06. Pergi

210 31 12
                                    

Furuya menoleh seperti orang linglung dia menatap Reiji datar membuat Reiji ngeri

"Ka-kali-an...si-sia-pa?"

🍀🍀🍀

Furuya menatap Reiji yang sibuk mengobati dirinya, sesekali ringisan kecil keluar dari bibirnya membuat Reiji berhenti sejenak

"Selesai"

Furuya menatap sekilas perban yang telah melekat ditangannya dengan pandangan datar, dia kemudian menatap Reiji yang mengemasi barang-barang tadi

"Istirahatlah sana" perintahnya singkat lalu berlalu pergi dari kamar Furuya

Furuya tetap diam, iris birunya redup bahkan hampir mati cahaya disana padam digantikan kehampaan yang menyiksa. Ia menghela nafas sejenak lalu turun dari ranjangnya dan berjalan gontai menuju balkon

Di tatapnya langit sore yang berwarna orange cerah disana lalu menutup matanya sejenak. Dia berpikir sedikit tentang apa itu kebebasan atau apa itu ketenangan tapi entah mengapa takdir selalu menjauhkannya dari hal-hal itu

Furuya menghembuskan nafasnya dan menatap ke bawah, disana ada Ayato, Laito, Subaru dan juga Furuka. Mereka sedang bermain petak umpet dengan Furuka yang harus mencari

Menyesakkan

Furuya kembali masuk ke kamarnya dan tiduran di ranjang nya menunggu sampai sang matahari terbenam. Dia menutup matanya mencoba tidur dan berharap saat malam menjelang dia akan terbangun

{SKIP}

Furuya terbangun saat jam telah menunjukkan tengah malam, dia segera mengambil jaket miliknya dan melompat keluar dari balkon dan mendarat mulus di dahan pohon taman. Dia kembali meloncat dari dahan itu ke dahan yang lain hampir seperti ninja karena pergerakannya yang cepat

Ditolehkan sejenak pandangannya ke belakang untuk menatap mansion Sakamaki untuk terakhir kali dan menoleh kedepan kembali

Yah, mungkin sebaiknya begini dia harus meninggalkan mansion itu untuk yang ke dua kalinya tapi tak apa ini yang dia ambil

Furuya tiba di pinggiran jurang dia masih di atas dahan pohon sambil mengatur nafasnya yang habis karena terus melompati dahan pohon. Dia duduk di sana masih dengan mengatur nafasnya

Dia memandangi kerlap kerlip lampu kota yang masih berkilau, senyum nya terbit sedikit karena melihat pemandang elok tersebut. Furuya memutuskan untuk beristirahat sejenak disana sebelum paginya kembali mencari tempat yang bisa dia gunakan untuk tinggal

(Sementara itu di Mansion)

Furuka keluar dari kamarnya, perasaanny tak enak sejak kakaknya mengalami situasi seperti itu. Dia berjalan dengan pelan menuju dapur untuk sekedar mengisi gelas miliknya

Malam itu entah kenapa suasana di Mansion lebih dingin daripada biasanya membuat sekujur tubuh Furuka merinding. Dia cepat-cepat mengambil air dan berlari kembali menuju kamarnya lalu berbaring disana

Dia menatap langsung ke arah balkon kamarnya yang sengaja dia buka untuk memudahkan udara masuk. Baru hendak menutup matanya dia dikejutkan dengan sebuah bayang-bayang yang keluar dari Mansion dan sedang melompati pohon. Furuka mengecek matanya mencoba untuk melihat bayangan hitam itu, dia segera menghampiri balkon nya dan melihatnya dari atas

New Life, New Fate (Diabolik Lovers) {COMPLETE} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang