Chery membayar harga taxi yang ditumpanginya. Hatinya nampak tak tenang menunggu uang kembalian dari driver karena ingin segera bertemu dengan Arga.
Ia merasa konyol saat ini karena telah berani menantang Arga.
Segera ia buka pintu taxi dan melesat keluar dengan setengah berlari ke halaman rumah yang cukup luas dianggapnya. Ia ingin segera sampai di dalam rumah dan memeluk serta meminta maaf pada tunangannya itu.
Ia melirik mobil Arga yang tampak terparkir di garasi. Ada rasa tenang di hatinya karena tunangannya itu tidak kabur ke tempat lain.
Tiba-tiba langkahnya terhenti mendengar Arga membentak seseorang. Arga sedang bersama seseorang di balik mobilnya. Chery segera menghapus air mata yang meninggalkan jejak di kedua pipinya.
Dengan perlahan ia melangkah dan mengintip di balik dinding rumah yang berbatasan langsung dengan garasi.
Matanya langsung terbelalak melihat sosok cantik yang sedang berdiri memeluk Arga.
Arga yang tampak geram mencoba melepaskan pelukan gadis itu dengan kasar.
"Apa mau kamu hah!" Arga setengah berteriak.
Sang gadis hanya tersenyum puas melihat wajah Arga yang tampak pucat karena kaget bercampur marah. Hal tersebut malah menambah kharisma tampan wajah Arga.
"Aku cuma kangen kamu!! Biasa ajha kali ekspresimu!!"
"Kamu pergi sekarang karena yang kamu lakukan ini sia-sia. Aku gak akan suka sama cewek setengah gila kayak kamu!!!"
Suara Arga seakan memekakkan telinga gadis di depannya. Tapi gadis tersebut hanya tersenyum dan menutup telinganya sebelah dengan anggun.
"Claudia?????? Mau apa lagi dia???" Desis Chery di balik tembok.
"Kamu udah liat komentar tunanganmu? Nampaknya, dia sudah mulai bosan dengan pertunangan kalian dan ingin kembali bersahabat denganku."
"Aku tahu, kamu pria membosankan, bagi dia, tapi bagi aku kediaman kamu adalah hal yang selalu memaksaku masuk dan ingin memiliki dirimu."
"Claudia, please, jauhi gua, karena gua sangat suntuk sekarang ini. Gua gak mau dengar semua hal gila dari kamu dan gua gak mau terpaksa nyakitin kamu."
"Arga, cintaku sama kamu tuh gak ada matinya. Buktinya, aku tetap sendiri sampai sekarang. Aku tetap nunggu kamu sampai kapanpun."
"Terserah kamu Claudia." Arga mulai muak berbicara dengan gadis sinting di depannya.
"Aku cuma mau kamu tau perasaan aku Ga. Karena aku masih simpan rasa itu di sini."
Claudia menunjuk dadanya.
"Cukup Claudia!!!" Chery keluar dari tempat persembunyiannya.
Ia menatap bergantian ke arah Arga dan Claudia.
Arga memutar bola matanya, malas. Ia mengacak rambutnya dan meninggalkan dua gadis yang pernah bersahabat itu. Arga segera masuk ke dalam rumah dan menutup pintu utama seakan ingin menghindari percekcokan basi antara Chery dan Claudia.
"Ngapain kamu di sini? Kenapa kamu selalu ganggu hubungan kita?" Chery seakan membentak Claudia.
"Heh!!! Gua gak peduli dengan hubungan kalian!! Yang gua tahu, sekarang kamu seperti pecundang!!! Ngapain kamu muji gua di sosmed, kalau bukan kamu ingin membuat Arga jengkel dan ninggalin kamu???"
"Kamu sudah janji sama Arga gak akan baikan sama gua, karena gua perusak hubungan kalian. Tapi mana? Justru kamu menyulut api dengan muncul di dunia maya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTIS
Teen FictionKisah Antis si gadis tomboy yang kehilangan orang tuanya sejak kecil dan harus tinggal dengan paman dan sepupunya yang rese. Antis yang tadinya terbiasa dengan kehidupan mewah tiba-tiba harus melarat karena karyawan kepercayaan ayahnya merebut peru...