"Kalian pada ngapain tadi, sampai rame gini?"
Yudha penasaran dengan kejadian yang ia lewatkan karena baru saja menghadap guru-guru yang sibuk mempersiapkan camping.
"Oh, tadi ada salah paham aja sama Mairah."
Antis tersenyum seakan tak ingin membahas kejadian memalukan tadi.Yudha terdiam dan menatap Rayan seolah meminta penjelasan.
Rayan menarik nafas dalam-dalam
"Jadi, tadi tuh, Mairah labrak Antis. Dia negur Antis jangan deketin aku. Ngakunya aku sama Mairah itu pacaran."
"Ummm..."
Yudha mengangguk tanda mengerti.
"Ngomong-ngomong kalian besok ikut camping nggak?"
Yudha memandang ketiga orang yang ada di hadapannya.
"Ikut dong, kita kan udah lama gak refreshing."
Minah bersemangat jika sudah menyangkut liburan atau piknik."Wah, pasti bakal seru kalo semua orang ikut. Kita akan meramaikan bukit besok malam."
Yudha tersenyum seakan ikut bersemangat.Tiba-tiba ada pengumuman dari kantor sekolah untuk semua siswa agar berkumpul menerima arahan persiapan apa saja yang wajib mereka bawa untuk camping selama satu hari satu malam.
Setelah berkumpul dan menerima arahan, semua siswa dipersilahkan untuk pulang dan bersiap berangkat sore harinya.
Siswa SMA Pratama berhamburan memenuhi jalanan bergabung dengan siswa dari beberapa SMA yang lain.
Antis dan Min ah berjalan sambil membahas logistik apa yang akan mereka bawa.
Terik matahari tak mereka hiraukan.Dari jauh Rayan memperhatikan kedua saudara itu di atas motor sporty-nya. Ia seakan terhipnotis dengan sosok Antis dan tak mau mengalihkan pandangan darinya.
Tiba-tiba sebuah motor sporty menghampiri mereka.
"Hei Antis?"
Suara bariton si pemilik motor membuat Antis dan Min ah terdiam dan mengalihkan pandangan mereka.
"Revan? "
Desis Antis.Revan turun dari motornya dan menghampiri kedua gadis yang ada di hadapannya.
"Kalian bahas apa sih dari tadi sampai gak liat gua datang? "
"Hey Revan, makin keren aja elu?"
Puji Min ah sambik melirik 'Moge' milik Revan."Biasa diantar jemput sopir?
Sekarang udah bisa bawa Mitor Gede sendiri" Sindir Min ah."Oh ya? Mana si Posan?" Antis melirik motor Revan sambil mencari Posan, kucing kesayangan Revan.
"Gak diajak, soalnya di sekolah ku dilarang."
"Um...."
Antis seperti kecewa karena tak melihat kucing imut itu."Kalian gak lapar ya? Gue traktir yuk?"
Ajak Revan semangat."Wah, kita lagi buru-buru nih, soalnya ntar sore ada acara camping sekolah gitu, jadi kita mesti pulang dan cepat-cepat melakukan persiapan."
Revan nampak kecewa. Sekilas senyumnya mulai mengembang lagi.
"Camping di mana?"
"Di bukit, tengah kota."
Jawab Min ah antusias."Wah, keren. Pas malam minggu lagi."
Rayan mencuri dengar dari kejauhan.
"Oh, ternyata itu yang namanya Revan?"
Gumamnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTIS
Teen FictionKisah Antis si gadis tomboy yang kehilangan orang tuanya sejak kecil dan harus tinggal dengan paman dan sepupunya yang rese. Antis yang tadinya terbiasa dengan kehidupan mewah tiba-tiba harus melarat karena karyawan kepercayaan ayahnya merebut peru...