Bab 8 - Then I Fall For You Again

4.6K 386 51
                                    

Bab 8

Then I Fall For You Again

Erlan tak bertemu Lyra selama beberapa hari terakhir. Bahkan, sudah beberapa hari terakhir juga ia menginap di kantor sampai Nino heran. Ketika akhirnya Erlan pulang lebih awal sore itu, ia sempat bertemu beberapa staf yang membersihkan rumah. Mereka sudah selesai membersihkan rumah dan bersiap pergi.

Ketika Erlan dan Lyra pindah ke rumah itu, mereka sudah sepakat untuk tidak membawa staf atau asisten rumah tangga. Di rumahnya, Lyra punya asisten rumah tangga sekaligus pengasuh masa kecilnya dan beberapa asisten rumah tangga lainnya. Di rumah Erlan, ada staf yang memiliki tugas masing-masing, bahkan chef. Namun, kehidupan Prita dan Deralah yang membuat mereka sepakat untuk tidak membawa staf atau asisten rumah tangga ke rumah itu.

Meski setiap hari akan ada staf yang datang untuk membersihkan rumah, mengingat Erlan dan Lyra sama-sama sibuk mengurus perusahaan. Namun, di akhir pekan, mereka sepakat untuk membersihkan rumah sendiri. Salah satu keuntungan absennya staf atau asisten rumah tangga di rumah itu adalah Erlan dan Lyra bisa bebas berdebat tentang apa pun, di mana pun. Itu juga yang menjadi pertimbangan mereka dulu.

Namun, apa yang terjadi sekarang? Setelah kembali dari bulan madu, baik Lyra maupun Erlan malah tidak pulang berhari-hari ke rumah itu. Bayangan kehidupan pernikahan yang mereka berdua inginkan ... kini tinggal bayangan. Ternyata, untuk menjalani hidup normal seperti itu saja sulit bagi mereka.

Erlan tersenyum getir dan naik ke kamarnya. Ia hanya mengangguk ketika staf kebersihan membungkuk kecil menyapanya. Erlan segera mandi dan bersiap-siap. Daripada meratapi kehidupan pernikahannya, lebih baik ia memikirkan alasan untuk diberikan pada kakeknya mengenai absennya Lyra malam ini.

Pasalnya, malam ini ada acara pesta ulang tahun kakeknya. Kakeknya mengadakan pesta amal di rumah utama keluarga William. Memikirkan itu, Erlan hanya bisa menghela napas berat. Entah apa lagi gosip yang akan tersebar jika Erlan datang sendiri tanpa Lyra malam ini.

Begitu selesai mandi dan bersiap-siap, tanpa menunggu lebih lama, Erlan memutuskan untuk langsung pergi ke rumah kakeknya. Setidaknya, ia harus sudah ada di sana sebelum tamu undangan lain tiba, mengingat ia datang sendiri. Akan lucu jika Erlan datang sendiri disaksikan semua orang itu.

Bahkan ketika hanya sepupunya, Renee, yang melihat kedatangan Erlan tanpa Lyra di rumah utama keluarganya, Erlan langsung dicibir. Terkadang, Erlan sampai berpikir jika Renee adalah adik Lyra. Mereka terlalu mirip dalam beberapa hal.

"Baru menikah dan kalian akan bercerai?"

Renee dan mulut pedasnya itu!

"Lyra sibuk. Kamu juga tahu, dia sekarang megang Grup Brawijaya gantiin Papa," terang Erlan.

Tak lama, kakeknya keluar dari ruang kerja bersama rombongan staf di belakangnya. Seorang kepala sekretaris, manajer, asisten, hingga kepala pelayan. Jika nanti Erlan mewarisi W Group, ia tidak akan mau diikuti orang sebanyak itu. Pasti akan mengganggu sekali. Satu Nino saja sudah cukup membuat kepala Erlan pusing.

Pertanyaan pertama yang dilemparkan kakeknya begitu melihat Erlan tanpa Lyra adalah, "Di mana istrimu?"

"Dia sibuk, jadi dia nggak akan datang. Maaf, Kek," ucap Erlan.

Kakeknya mengerutkan kening. "Kamu nggak kasih tahu dia, ada acara apa malam ini?"

Erlan berdehem. "Aku nggak mau ganggu Lyra."

Kakek Erlan mendengus pelan, tampak tak suka. "Meskipun kamu tergila-gila sama anak itu, tapi dia istrimu. Seharusnya kamu bisa buat dia mengutamakan kamu di atas segalanya."

Marrying My Enemy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang