Tantangan

43 4 0
                                    

Hi, pembaca, gambar ini untuk sosok Antis, cocok gak?

Antis kecil tersenyum dan menutup matanya. Samar-samar ia melihat ayah dan ibunya tersenyum dan keduanya bergantian mengecup keningnya.

"Nina bobo.. Oh nina bobo... " Antis mendengar suara ibunya mendayu-dayu. 

Tangan ibunya membelai lembut rambutnya.  Setelah hampir pulas ibunya merapikan selimut dan bantal yang sedang ia peluk. Tiba-tiba ia melihat bantalnya sudah menjadi boneka beruang yang besar.

Anak lelaki yang seumuran dengannya berdiri di belakangnya sambil mencoba menutup mata Antis dengan kedua tangannya.

  " Kena kau!  "

Antis memberontak dan mencoba membuka matanya.

"Mamaaaaa...! "

Antis tersadar dan membuka matanya lebar-lebar. Ia seakan merasa sesak dan langsung duduk menatap kosong dinding kamarnya yang kusam.

"Astaga... Aku mimpi apa tadi...? Kenapa seperti menakutkan...? " Bisik Antis. Keringat bercucuran memenuhi kening dan lehernya.

"Antiiiiiiissss!!!, Antiiiiissssss!!  Mana nasi goreng gue...? "
Antis mendengar seseorang memanggil namanya.

Rupanya itu adalah Minah,  sepupunya yang ngamuk minta dibikinkan sarapan. Antis dengan wajah bingung keluar kamar dan menuju arah dapur menghampiri Minah yang sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya.

"Ello belum mandi?  Udah jam berapa ini...? Gue gak peduli ya, pokoknya nasi goreng gue harus siap segera!"Ancamnya.

"Sabar dong,  gue lagi siapin nih...! " suara Antis terdengar berat karena masih ngantuk.

  Rupanya ia kecapean habis diospek seminggu.

"Ello kebiasaan ya,  nyuruh-nyuruh orang bikin nasi goreng..ello kan perempuan juga...! " tiba-tiba seorang laki-laki paroh baya,  tak lain Pak Salim nyerocos memarahi Minah. 

Beliau adalah ayah dari Minah dan adik dari Pak Handoko ayah Antis.

"Antis... Sana mandi... Minah juga pintar bikin nasi goreng kok..! "

beliau langsung menyuruh Antis mandi karena jam sudah menunjukan pukul tujuh lewat empat puluh menit.

Tak sampai dua puluh menit Antis dan Minah sudah bersalaman dengan Pak Salim dan keluar rumah dengan terburu-buru.

Antis berjalan di depan dengan setengah lari karena sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai.

"Ini semua tuh gara-gara ello,  hari perdana kita masuk sekolah malah terlambat,  guenya sarapan tidak santai,  ello malah mandi kelamaan" Minah sudah mulai nyerocos membuat kepala Antis berdenyut-denyut.

"Gue tuh gak lama mandinya,  hanya tadi agak telat bangunnya.. " Antis membela dirinya.

"Ya sama saja...  Kitanya telat berangkatnya... Itu semua gara-gara ello!
Heiii tungguin dooong! " Minah meneriaki Antis yang semakin jauh darinya.

  Antis terlihat hendak menyebrang.

"Anttttiiiisss tunggu gue dong... !"
Antis berhenti dan menoleh ke arah Minah yang berada jauh di belakang.

Tiba-tiba sebuah sepeda motor melaju dan menyambar Antis. Tubuh Antis tersenggol dan oleng ke belakang.

"Aaaaarrrrrrggghhhhhh!"

Hampir saja Antis terjatuh di tanah,  tiba tiba sebuah mobil sporty rem mendadak di belakangnya. Antis jatuh tepat di atas kap mobil depan.

Seorang anak laki-laki yang berseragam sama dengan mereka lekas keluar dari mobil dan menghampiri Antis.

ANTISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang