f o u r t h

12.1K 2K 160
                                    

Soobin pulang ke rumah. Naik bus lagi, dan ketemu anjing lagi.

Yaiyalah ketemu, toh dia punya anjing.

"Seaaan! i'm here, my brooo!"

Soobin mengelus puncak kepala Sean setelah melemparkan ranselnya ke sofa, yang dielus hanya menggelayut manja di pelukan Soobin.

"Pulang-pulang yang pertama dicari anjing,"

Soobin menoleh, mendapati kakaknya yang baru saja keluar dari kamar, "apasih kak? mau?"

Dengan cepat Soobin memeluk tubuh dan mengusap puncak kepala kakaknya, "aduh anak tapa nih, ututututu,"

Jungkook jijik lalu melepaskan pelukan Soobin, "dih apaansih, jijik goblok,"

"Ya gak usah ngegas," Soobin tertawa, timbul lesung pipi di pipi sebelah kanannya, lalu menatap wajah kakaknya yang terlihat sembab, "lah nangis?"

"Apaan sih, enggak,"

"Gausah boong,"

"Kagak monyet,"

"Apasih kebo, lo kalo boong ketauan, jadi jelek," tukas Soobin, jengkel terhadap kakaknya, "eh kan emang udah jelek ya,"

"Babi,"

Jungkook berjalan melewati Soobin, duduk di kursi ruang keluarga lalu menekan asal tombol televisi. Soobin yang tahu kakaknya sedang tidak baik-baik saja mengekor, kemudian duduk di sampingnya setelah mengambil setoples nastar.

"Cerita apa, kak,"

Jungkook menoleh, "apaan sih, mending lo nonton upin-ipin noh, botak-botak juga lucu,"

"Gak lucu kak, sumpah,"

"Gue gak ngelawak, sumpah,"

Mata Jungkook yang tengah menatap layar televisi benar-benar kosong-Soobin tahu itu-dan seperti orang kehabisan harapan untuk kesekian kalinya.

"Kak, cerita. Gue maksa,"

Jungkook menggeleng, "kagak ada apa-apa, et nih bocah bacot banget ya,"

"Kak,"

"Enggak,"

"Kak Jungkook,"

"Kagak,"

"Choi Jungkook!"

Jungkook menoleh, "apaansih brengsek. Gue kakak lo," ujar Jungkook, lalu mengisi waktunya dengan bermain ponsel, sempurna mengabaikan Soobin.

Ting!

Suvin

Kak taehyung lagi?

---

"Gue cuma punya lo, Bin."

Soobin galau, terngiang-ngiang suara kakaknya dalam pikiran. Terpaku pada chatroom dirinya dengan Choi Yeonjun. Terdiam, bingung mau berkata atau tidak. Tetapi, demi kakaknya ia rela melakukan apapun.

Galaunya emang sesepele itu, sebelas banding dua puluh sama galaunya Maudy Ayunda.

Choi Yeonjun

jam lima, taman biasa.

Soobin memasukan handphonenya ke saku, mengacak rambutnya kasar dan mengenakan hoodie abu-abu dengan sepatu sneakers. Bersiap menuju taman biasa yang dimaksud.

Pintu dibuka tiba-tiba, membuat Soobin sedikit tersentak, mendapati Jungkook yang seperti dikejar anjing dari Namsan Tower ke Menara Eiffel. Kehabisan napas kakaknya itu.

"Kenapa sih, kak?"

Jungkook menarik napas, lalu menghembuskan karbondioksida atau CO2 juga boleh, "pintu depan, kunci please,"

"Apaan sih? ada ondel-ondel?"

"Bukan monyet, ada anjing di depan,"

Soobin mendecih, "anjing doang, kalo lupa, Sean juga anjing btw,"

Jungkook meraih kotak pensil di atas meja belajar, melemparkannya ke kepala Soobin, "anjingnya beda," tukas Jungkook lalu menghempaskan diri di atas kasur Soobin yang penuh baju. Ternyata, ada Soobin galau part dua hanya karena pakaian.

Soobin mengusap keningnya yang terkena lemparan kotak pensil, lalu memutarbalikan tubuhnya menghadap kakaknya yang tengah masuk ke dalam selimut, "anjing apa si?"

"Si brengsek Choi, Bin. Si anjing."

Ternyata, keduanya sama-sama memiliki dendam pada keluarga Choi itu.

***

Double update tidak?

Enemy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang