Jealous

5 0 0
                                    

Revan tersenyum ke arah Antis.

"Hey Revan?"

Antis menghampiri Revan yang berdiri tak jauh dari tempat mereka duduk.

"Lho, itu kan Revan?  Ngapain dia gabung ma sekolahnya kita?"

Johan heran melihat kehadiran Revan yang nota bene lain SMA dengan mereka.

Sementara itu Rayan yang ikut melirik ke arah Antis dan Revan berada, cepat mengalihkan pandangannya ke layar ponsel yang sedang menunjukkan aksi tembak-menembak. Terasa ada yang sesak di dadanya.

"Kok kamu ada di sini?"

Suara Antis terdengar samar. Takut guru-gurunya dan panitia camping tahu.

"Iya, aku dan dua teman aku lagi camping di bawah"

Tunjuk Revan ke arah dua tenda yang ada di bagian bawah tempat sekolah Antis camping.

"Posan nggak ikut?"

Antis menatap ke arah lengan Revan yang biasa setia menggendong kucing impor itu.

Wajah Revan sedikit murung karena Antis malah menanyakan Posan, kucingnya. Ia sedikit menarik nafas.

"Oh, posan, dia lagi jagain anaknya."
Jawabnya Revan datar.

Mata Antis membulat

"Ow... Posan ternyata betina ya, wah lucu banget, aku boleh minta satu gak anaknya? Pasti anaknya imut kayak Posan."

Antis membayangkan Posan kecil.

"Iya, nanti kapan-kapan aku bawakan."
Revan dengan raut kesal menjawab permintaan Antis. Ia kemudian tersenyum karena masih ada harapan untuk bertemu lagi dengan Antis, walaupun itu karena Posan, kucing peliharaannya.

"Ahahahhaha"

Johan tertawa sambil memandang dasar jurang yang gelap di bawah sana. Membuat Rayan menatapnya heran.

"Lucu! Antis dan Revan dekat gara-gara Posan, kucingnya Revan. Revan, Revan, gak sadar kalau Antis tuh gak tertarik sekali sama elu!!!"

Ahahahahahhaha

Johan tertawa sambil melirik Rayan yang memasang muka kaku.

"Uhummmm... Ngapain lo diam terus?  Jangan-jangan lo lagi cemburu ya dengan si Revan ya?"
Johan menggoda Rayan yang tiba-tiba keluar dari gamenya.

"Ada-ada ajha lo, gue ngantuk, mau tidur."

Rayan beranjak dan menuju tendanya.

"Masa ada orang cemburu langsung ngantuk?  Gue jamin lo gak bakal bisa tidur sampai subu!!" Ledek Johan

"Sialan lo!!"

Umpat Rayan. Ia sungguh ingin menyesali persahabatannya dengan Johan, karena anak tengil itu seakan tahu apa saja yang ada di dalam hatinya.

Setelan ditinggalkan Rayan, Johan malah gabung sama Antis dan Revan. Ia langsung saja tos dan menepuk pundak Revan.

"Hey bro?  Ngapain lo di sini?  Lo kan anak SMA KARTIKA, nggak boleh gabung ma kita!???"

Johan berbasa-basi agar nyambung dengan kedua teman SMPnya itu.

"Owgh, gue ama teman-teman gue juga camping di bawah, pas liat di sini lagi rame, gue langsung ingin datang kemari."

Jawab Revan sambil tersenyum.

"Oh, ya?"
Johan seperti sedikit curiga.

Revan hanya mengangguk dan langsung kembali beralih ke Antis.

ANTISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang