18. Pemberontakan

139 18 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BBBBRRAAKK

"Kkhh....le-lepas..khan...kkhh"suara ringisan itu mengalun bagai melodi ditelinga Furuya. Ah, padahal baru lusa kemarin Furuya membunuh orang dan sekarang Furuya harus membunuh lagi

"Fu-ru..yah...le-lep..ashh...." tangannya mencoba mendorong tangan Furuya yang masih mecekik lehernya. Dia terlihat sangat tak berdaya.

"Ck, kutanya sekali lagi untuk apa kau melakukan itu?!"

Gadis itu atau lebih tepatnya Akiru hanya diam sambil berusaha melepaskan cengkeraman Furuya. Melihat dia yang tak memberikan jawaban lantas Furuya mencekik kembali lehernya dengan kuat, mungkin sampai Akiru mau mengaku

"A-..ku...ahkkan...behhbi..cahhraakk.." ujarnya tersenggal mulai kehabisan nafas. Furuya mendengus lalu mengendurkan sedikit cengkeramannya

"A..ku..me-menaruh..racun..."

BBRRAAKK

"AKU TANYA UNTUK APA BODOH!"

Furuya menghempaskan kepala Akiru ke dinding kembali. Dia benar-benar muak dengan gadis bersurai putih ini

"Uhuk...uhuk..."

Akiru terbatuk, pusing dikepalanya melanda serta bau menyengat yang menusuk lubang hidungnya membuat kesadarannya menipis

Akiru tahu saat ini Furuya sedang menggunakan 'fermono' miliknya yang mencekik habis oksigen di sekitarnya. Akiru tak tahan jika terus-terusan seperti ini

"Karena...ini rencananya" ujarnya pelan sambil memandang ke bawah. Furuya tersentak, semua kembali normal dan Akiru bernafas lega fermono itu menghilang di sekitarnya

"Apa maksudmu?!" tanya Furuya kembali memasang ekspresi bingung. Dia melepaskan cengkeramannya dan membiarkan tubuh Akiru merosot jatuh ke bawah sambil memegangi lehernya

"Hah...hah...i-ini perintah..."ucapnya dengan nafas tersenggal. Dia mendongak ke atas menatap wajah Furuya yang kembali mengeras serta menahan emosi

"Siapa?!"

Cccrrakk

Tembok di samping Furuya retak akibat tinjunya. Dia benar-benar marah untuk saat ini, bisa-bisanya Akiru berani meracuni adiknya itu! Tak bisa di biarkan

Akiru berdiri tatapannya meneliti ke wajah Furuya yang masih terdiam di tempatnya sambil mengepalkan tangannya. "Maaf.."

Furuya menoleh dia mendengus sinis. "Iie, daijobou" dia mencengkeram tangannya sendiri. Ekspresinya kali ini tak bisa dibaca oleh siapa pun, sejenak dia mengambil nafas lalu tersenyum kecil ke Akiru

"Arigatou"

💐💐💐

Tes...tes...tes...

New Life, New Fate (Diabolik Lovers) {COMPLETE} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang