Dad | NielWink

1.6K 145 7
                                    

Park Jihoon sudah berpisah dengan mantan kekasihnya, Kim Donghan saat ia mengetahui perihal kehamilannya yang memasuki 10 minggu.

Ia ingat melakukan itu dalam keadaan sadar sepenuhnya bersama Donghan tidak hanya sekali, tapi berkali-kali saat mereka masih berpacaran dulu dalam kurun waktu 8 bulan. Dan terakhir ia melakukannya bersama Donghan 3 minggu sebelum akhirnya mereka bertengkar hebat —karena si bajingan Kim Donghan kedapatan menghisap marijuana— dan memutuskan untuk berpisah.

Jihoon sudah menghubungi Donghan mengenai janin yang ada di perutnya, tetapi si brengsek itu malah mendesaknya untuk memberitahu kapan waktu persalinannya hanya untuk menjual darah dagingnya itu pada kartel narkoba agar mendapatkan zat adiktif itu lebih banyak lagi. Lagi pula sejak awal memberitahukannya pada Donghan pun Jihoon tidak mengharapkan apapun, ia hanya berpikir Donghan perlu tau akan kehadiran buah hatinya bukan?

Tapi sekali brengsek tetaplah brengsek. Keparat yang sialnya berwajah tampan itu terus mengunjungi flatnya di malam hari dengan akting seakan ia peduli pada kehamilan Jihoon dan menjaga buah hatinya yang terus tumbuh di dalam perut Jihoon. Hingga suatu pagi Jihoon akhirnya mengemasi semua barang-barangnya dan menjual flatnya lalu meninggalkan Boston secepat mungkin agar terhindar dari Donghan.

Dan segala kepelikan itu sudah berlalu beberapa bulan lalu. Kini usia kandungan Jihoon sudah memasuki 7 bulan. Jihoon sedang merencanakan untuk mengambil cuti melahirkan dari tempat kerjanya dan menghubungin, Park Woojin sepupunya mungkin? Untuk membantunya semalam masa persalinan.

Oh si malang Park Jihoon sudah tinggal di Amerika sejak ia lulus SMA dan melanjutkan studinya dengan beasiswa dari sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang fashion. Orang tuanya sudah meninggal di tahun kedua ia di Amerika. Dan satu-satunya keluarga yang ia punya hanya Woojin, sepupunya yang juga yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan yang sama dengan orang tua Jihoon. Kedua sepupu itu sama-sama berada di Amerika, tapi karena kesibukan pekerjaan mereka sangat jarang berkomunikasi. Woojin sibuk bekerja keras dan mengumpulkan uang secepatnya untuk menikahi kekasihnya yang sudah tinggal bersamanya selama 2 tahun. Sedangkan Jihoon, ia masih bergonta-ganti pacar tanpa ada niatan serius sedikitpun.

Dan kini keinginan Jihoon untuk menjalin hubungan serius semakin jauh setelah hadirnya sebuah kehidupan lain di dalam dirinya. Hei memangnya siapa yang mau serius berhubungan dengan ibu satu anak sepertinya? Jihoon tau ini Texas, sebuah negara bagian yang liberal, tapi tentu saja setiap orang pasti akan berpikir seribu kali untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang telah memiliki anak bukan?

Waktu istirahat makan siang Jihoon hampir habis saat ia tersadar dari lamunannya dan menatap jam di pergelangan tangannya yang tampak lebih berisi karena kehamilannya. Ah Jihoon harus bergegas kembali ke tempat kerjanya agar tidak terlambat. Sekedar berusaha mengambil hati Manajer dengan ketekunannya bekerja agar mendapatkan waktu lebih panjang untuk cuti melahirkannya.

Badan gempalnya ia bawa beranjak dari kursi restoran keluarga tempatnya makan siang. Setelah menyelesaikan pembayaran di kasir Jihoon hendak mendorong pintu untuk keluar saat pintu itu lebih dulu terdorong ke dalam hingga tanpa sengaja mengenai perut Jihoon yang membuncit.

"Akhh!"

Jihoon menjerit tertahan memegangi perutnya yang berdenyut.

"Oh astaga— maaf, maafkan aku. Aku sedang terburu-buru jadi tidak melihatmu. Apa kau baik-baik saja?"

Sebuah suara serak yang maskulin menyapa indera pendengaran Jihoon hingga membuat darah Jihoon berdesir. Si manis lantas mendongakkan wajahnya untuk menatap pria yang masih mengucapkan kata maaf dengan gurat panik di wajah tampannya.

"A-aku tidak apa-apa, tenang saja pintu itu hanya sedikit menyentuh perutku. Aku baik-baik saja."

Sial, kenapa Jihoon malah tergagap dan apa ini, wajahnya terasa panas, pasti sekarang wajahnya sudah memerah padam.

All About Jihoonie's oneshoot | All-winkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang