Yeonjun membuka matanya perlahan. Mengamati sudut-sudut ruangan, sepertinya tidak asing, namun ia jarang ke tempat ini.
"Eh udah bangun?"
Yeonjun bangkit dari tidurnya, lalu menyandarkan dirinya di tembok. Memperhatikan seseorang yang datang ke hadapannya.
"Kak Taehyung?"
Taehyung mengangguk, "balik kuy, hari ini lo gue jemput," lalu Taehyung meraih jaket Yeonjun di atas meja dan melemparkan pada sang empunya.
"Lo tau darimana gue masih di UKS bang?" tanya Yeonjun sembari menggunakan jaketnya, kemudian menyambar tas dan bangkit dari tempat tidur.
Taehyung merangkul Yeonjun, "adadeh, seseorang," kemudian mereka berjalan keluar UKS menuju parkiran mobil.
Yeonjun mengerutkan dahinya, mencoba menerka-nerka siapa pelakunya, "petugas kesehatan?"
Taehyung menggeleng, mengambil kunci mobil dari saku, lalu memutar-mutarkannya di antara jari-jarinya yang panjang.
"Gaperlu tau. Pokoknya dia lucu banget, masa dia salting pas ngomongin nama lo, langsung cepet-cepet pulang gitu,"
Taehyung tertawa pelan, Yeonjun di sebelahnya hanya mengangguk-anggukan kepala saja, "cewek?"
"Cantik mirip kakaknya,"
"DIH SAPE ANJENG KOK LO TAU KAKAKNYA," Yeonjun protes, sumpah ya, ternyata abangnya memang sebuaya itu.
Taehyung menggeleng lagi, "dibilang gak perlu tau, bocil,"
Yeonjun mendecih, bodo amat lah.
"Tadi kata petugas kesehatannya, lo alergi ditambah kecapekan, makanya jangan suka nyium-nyiumin bunga, kalo mau tembak orang pake pistol aer aja," gurau Taehyung, Yeonjun yang sedang kesal hanya mengangguk saja.
"Eh bentar bang, petugasnya masih ada?"
Taehyung menoleh ke belakang, "tuh masih, dia sendiri dari tadi, bilang makasih dulu sana,"
Ia mengangguk, melepaskan rangkulan tangan Taehyung dari bahunya, "sip pak!"
Lalu Yeonjun berlari menuju UKS kembali, memanggil seseorang yang tidak ia ketahui namanya, sepertinya petugas kesehatannya merupakan kakak kelasnya.
"Eh ya kenapa?" tanya si petugas.
Yeonjun menstabilkan napasnya, "tadi ... kakak liat gak yang bawa saya ke UKS? gamungkin jalan sendiri kan,"
Si kakak kelas berpikir sebentar, lalu membulatkan matanya, "a-ah itu, lo digendong punggung sama Soobin, gue kaget sih sebenernya, kalian itu kan—"
"Ah makasih kak!"
Yeonjun langsung berlari setelah mendapati jawabannya, semakin menjauh hingga sampai di tempat Taehyung berdiri, tetapi suara kakak kelas yang terlampau kencang itu berhasil mengalahkan jarak yang dibuatnya, "ya walaupun jidat lo sempet dipukul tiga kali pake tongkat pramuka, sih," lanjut sang kakak kelas.
Yeonjun hanya tertawa, kembali menstabilkan napasnya, lalu merangkul kakaknya yang sedari tadi terdiam, baru menyadari ternyata ... Soobin itu lucu.
***
Ngetik pas lima persen nih. HAHA.
Aku ada bikin book baru, dicek ya kalo gabut huehehe.
Yang belom follow, follow kuy, kita mutualan guis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy [✓]
FanfictionMereka itu ibarat minyak tanah dan gas elpiji, tujuannya sama-sama buat api. Tapi, bentar. Api lama kelamaan akan padam juga bukan? dom! yeonjun sub! soobin harsh words. boys love. semi baku. dldr. [highest rank #1 in yeonbin & #1 in soobin]