Furuya berjalan dengan lunglai di lorong gelap milik Sakamaki, kedua kelereng birunya sangat lah redup bahkan hampir tak ada sinar disana. Dan pada catatan itu kamarnya berpindah di atas. Beberapa kali dia hampir jatuh karena tersandung karena ulahnya sendiri tapi Furuya hanya bangkit dan diam tak berkata apa pun ataupun meringis
"Itu benar! Kau telah memahami dengan benar Ruka" Furuya menoleh ke asal suara dimana ada Reiji, Shu dan Furuka yang berada di ruang musik, terlihat Furuka duduk di kursi piano dengan tersenyum senang
"Kau cepat untuk menghafal not-not piano itu Ruka" Shu tersenyum lalu mengacak-acak rambut Furuka gemas, disebelahnya ada Reiji yang mengecup pipi Furuka sayang mereka bertiga tampak bahagia, ya hanya bertiga...
Furuya menunduk dalam, air matanya kembali jatuh dari mata birunya. Dia kembali menangis dalam diam dan tak ada yang tahu siapa pun tak ada
Furuya segera menggeleng dan mengusap air matanya kasar lalu berlari menuju kamarnya sendiri dan akhirnya menutup pintu tersebut
BAMMM
Pintu di tutup dengan kasar oleh Furuya, Furuya merosot di lantai dan kembali menangis disana
"Hiks...hiks...doshite? Kokoro ga ittai yo...hiks...hiks...Kaa-san...doshite? Watashi wa Kaa-san kodomo demo doshite Kaa-san? Kaa-san Furuya ga ittai hiks...hiks...Kaa-san!!! Oshiete!! Oshiete Kaa-san...Watashi wa kodomo Kaa-san nani zettaini? Demo Kaa-san, Furuya iie kodomo Kaa-san...hiks...hiks...hiks...Furuya dare ka kodomo?! Kaa-san...onegai...oshiete...Furuya dare ka kodomo!!! Oshiete Kaa-san, wakarimasen Kaa-san...Kaa-san Furuya ga ittai yo!!! Ittai Kaa-san hiks....hiks..."{ "Hiks...hiks...kenapa? Hatiku terasa sangat sakit...hiks...hiks...Ibu...kenapa? Aku adalah anak Kaa-san tapi kenapa Kaa-san? Kaa-san Furuya sangat sakit..hiks...hiks...Kaa-san!!! Katakan! Katakan Kaa-san aku adalah anak Kaa-san apa benar? Tapi Kaa-san, Furuya tidak anak Kaa-san....hiks...hiks...hiks... Furuya anak siapa?! Kaa-san tolong...katakan...Furuya anak siapa!!! Katakan Kaa-san, Furuya tidak mengerti Kaa-san...Kaa-san Furuya sangat sakit....sakit Kaa-san..hiks...hiks...}
Tangisan pilu Furuya terdengar sangat sedih. Bahkan beberapa burung yang lewat segera pergi ke balkon Furuya dan mendampingi gadis itu
"Cuit...cuit...cuit" seekor burung berwarna biru hinggap di bahu Furuya dan berkicau disana
Furuya melirik burung tersebut lalu mengambilnya dan menaruhnya di tangan "H-hey...burung kecil..kenapa kau disini?" tanya Furuya dengan suara bergetar sambil berusaha tersenyum
"Cuit...cuit...cuit..." Furuya tertawa kecil lalu mengelus bulu burung tersebut
"Kawaii desu" gumamnya lirih
Furuya tersenyum lalu berjalan menuju balkon kamarnya dan membuka pintu yang menghubungkan kamarnya ke taman belakang
"Hey terbang lah pulang lah kembali ke keluargamu" Furuya menerbangkan burung tersebut ke luar
Ceklek
Furuya menoleh ke pintu yang terbuka, disana terdapat Reiji yang membawa sebuah nampan berisi makanan
"Furuya, ini sarapanmu kau tadi terlambat ke meja makan" Reiji menaruh nampan tersebut di nakas lalu menoleh ke arah Furuya yang kembali menatap jendela luar
"Furuya?"
"Kau boleh keluar" Furuya berkata dengan dingin dan datar tanpa menatap lawan bicaranya. Reiji diam dan berbalik pergi
"Itu sangat lucu jika kau akan tetap tabah dan sabar"
"Aku mulai suka dengan kehidupanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life, New Fate (Diabolik Lovers) {COMPLETE} ✔
VampirosSequel dari cerita "My Life and 13 Vampire" Masalah yang lalu yang kembali muncul saat dua bersaudari ini kembali hidup dan sedikit memulai hidup baru mereka Warn:OC,OOC, Absurd (maybe-,-), aneh, nggak jelas dll Cover edit by: DhitaJaya Banner edi...