dari mulutnya aduh malu banget gue njir tidak mungkin kan tadi seola ngomong manggilnya pake pak di depan 2 orang ini yang ada mereka tidak percaya habis ini muka gue mau di taro dimana ya tuhan .

widiyanto familyWhere stories live. Discover now