part : 16

3K 108 20
                                    

"Nggk usah ngelak lo dasar pembunuh"-mr.sehun

"Maksud lo apa sih ngatain gw pembunuh? "-Clarisa

"Emang kenyataan nya bener kan lo sama bokap lo itu pembunuh, atau mungkin lo sekeluarga itu teroris"

"Stop.....gw mohon udah cukup, gw nggak mau denger lagi ada orang yg ngehina tentang keluarga gw, mungkin gw bisa terima kalo lo hina gw tpi nggak dg keluarga gw! lo udah kelewatan tau nggak"

"Lebih kelewatan mana sama bokap lo yg udah bunuh bokap gw"

"Apa???"

"Perlu gw ulangi lagi, BOKAP LO ITU YG UDAH NGE BUNUH BOKAP GW"-ucap mr.sehun mulai marah

"Nggak....itu nggak mungkin kan, atas dasar apa lo nuduh bokap gw itu pembunuh!! Mana buktinya?"

"Perlu bukti?"-mr.sehun

"Gw bukan orang bodoh yg langsung percaya sama kata- kata lo gitu aja, jelas dong gw butuh bukti"

"Kalo gitu lo ikut gw sekarang kalo lo mau bukti"

"Ok fine"

Mereka berdua pun masuk kedalam mobil hitam milik mr.sehun dan melaju pergi meninggalkan parkiran kampus itu.

.
.
.
.
.

"Sebenernya lo mau bawa gw kemana sih, drtd gk nyampek - nyampek?"-ucap Clarisa yg mulai tidak bisa diam.

"Diem bisa nggak sih, bentar lagi nyampek"-ucap mr.sehun agak ketus.
Clarisa cuma bisa berdecak sebal karena nya.

Tak lama mereka pun sampai pada tempat yg dijadikan mr.sehun sebagai bukti bahwa ayahnya Clarisa adalah seorang pembunuh.

"pemakaman?"-tanya Clarisa pada mr.sehun. "Ngapain kesini?.."-tanyanya lagi.
Jujur ia masih tak percaya dg semua tuduhan itu, ini terlalu cepat untuk Clarisa bisa mengerti tentang semua masalah ini.
Mr.sehun menghembuskan nafasnya gusar."hari ini adalah hari upacara peringatan kematian bokap gw"Ucap nya dg raut muka yg sedikit terlihat sedih.
Mendengar mr.sehun berkata seperti itu membuat hati Clarisa turut ikut merasakan kesedihan yg terpancar dari raut mr.sehun namun ia coba untuk tidak terlihat sedih dg menampakkan wajah datarnya.

"Jadi ini yg mau lo tunjukin sebagai barang bukti ke gw?"-Clarisa

"bukan, tapi... "mr. Sehun menjeda kalimat nya sebentar. "gw bawa lo kesini supaya bokap gw bisa liat dari atas sana kalo gw udh berhasil bawa anak dari orang yg udh ngebunuh dia selama ini dan... " jedanya lagi.

"dan apa? "sela clarisa sambil menatap mr. Sehun penuh dengan pertanyaan di mata nya.

"dan gak lama lagi, kebenaranya akan kebongkar dan orang yg bersalah akan dihukum. "ucap mr. Sehun mantap.

"maksud lo bokap gw cepat atau lambat akan masuk penjara gitu, iya itu maksud lo?" tebak clarisa dg sedikit menaikkan nada bicaranya.

"ya lo pikir aja sendiri" ucap mr. Sehun dengan tertawa licik.

"tap -- tapi kan lo gk punya bukti yg kuat kalo itu semua bokap gw pelakunya" clarisa berusaha untuk membela papa nya yg menurutnya tidak bersalah apa - apa dalam hal ini. Menurutnya konflik yg dikatakan mr. Sehun ini itu konyol, iya masih tidak mengerti dg semua ini.

"punya, gw kan udh bilang kalo gw punya bukti nya"ucap mr. Sehun santai dg melipat kedua tangan nya didepan dada.

"yaudah mana bukti nya bangsat" clarisa mulai meninggikan suaranya lagi, ia mulai kesal dg mr. Sehun.

"asal lo tau ya, mobil yg di kendarain bokap lo itu mobil yg sama yg udh nabrak bokap gw sampek dia tewas lima tahun yg lalu, gw masih inget persis plat mobil itu sama kayak plat mobil bokap lo"mr.sehun juga ikut meninggikan nada suaranya. Ia tidak terima dibentak oleh seorang wanita kecuali ibunya. Apalagi ia dibentak seperti ini oleh anak dari orang yg paling dia benci. Dan disitu clarisa sudah tidak mampu lagi menahan air mata nya untuk tidak turun, ya clarisa menangis. Air mata nya jatuh dipelupuk mata nya dengan derasnya tanpa seizin dari sang empunya.

"lebih baik lo siapin mental lo sebelum bokap lo gw seret ke jeruji besi"ucap mr. Sehun datar dan dingin lalu meninggalkan clarisa sendirian di pemakaman.

TBC

Lelaki macam apa dia yg tega meninggalkan seorang gadis yg sedang menangis sendirian di pemakaman :(

Dosen Killer•OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang