AQILA 7 : Sakit

1.3K 48 0
                                    

"Bagaimana pun, dimana seorang kakak yang tidak peduli dengan adiknya sendiri yang sedang sakit, memang egonya masih memikirkan dendam yang lalu, tetapi hati tidak bisa dibohongi kalau ia harus peduli dengannya"

▪▪▪▪

Dan kini saatnya para murid - murid SMA JAYA BAKTI berhamburan untuk pulang.

Hari semakin sore, cuaca sekarang tidak mendukung, langit - langit mulai gelap, tandanya akan turun hujan.

Genk Drach pun sudah pulang, termasuk Dafa kakaknya Aqila sudah pulang dengan motor yang dibawanya. Entah Aqila tidak mau barengan dengan kakaknya. Dafa pun juga tidak mau.

Para murid - murid pun berlarian mencari tempat untuk berteduh, sama halnya dengan Aqila dan Devina, ia mencari tempat teduh, dan ia teduh di pos satpam sekolahnya.

Makin lama, hujan semakin lebat.

"Qil, dingin nih" ucap Devina sembari menggosok - gosokkan tangannya.

Aqila hanya menatap jengah.

"Ah, lu mah gak peka bangat sih, gue tuh udah ngodein lu" marah Devina kepada Aqila, sebenernya Devina mengkode Aqila untuk minjam jaket yang disering dia bawa.

"Gak bawa" jawab Aqila sembari mengosok - gosokan tangannya.

Devina pun masih menunggu jemputannya, sedangkan Aqila menunggu angkutan umum yang berlalu lalang, tetapi karena hujan, jarang sekali angkutan umum yang lewat.

Tiba lah mobil jemputan Devina.

"Qil, gue udah di jemput, apa lu mau bareng?" tanya Devina.

"Gak" jawab Aqila.

"Beneran nih gak mau ikut?" tanya Devina lagi.

"Gak" jawab Aqila

"Oh yaudah, gue duluan ya" pamit Devina yang langsung lari ke mobil jemputannya.

Hari pun sudah semakin gelap, para murid SMA JAYA BAKTI pun sudah mulai pulang, tinggal beberapa murid yang masih menunggu jemputannya.

Aqila sudah jengah karena angkutan umum yang ia tunggu tidak datang, dengan rasa terpaksa, ia menerobos hujan dan ia berjalan ditengah hujan karena ia tidak mau Dafa kakaknya melontarkan kata - kata yang sangat tidak enak hati di dirinya.

Aqila pun terus berjalan di tengahnya hujan.

▪▪▪▪

Sesampainya di depan rumah, Aqila sudah basah kuyup karena hujan, ditambah lagi pada saat dikelas tiba -  tiba ia sakit, tetapi ia tidak bilang ke pada siapa pun, hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Tok... Tok... Tok...

Aqila pun mengetuk pintu rumahnya, ia ingin cepat - cepat ke kamarnya karena ia sudah tidak tahan dengan rasa pusing, kedinginan.

Sudah 5 menit Aqila menunggu agar pintu itu terbuka, tetapi tidak ada yang buka.

Didalam rumah, Dafa sedang asik dengan game yang di mainkannya, sesekali ia melihat chat dari grup teman - temannya yang tidak penting

GENK DRACH👽

HuseinAS
Samlekum manteman, kembali lagi dengan husein yang gansnya parah parah melebihi varrel bramasta.

AQILA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang