AQILA 21 : Kesalahan

207 12 8
                                    

"Waktu memang cepat berlalu, tapi hal yang paling tidak ku lupakan adalah kesalahan terbesar ku"

▪️▪️▪️

Drttt
Drttt
Drttt

Panggilan telepon itu terus berbunyi. Sang empunya hanya diam menikmati keindahan malam. Masih dengan pikirannya.

Dan akhirnya Aqila pun mengambil handphone nya untuk menjawab telepon tersebut.

"Kenapa" jawab Aqila

"AQILAAAAAAAA, KENAPA SIH LU GUE TELEPON JUGA LAMA BANGET JAWABNYA" ucap orang tersebut berteriak.

"Kenapa" jawab ulang Aqila.

"Liat PR dongggggggg" jawab orang tersebut

"Males" ucap Aqila.

"Lama lu orang tinggal foto kirim ke gue juga" jawab orang tersebut marah.

"Bodo amat" jawab Aqila.

"Lu mah sama temen sendiri juga, ini Devina yang cantik mau kerjain PR biar gak numpuk besok PR nya" ucap Devina.

"Besok aja"  jawab Aqila

"Males ah gue sama lu" ucap Devina dan langsung mematikan teleponnya.

▪️▪️▪️

Tok tok tok...

"Kila ini mama" ucap mama Kila di luar kamar.

"Iya ma masuk aja" jawab Kila didalam kamar.

Hanifa (mama Kila) pun masuk ke dalam kamar anaknya itu.

"Kenapa ma?" Tanya Kila.

"Kamu kenapa gak jadi telepon kak Aqila?" Jawab Hanifa (mama Kila)

"Hehe... Gak ada paketan sama pulsa ma" jawab Kila sembari menggaruk kepalanya.

"Yaudah besok aja, jangan sekarang" ucap Hanifa (mama Kila)

"Iya ma, aku juga tau, pasti kak Aqila lagi duduk di balkon trus lagi natap langit" jawab Kila.

"Yaudah sekarang kamu tidur aja, biar besok bisa ngomong langsung sama kak Aqila" Ucap Hanifa menyuruh anaknya tidur.

"Oke ma" jawab Kila.

▪️▪️▪️

Aqila menangis didalam sepi malam, selalu saja yang membuat dirinya terluka atas kesalahan dirinya, tapi banyak dari Aqila, kejadian masa lalu hanyalah takdir yang sudah di buat oleh Tuhan.

Banyak yang berpendapat bahwa menangis itu bisa meluapkan masalah, tapi tidak untuk Aqila. Menurutnya menangis itu membuat dirinya semakin terpuruk apa yang sudah di perbuat.

Bercerita di buku diary-nya adalah hal efektif untuk dirinya tapi tidak untuk hatinya.

Mungkin pada suatu hari buku diary itu adalah bukti dari jawaban yang telah diperbuat.

Waktu memang begitu cepat, tapi secepat itu dengan orang yang ditinggalkan.

Kini Aqila masih merenung di balkon kamarnya, menatap langit membuatnya tenang, sepi dan hampa.

"Waktu memang cepat berlalu, tapi hal yang paling tidak ku lupakan adalah kesalahan terbesar ku" ucap Aqila.

"Coba waktu bisa diulang dan bukan takdir yang menentukan, maka aku akan memilih untuk bahagia selamanya" lanjut Aqila.

"Tetapi memang semua orang ingin bahagia, jika skenario bukan Tuhan yang takdir kan" lanjut Aqila.

Hal yang perlu diketahui adalah hidup Aqila memang rapuh tapi dibalik itu masih banyak hal yang belum diselesaikan. Belum lagi cobaan yang sudah ada pada dirinya, terutama pada penyakitnya ini. Semua orang memang belum tahu, tapi hanya hitungan jari orang yang tahu termasuk Tuhan yang tahu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AQILA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang