Rayan berdiri di depan kelas sambil memegang absensi. Tubuhnya yang tinggi langsung menarik perhatian seisi kelas. Seluruh teman-temannya langsung memperhatikan Rayan yang memanggil nama siswa satu persatu.
Hampir seluruh siswi tersenyum ke arah Rayan berharap Rayan membalas senyum mereka.
Tapi rupanya Rayan serius memperhatikan seluruh nama teman yang ia panggil. Hingga tiba pada nama Antis."Kinanti Agni Handoko!"
"Hadir..! " Antis menjawab perlahan.
"Kamu tadi telat kan?" Rayan hendak memberi ceklist bagian nama Antis di kolom terlambat.
"Iya gue telat, tapi itu gara-gara ello." Antis segera menanggapi pertanyaan Rayan.
"Jangan konyol deh, maksud kamu tuh apa? " Rayan melirik Antis.
"Kamu yang nyerempet gue tadi kan pake motor. Habis nyerempet bukannya minta maaf, lo malah pergi begitu saja. Sekarang lo tau kenapa gue telat kan? "
Semua orang yang ada di kelas itu menatap Rayan, seakan ingin tahu kebenaran dari tuduhan Antis. Rayan tiba-tiba mendekati Antis dan menarik lengannya dan menatap ke semua orang lalu tersenyum gugup.
"Ehe... Maaf teman-teman kayaknya ada yang salah nih... "
"Ngapain lo... Lepas! ""Sini lo sebentar... "
Rayan menyeret Antis keluar kelas. Antis menepis cengkraman tangan Rayan.
"Apaan sih lo... Pake nyeret-nyeret gue ke sini?" Mata Antis membelalak.
"Llo kenapa nuduh gue kayak tadi, hah? "Rayan menatap Antis tajam.
"Emang gue salah, benaran kan Ello tadi yang nyerempet gue, dasar gak tanggung jawab!"
Tiba-tiba Mairah mendekati Rayan dan Antis yang sedang berdebat.
"Ada apa ini... ? Kamu ngapain dengan cewek ini? Kenapa dia minta pertanggung jawaban?" Maira yang merupakan gebetan Rayan menatap Antis dan Rayan secara bergantian.
"Mairah... Itu bukan seperti yang kamu dengar... "Rayan mencoba menjelaskan.
"Jelas-jelas aku baru mendengarnya, dasar cowok kurang ajar.. !"
Mairah pun berlalu meninggalkan Rayan dan Antis.
"Mairah... Mairah tunggu... ! Rayan berteriak ke arah Mairah yang sudah menjauh.
"Kasian juga cewek itu... Punya cowok modelnya kayak ello." Antis mengejek Rayan dengan tidak sopan.
"Stop, stop, stop, plis, jangan nuduh sembarangan ya..." mata Rayan membelalak ke arah Antis.
"Heh, lo kira nyawa gue bisa lo bayar tunai kalo tadi gue kenapa-kenapa ello kabur begitu saja... Ello mau jadiin gue korban tabrak lari.?"
"Gue gak pernah bermaksud nyerempet ello ya, apa lagi sampe mau tabrak lari. Gue tadi liat ello gak kenapa-kenapa makanya gue lanjut ke sekolah karena takut gue telat." Rayan masih membela dirinya.
"Sekarang ello udah tau gue telat gara gara ello, trus gue masih mau dikatakan telat di absensi? Ello berani tanggung jawab ngga nih... "
Antis menantang Rayan karena dia tidak mau ambil resiko telat di hari pertama.
"Okey kita a damai, tapi dengan syarat teman -teman gak boleh tau tadi gue nyerempet ello." Rayan mulai membuat kesepakatan.
"Gimana ya... Kok kayak gue ngrasa dirugiin ya... Kali ini gue coba maafin lo deh, gue malas panjang lebar berurusan sama cowok yang nggak tanggung jawab kayak ello."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTIS
Teen FictionKisah Antis si gadis tomboy yang kehilangan orang tuanya sejak kecil dan harus tinggal dengan paman dan sepupunya yang rese. Antis yang tadinya terbiasa dengan kehidupan mewah tiba-tiba harus melarat karena karyawan kepercayaan ayahnya merebut peru...