Special Part

184 14 10
                                    

Lima Tahun Kemudian....

"Haha! Haha! Bangun! Ayo kita ke taman" rengek anak kecil dengan rambut hitam agak kebiruan, Mukami Kenzo.

"Iya Haha! Ayo bangun! Keburu panas nanti" sahut anak kecil yang lainnya dengan rambut biru dengan ujung hitam pudar, Mukami Faya.

"Mendokusai...kalian bersama Chichi saja, Haha...mengantuk" jawab seorang wanita dewasa yang masih bersembunyi di bawah selimut dikamarnya.

Keduanya cemberut saat mengetahui ibu mereka yang masih asyik tidur di kamar walaupun jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

"Ken, Faya kalian dimana?" suara baritone terdengar memasuki kamar tersebut, kedua bocah itu berbalik dan dengan segera menghampiri pemilik suara itu.

"Chichi! Haha tidak mau bangun! Padahal kami ingin ke taman bersama Haha" adu Kenzo dengan mata yang mulai berair. 

"Iya Chichi! Kenapa Haha suka sekali tidur Chichi? Apa Haha kelelahan kronis atau kah depresi karena menikah dengan Chichi?" sahut Faya dengan muka polosnya, Ruki sweatdrop mendengar ucapan anak keduanya. Di pikirannya darimana anak itu mendapat alasan seperti itu? Padahal Faya ini masih bocah manis berusia 5 tahun

"Tentu saja tidak baka! Darimana kau dapat menyimpulkan hal itu?" cerca Kenzo disebelah adiknya. Faya merenggut tak terima, padahal kan itu cuma pendapatnya saja.

"Sudah-sudah jangan bertengkar kalian tunggu di ruang tamu biar Chichi saja yang akan membangunkan Haha" ujar Ruki sambil mendorong pelan punggung keduanya. Faya merengek tak suka, dia juga mau bersama Haha-nya!

"Iie!! Faya mau ikut membangunkan Haha!!" rengeknya tanpa melepaskan jemari nya dari kaki Ruki. Ruki menghela nafas lalu tersenyum, "Jangan Faya, kau ke ruang tamu saja tadi Chichi sudah menyiapkan sepiring pudding blueberry untukmu"

Mendengar ucapan Ruki, Faya segera melepaskan jemarinya dan berlari turun menuju ruang tamu meninggalkan Kenzo yang masih tertinggal, "Oi! Jangan habiskan sendirian Imoutou!!!" seru Kenzo ikut berlari mengejar Faya yang sudah setengah jalan.

Ruki tersenyum kecil melihat kelakuan kedua anaknya, dia kemudian menoleh ke arah dalam dimana Furuya masih lelap di atas ranjang. Menghela nafas sejenak Ruki pun masuk ke dalam sepertinya dia harus memberikan darahnya lagi agar si biru itu bangun dan mau pergi bersama mereka.

Benar-benar tak pernah berubah.

🍁🍁🍁

"Yeay!!! Kita ke mall!!!" kedua anak kecil itu bersorak senang saat Furuya mengatakan mereka akan pergi berbelanja, walaupun nanti dia yang bagian mendorong troli dan mengawasi kedua anak hyper-nya.

Dirinya bahkan sempat bingung darimana kedua anaknya ini mendapat sifat hyper seperti itu. Padahal dirinya dan Ruki itu males gerak tapi yang paling parah dirinya, kan turunan dari Papa terjintah:)

"Ken, Faya jangan berisik duduk diamlah di mobil" pesan Furuya dengan nada malasnya, dia duduk di belakang bersama dengan anaknya, dia ingin duduk nyaman di belakang tempat dimana tak mendapat banyak sinar matahari. Suaminya? Biarkan di depan sendirian. Hohoho

"Haha! Bisa kah nanti kita membeli earphone seperti punya Haha? Punya Haha dan Papa itu unik! Faya ingin seperti itu" ujar Faya sambil menunjuk ke arah earphone milik Furuya, "Ah, ini..." tangannya menyentuh earphone yang terpasang di telinganya, sebenarnya ini hadiah dari Shuu dan dirinya juga tak tahu darimana Papanya itu mendapatkannya

"Haha tidak tahu dimana Papa mendapatkannya, Papa memberi earphone ini sebagai hadiah ulang tahun Haha dulu, mungkin nan-"

Tut...
Tut...
Tut...

New Life, New Fate (Diabolik Lovers) {COMPLETE} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang