f i f t h

11.4K 1.8K 166
                                    

Double update untuk kehidupan yang lebih baik.

Hehe.

———

Almond Milk

jam lima, taman biasa.

Yeonjun berdecih, "Ni anak maunya apa sih?!" kesal Yeonjun lalu membuka pintu kamarnya dan menuju kamar seberang alias kamar kakaknya.

"Kak,"

Taehyung menoleh, menaikan kedua alis matanya, "apaan?"

"Jadi gak?" tanya Yeonjun masih di ambang pintu, menunggu jawaban kakaknya sembari mengetikan sesuatu di handphonenya.

Taehyung mengangguk, meraih ponsel di atas nakas lalu memasukannya ke dalam saku kemeja. Kemudian berjalan keluar kamar sembari memegang kunci mobil.

"Rapih banget, mau kemana sih kita?" tanya Yeonjun sambil menyejajarkan langkahnya dengan pemuda sembilan lima itu, bingung karena sangat tumben kakaknya mengenakan kemeja hitam lengan panjang dengan kaos putih sebagai dalaman, jeans putih, topi barret, kacamata, plus dua kancing atas yang terbuka. Dan tambahan kedua lengan kemeja dilipat hingga siku.

Sedangkan Yeonjun? hanya kaos lengan panjang garis-garis merah hitam ditambah jeans putih. Ah, tak lupa sneakers couple dengan kakaknya yang awalnya ingin memakai sendal jepit namun dia urungkan.

Yeonjun cuma gak mau kalo starbucks disamain sama good day.

"Ke rumah calon,"

———

Choi Yeonjun

jam lima, taman biasa.

gabisa, sibuk.

gue colok mata lo kalo boong.
liat aja besok.

besok, pulsek, atap. janji.

ok.
(read)

Soobin menghela napas, "kak, bukain aja sih," titah Soobin, melempar kotak pensil ke arah kakaknya. Jungkook menyibak selimut lalu melempar kembali kotak pensil ke wajah Soobin.

"Lo tuh di kubu dia atau di kubu gue sih?" tanya Jungkook lalu bangkit dari kasur, meninggalkan Soobin yang sedari tadi memang hanya berdiri di ambang pintu.

"Kubu lo lah kak," ujar Soobin sambil mengekor di belakang Jungkook.

Tok tok tok!

Jungkook menoleh, meminta pendapat. Yang dipintai hanya mengangkat kedua bahunya.

Tok tok tok!

"Terserah lo lah kak. Kalo lo nangis lagi ngeliat dia, nanti gue yang repot juga," ujar Soobin melewati tubuh Jungkook yang masih terdiam.

"Buka gak?"

"Serah,"

Tok tok tok!

"Yaudah buka,"

Kakak beradik itu melangkahkan kakinya perlahan menuju pintu depan. Entah tujuannya untuk apa, padahal mereka gak mau betak sarasa juga, kenapa harus diam-diam gitu.

Saat sudah sampai di depan pintu, Soobin bertanya, "kenapa dia gak buka sendiri ya, kak? kan gak kita kunci,"

"Dia kan goblok, Bin. Gak tau mana gagang pintu," ucap Jungkook asal yang menghasilkan satu jitakan di kening Jungkook dari Soobin.

Jungkook membuka pintu kayu itu perlahan, Soobin di belakang Jungkook hanya mengamati. Soobin itu lagi mengamati aja, mengamati rasi bintang juga boleh.

Disaat pintu sempurna terbuka, otak Soobin baru bekerja, benar-benar merasa bodoh. Begitupun orang di hadapannya.

"Ah, si atap."

Soobin lupa kalau Yeonjun adik dari Taehyung.

———

Sekarang sudah jam enam malam. Kondisi ruang tamu Choi Jungkook dan Choi Soobin itu hening. Hanya ada suara mail yang tak henti-hentinya menjual ayam goreng di layar televisi.

Benar-benar canggung.

Hanya ada kalimat-kalimat seperti,

"Ipin mirip Dedy Corbuzier ya?"

"Rambut Upin kayak toge,"

"Susanti mirip ibu tukang somay,"

Pengecualian untuk Soobin dan Yeonjun yang benar-benar diam saat ini. Padahal pagi tadi sudah saling adu tinju. Mungkin kalo gak ada para kakak-kakak mereka udah mulai adu jotos.

"Jung," ujar Taehyung.

Yeonjun dan Soobin benar-benar terdiam, karena sudah masuk topik percakapan.

"Soobin, Yeonjun, mau ngobrol di kamar aja?" saran Jungkook yang mendapat dua gelengan spontan.

"Biasa aja dong, hehe," canggung Jungkook.

"Jung," panggil Taehyung, lagi.

"Soobin, Yeonjun laper gak?" ujar Jungkook, yang lagi-lagi mendapat dua gelengan spontan.

"Choi Jungkook, gue serius,"

Jungkook menoleh, menatap Taehyung tepat di bola matanya, "ah, kita ke depan aja ngobrolnya," ujar Jungkook yang langsung mendapat anggukan dari Taehyung.

Anggukan yang menyebabkan setengah jam kecanggungan di ruang tamu oleh dua bungsu Choi ini.

***

Akhirnya niat yang terselesaikan, bisa double update juga :)


Enemy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang