"WOI BANGUN KATANYA KEMAREN MAU DIBANGUNIN JAM SEMBILAN!"
Jungkook tepuk-tepuk badan Soobin yang masih dibungkus selimut. Soobin menggeliat, matanya masih tertutup, "lima men—eh satu jam lagi, kak,"
"Iya ini udah jam sepuluh masalahnya!"
Soobin masih lanjutin tidurnya, hari ini hari Sabtu, hari libur ditambah tanggal merah. Nyesek banget kan, itu namanya pemborosan.
Tapi hari ini dia ada janji sama Yeonjun, pasal thai tea taruhan kemarin. Lumayan hemat dua puluh ribu.
"Gue tau lo boong, kak,"
"Eh seriusan udah jam sepuluh! gue juga telat bangun, gak tau ah, kak Tae udah nunggu gue di depan, duluan ya,"
"Jangan ngibul mulu apa kak. Dosa,"
Jungkook raih selimut Soobin, terus dilempar sembarangan, "kemarin katanya mau jalan? sama siapa? kasian loh orangnya nungguin," tukas Jungkook lalu pukul-pukul lagi badan Soobin.
"Bekantan ngapain dikasianin,"
"Bodo amat, gue tinggal,"
Soobin bangun, kumpulin nyawanya yang tiap hari selalu ngaret, mendapati kakaknya keluar kamar, lalu cepat-cepat ia cek ponselnya yang ada di atas nakas.
Sebenarnya dia janjian jam sepuluh, jadi minta dibangunin Jungkook jam sembilan. Tapi pas dia cek ponselnya ternyata Jungkook gak bohong, memang benar-benar sudah jam sepuluh. Duh, telat.
Bocah Cengeng
heh
lo udah di tempat?
(read 09.57)gue baru bangun
(09.58)Soobin niatnya mau balas 'sama' tapi diurungkan. Males banget disamain sama Yeonjun.
gue udah rapih, tinggal jalan doang
jadinya jam 10.30 aja ya
berangkatnya gimana?
(read 09.58)ydah
tinggal naik ojek doang, ribet amat
pengen banget gue jemput ya lo
gue si mls
(09.58)DIH SIAPA YG MAU DIJEMPUT TAPAK KUDA
thai tea doang, gue beli langsung dah di negaranya pake jet pribadi
elah kesel
(read 10.00)gih sono
(10.00)y
(read 10.00)Soobin lempar ponselnya sembarangan di atas kasur, rasa magernya masih melekat dalam diri. Tapi paksain buat ke kamar mandi demi segelas thai tea.
Thai tea-nya atau ketemu orangnya?
***
"Lo mau pesen apa?"
Soobin liat daftar menu, sekarang mereka—Yeonjun dan Soobin—sudah ada di dalam cafe. Awalnya memang niat traktir thai tea tapi liat minumannya yang beraneka ragam bikin Soobin galau.
"Sesuai taruhan kemaren kan? yaudah thai tea," ujar Soobin.
"Yakin?"
Soobin mengangguk, "ya kan harus gitu,"
"Gak juga. Gak mau susu almond? disini enggak kotakan loh, fresh,"
Soobin mendongak, menatap Yeonjun, "boleh?"
Yeonjun menggeleng, "gak boleh sih, lebih mahal dua ribu soalnya,"
"Medit banget lo anjeng, gak usah ngomong tadi mah," tukas Soobin lalu duduk di kursi terdekat.
Yeonjun tertawa kecil, pesan minumannya, lalu duduk di seberang Soobin.
Lima menit, pelayannya datang, taruh dua gelas minuman yang tadi dipesan Yeonjun. Soobin bingung, kok thai tea warna putih.
Pelayannya balik, setelah Yeonjun nyeletuk, "makasih,"
"ANJER JUN, KOK THAI TEA GUE WARNA PUTIH? LO KASIH BAYCLIN YA BIAR GUE MATI?"
Yeonjun menyambar minumannya—es coklat—terus minum, dan mengabaikan Soobin yang masih ngoceh dan gak akan diam kalo gak dijawab.
"Cobain dulu apa,"
Soobin menatap minuman itu ragu, "kalo gue mati, lo yang kuburin ya,"
"Gausah gue kubur, gue tenggelemin aja di kali samping sekolah,"
"Ya si bangsat,"
Soobin menyesap minumannya, matanya membulat, "anjir susu almond! makasih anjeeer! tapi gue ngutang dua ribu dong sama lo,"
Yeonjun menggeleng, "tahun depan aja gantinya, biar berbunga,"
"Dih males banget,"
Yeonjun bangkit, raih minumannya, "yuk balik,"
"Lah? langsung balik? gila rugi gue, dua kali naik ojek dua puluh ribu, ongkosnya setara dengan permen mil—bukan maksudnya setara sama harga minumannya, jadi ... NGAPAIN GUE IKUT NJIR," ujar Soobin, tapi bangkit juga, "emang lo mau ngapain si buru-buru?"
"Tidur lah. Kan janji gue cuma beli minuman buat lo, udah kan,"
"Ya-ya gak salah sih, yaudah yuk pulang,"
Yeonjun tungguin Soobin yang lagi beresin barang-barangnya—ponsel, dompet, minuman—terus jalan bersebelahan sambil main handphone masing-masing.
"Bentar, gue pesen dulu,"
"Gue juga,"
Mereka fokus sama ponselnya, pesan ojek online buat dirinya masing-masing. Keduanya sama-sama gak sadar ada dua orang pemuda di hadapannya.
"Soobin? Yeonjun?"
Sekarang meet and greet dengan 'alasan utama' rupanya?
***
Halo Soobin yang kalo foto masih pake B612 :')
GPP ORANG CAKEP SABEB.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy [✓]
FanfictionMereka itu ibarat minyak tanah dan gas elpiji, tujuannya sama-sama buat api. Tapi, bentar. Api lama kelamaan akan padam juga bukan? dom! yeonjun sub! soobin harsh words. boys love. semi baku. dldr. [highest rank #1 in yeonbin & #1 in soobin]