07.Perlahan tapi Pasti

206 30 47
                                    

Furuya menghela nafasnya di atas kasur. Dia sudah cukup lelah untuk hari ini, tak bisa kah dia mendapat ketenangan untuk sehari saja? Apakah dia tak pantas mendapat ketenangan?

Dia berguling ke sini kasur yang lain dan menatap lurus ke jendela persegi di hadapannya. Suara mobil berlalu lalang masih bisa terdengar di telinganya. Tak lama kemudian posisinya berubah kembali menatap jam yang ada disana dan mulai mengingat kembali pertemuannya dengan Mukami Ruki

Flasback

Furuya meneguk salivanya susah, seraya menunduk di dapat melihat kekecewaan di mata Ruki, dia takut salah bicara lagi karena yang jelas dia tak bisa mengingat siapa pemuda di hadapannya

"Kachiku"

"Huh?"

Furuya mendogak menatap Ruki heran serta berkedip sekali "Kachiku?". Ruki mengangguk

"Itu nama panggilanku untukmu" ujar Ruki tenang mencoba menyembunyikan rasa sakitnya. Dia kembali tersenyum tipis

"Menyelamatkanku dari kematian dan yang membuatku sadar tentang arti persaudaraan itu adalah-" Ruki menjeda sejenak ucapannya berusaha menahan air matanya yang kapan saja bisa keluar

"Tunggu, Furuya memang pernah menyelamatkan seseorang dari kematian tapi hasilnya dia malah pergi tanpa mengucapkan terima kasih sedikit pun dan membuat Furuya sakit" Furuya kembali menundukkan kepalanya saat kenangan itu terputar kembali di ingatannya. Dia memang mengingat hal itu namun dia tak ingat siapa yang dia bantu

Ruki meringis kecil saat Furuya menceritakan hal itu. Itu dirinya yang dengan bodohnya pergi tanpa mengucapkan terima kasih ke Furuya dia malah memilih gadis lain untuk menjadi pendampingnya

"Bagaimana kalau kujawab orang itu adalah aku?" tanya Ruki tegas membuat Furuya terkejut dalam duduknya. Dia menatap Ruki lekat lalu tersenyum miris

"Tak mungkin jika Ruki-san adalah orang yang dulu Furuya selamatkan. Ruki-san terlihat baik dan tak mungkin jahat" ucapan polos Furuya membuat Ruki tertawa kecil. Dia memang jahat sangat jahat karena telah membuang hati Furuya dulu saat dirinya masih hidup

"Semua orang bisa berubah kau tahu? Bisa jadi aku dulunya jahat dan tak berperasaan tapi sekarang menjadi baik karena seseorang"

"Pasti seseorang itu amat berharga untuk Ruki-san" Furuya tersenyum kecil ke Ruki membuat Ruki mau tak mau juga ikut tersenyum

"Ya kau benar dan orang itu adalah kamu"

1 detik

2 detik

3 detik

"A-apa?"

"Iya itu kau Sakamaki Furuya, aku bahkan bisa mencium bau darahmu yang masih sama itu dengan jelas" ujar Ruki mengambil tangan Furuya dan menghirup aromanya yang membuat Furuya geli

Dia segera menarik kembali tangannya "Ru-Ruki-san ka-kau adalah-"

"Vampire? Ya kau benar" ujar Ruki dengan suara rendah seperti menekan amarah. Dia segera menarik tangan Furuya keluar dari kedai tersebut dan pergi seraya menyeret Furuya

"Ru-Ruki-san! Kita akan kemana?!" tanyanya dengan nada takut dia menatap punggung Ruki lekat membulat sekelebat bayangan ingatan muncul

"Ayo Kachiku! Kita harus menyusul yang lain!"

"Sebentar Ruki-kun! Kaki Furuya pendek! Tidak seperti Ruki-kun!"

"Ruki-san!"

Mereka berhenti di sebuah lorong yang sepi yang jauh dari keramaian hanya mereka berdua. Saling menatap iris yang berlainan warna mencoba mencari kebenaran

New Life, New Fate (Diabolik Lovers) {COMPLETE} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang