5. Rumor

8.6K 1.2K 42
                                    

17 Juni 1991

Jiyoon berhasil. Adiknya bisa masuk SMA dengan uang hasil jerih payahnya.

Ah Jisung sekarang kelas 10, sementara Jiyoon 11 padahal mereka berbeda 3 tahun. Alasannya? Jisung sempat ikut akselerasi.

"Cie, sudah pakai seragam SMA aja kamu," ucap Jiyoon pada adiknya yang sekarang sudah mulai menyalip tinggi badannya.

"Belajar yang baik ya. Jangan nakal," jelas Jiyoon.

Mereka berdua pergi ke sekolah bersama. Sejujurnya, ada perasaan takut yang terselip di benak Jiyoon.

Bagaimana jika adiknya tahu tentang hal yang ia dapatkan di sekolah ini?

"Jiyoon-ah!" panggil Jeno.

"Iya?" sahut Jiyoon.

Jeno dan Jiyoon memang berteman cukup dekat, Jeno sekarang sudah kelas akhir. Awal mereka dekat? Sewaktu Jiyoon benar-benar jadi panitia salah satu acara besar sekolah beberapa bulan yang lalu.

Jeno-pun tahu sedikit masalah hidup Jiyoon dari Hyera. Tapi, pria itu tidak pernah mau membahasnya dengan Jiyoon. Ia rasa, itu privasi.

"Adikmu masuk sini?" tanya Jeno.

"Iya, namanya Park Jisung, aku dengar dia dapat kelas 10 IPS 2. Jika dia bandel, marahi saja sunbae," jelas Jiyoon.

"Wah, siap!" ucap Jeno.

Jisung melangkahkan kakinya untuk mencari anggota kelompok MOS-nya yang hilang.

"Park Jiyoon? Anak IPA 3 itu?"

"Beneran dia sekarang deketin Lee Jeno?"

"Wah, jalang beneran deh. Waktu itu udah kepergok sama kakaknya Taerim, si Taeyong yang kaya itu. Sekarang deketin Jeno juga."

"Kabarnya mereka udah dekat dari lama. Awalnya aku kira dekat karna sesama panitia doang dulu."

Jisung seketika bingung tapi ia tidak memusingkan ucapan kakak kelasnya itu, toh nama Park Jiyoon belum tentu nama kakaknya seorang.

BRUK!

"Eh maaf Sunbae!" pekik Jisung panik karena menabrak tubuh kakak kelasnya.

"Nggak apa-apa dek. Ngapain sendirian disini? Bukannya acara MOS sekarang nggak disini?" tanya kakak kelasnya.

"Anu Sunbae... Hilang," ucap Jisung.

"Astaga, sini saya antar."

"Sunbaenim," panggil Jisung hingga gadis didepannya menoleh.

"Iya?"

"Apa sunbae mengenal Park Jiyoon?" Wajah si gadis sedikit berubah menjadi sulit diartikan.

"Gadis 11 IPA 3 yang selalu mendapat rumor buruk itu?" tanya si gadis.

"Aku nggak tahu, memangnya dia kenapa?" tanya Jisung.

"Dulu sempat kepergok berduaan sama salah satu alumni sini, subuh gitu. Alumninya ngebayar dia gitu kata anak-anak. Yaa, kamu bisa simpulkan sendiri 'kan dia abis ngapain?" jelas seniornya.

"Ah gitu," gumam Jisung.

"Ini udah sampai."

"I...Iya, makasih sunbae," ucap Jisung.

Anak itu sekarang benar-benar memiliki perasaan yang tak dapat ia artikan.

Kakaknya mana mungkin berbuat seperti itu?

Tapi, disisi lain ia juga tidak bisa menyangkal rumor yang beredar. Kakaknya itu selalu pulang malam bahkan subuh semenjak ia masuk SMA dulu.

Jisung sering bertanya apa yang ia lakukan, tapi Jiyoon tidak pernah mau bercerita mengenai pekerjaannya.

Kakaknya dari kemarin juga terlihat agak kurang nyaman begitu dia masuk di SMA yang yang sama dengannya. Seperti ketakutan mungkin?

Jisung berjalan menuju rumahnya setelah berusaha menenangkan diri di taman dekat sekolah sekitar satu jam. Iya, anak itu gemar sekali merenung.

BRAK!

"Noona kenapa nggak jujur sama Jisung?" tanya Jisung pada sang kakak yang sedang menata baju miliknya.

"Jujur apa Jisung?" tanya Jiyoon dengan suara lembutnya.

"Noona main sama pria yang namanya Taeyong 'kan?! Selama ini uang yang kakak dapat itu uang gelap?" pekik Jisung.

"J...Jisung—"

"Jisung nggak habis pikir kalau selama ini Jisung hidup dari uang hasil begitu, menjijikan sekali," ucap Jisung.

"Kenapa rib— Park Jisung?" tanya Jeno yang tiba-tiba muncul dari luar.

"Oh, kamu ya yang sekarang lagi dekat sama wanita ini? Mau bayar dia berapa?" ucap Jisung sarkastik.

"Apa maksudmu?" tanya Jeno bingung.

Jisung tersenyum miring, "nggak usah pura-pura bodoh. Kamu pasti mau melakukan hal seperti yang dirumorkan orang 'kan?"

"Tolong dijaga omongan kamu Dek," ucap Jeno.

Jeno tahu, dia tahu rumor apa yang dimaksud Jisung.

"Beneran, jijik banget pas dengar kakakku sendiri tingkah lakunya liar," gumam Jisung.

"PARK JISUNG!" bentak Jeno.

Jisung tidak pernah dibentak seperti itupun langsung naik pitam dan menarik kerah Jeno.

"Siapa kamu berani bentak saya?! Oh iya, orang yang mau nyewa kakak saya ya."

BRUK!

"Jiyoon!" pekik Jeno.

Tbc

23 Maret 2019

All the love,
Feli

Noona (Park Jisung) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang