AQILA 14 : Cafe

1.2K 46 2
                                    

"Entah firasat dari mana lu tuh mirip Zahra yang selama ini gue kenal"

▪▪▪▪

Aqila masih menikmati semilir angin di taman belakang sekolah, sembari memejamkan matanya beberapa saat.

Saat masih memejamkan matanya, tiba - tiba di sebelah kanan Aqila ada yang bergerak untuk duduk di sampingnya, tetapi masih memejamkan matanya.

"Entah dari mana lu tuh mirip Zahra yang selama ini gue kenal" ucap orang itu.

Dan Aqila bisa mendengarnya.

"Kenapa orang itu bicara tentang Zahra dan itu juga sebutan khusus nama gue" batin Aqila

Aqila masih memejamkan matanya, tak terasa rambut hitam pekatnya ada yang memainkannya dan menyelipkan di sela telinganya.

Bulu mata lentik Aqila pun terbuka indah manik mata  yang berwarna coklat terang itu

Deg.

Mata mereka saling bertemu, manik mata coklat terang Aqila bertemu dengan manik mata hitam pekat milik orang itu.

"Sorry" ucap Aqila yang sudah tidak menatap manik mata orang itu.

"Ngapain di sini??" tanya orang itu.

"Gak usah sok peduli" sarkas Aqila.

"Gue peduli sama lu karena gue udah sayang sama lu, suka sama lu, cinta sama lu" ucap cepat orang itu to the point.

"Sejak pertama gue ketemu, lu mengingatkan gue sama seseorang" lanjut orang itu.

"Lu suka sama gue, cinta sama gue??" Tanya Aqila.

"Gue gak suka di sama - sama kan dengan orang masa lalu lu, karena gue dengar ucapan saat gue lagi tutup mata" lanjut Aqila.

"Bukan begitu" sanggah orang itu.

Aqila pun langsung pergi dari taman belakang itu. Tapi tadi kenapa Aqila bicara panjang lebar, padahal Aqila sangat irit bicaranya.

Sedangkan orang itu masih duduk di bangku taman.

"ARGHHH, firasat gue tuh gak mungkin salah" ucap orang itu mengacak rambutnya kesal.

▪▪▪▪

Aqila pun langsung kembali ke kelasnya karena sedari tadi bel masuk sudah berbunyi.

Dan keberuntungan di Aqila karena di kelas tidak ada guru yang mengajar. Aqila pun langsung duduk di samping Devina.

"Nanti ke cafe" ucap Aqila langsung mendudukkan bokongnya di kursi.

"Ngapain? Lu traktir gue" jawab Devina yang sudah tidak mengobrol dengan teman belakangnya.

"Hmm" ucap Aqila langsung menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Karena lagi free class, dan Aqila malas interaksi dengan temannya lebih baik ia tidur.

Sedangkan teman - teman di kelasnya ada yang mengobrol, bercanda, lari - larian sana sini, ada yang nyanyi tidak jelas. Semua itu adalah kegaduhan temannya.

AQILA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang