2. Sibling

11.9K 1.5K 304
                                    

4 Februari 1983

"Jisung jelek!" ledek Jiyoon pada adiknya yang bernama Park Jisung itu.

"Noona lebih jelek!" balas adiknya.

Kakak-beradik itu jarang bicara. Keduanya lebih suka asyik pada urusan masing-masing.

Ketika mereka bertemu, bisa dipastikan salah satu dari mereka berakhir dengan menangis, dan yaa... tentu saja Jisung yang lebih sering menangis akibat ulah Jiyoon yang usil.

Jiyoon juga sering memarahi Jisung, menyuruhnya ini dan itu hingga Jisung ingin membuang kakaknya ke kali di dekat sekolah.

Iya, mereka berdua itu sulit ditebak. Tapi 80% dari pertemuan mereka adalah berdebat, 10% kekerasan, dan 10% akur.

Jiyoon yang selalu di nomor 1 mendadak berada di posisi ke dua karena Jisung. Ya, si Jiyoon yang manja tentu saja jadi kesal dengan adiknya itu.

Jangan membenci Jiyoon dulu, dia hanya bocah ingusan yang masih berusia 8 tahun.

"Mama!! Noona mukul Icung!" adu anak berusia 4 tahun itu pada ibunya.

"Jiyoon, Jangan dipukul Jisungnya!" ujar sang ibu.

"Ngaduan kamu tuh! Kamu aja dulu ngompolin aku, aku diem!" kesal Jiyoon.

Nah, begitulah keseharian mereka berdua.

Jisung terkadang benci pada Jiyoon karena sifat semena-mena Jiyoon padanya.

Tapi kadang, dia juga takut.

"Jisung, main kuda-kudaan di kamar yuk!" ajak Jiyoon.

"Ayo!"

Tolong jangan berpikir aneh-aneh wahai kaum milenial.

Mereka berlari menuju kamar yang agak jauh dari ruang tamu kemudian membangun kuda mereka dengan bantal dan guling. Sesimpel itu, sudah amat bahagia.

"Awas ada pencuri di depan Jisung!" teriak Jiyoon.

"Menghindar Noona!" teriak Jisung.

Setelahnya, mendadak mereka terdiam dan Jisung menangis.

"Gwaenchana Jisung-ah," ucap Jiyoon sembari berbisik-bisik.

PRANG!

"DASAR BAJINGAN!"

PLAK!

"MATI AJA KAMU! MATI!"

BRAK!

"KAMU KENAPA SIH?!"

BUG!

"DASAR NGGAK WARAS!"

Jiyoon segera mengunci pintu rapat-rapat kemudian berusaha menutupi telinga Jisung.

"Mereka cuma akting, Jisung-ah," ucap Jiyoon.

"Noona! Besok ulang tahunku!" seru Jisung.

"Terus?" tanya Jiyoon yang sedang bermain masak-masakan.

"Ya beliin kado lah Noon!" kesal Jisung.

"Nggak mau."

"Ish!" kesal Jisung lagi kemudian berlari menuju kamar sementara Jiyoon tertawa melihat itu.

Gadis kecil bermarga Park itu segera memakai mantelnya dan menggayuh sepeda menuju Delon's Bakery.

Orang-orang menatapnya aneh, gadis 8 tahun mau apa berada disini sendirian?

"Permisi, aku ingin membeli kue ulang tahun," ucap Jiyoon.

"Mau yang mana, manis?" tanya si penjual sembari menunjukan beberapa kue.

"Um, yang warna hijau ini aja!" seru Jiyoon.

Jiyoon mengeluarkan uangnya kemudian membayar kue ulang tahun berukuran sedang itu.

"Lilinnya?" tanya penjual.

"5 tahun," jawab Jiyoon antusias.

"Untuk adikmu ya?" tanya penjual kemudian memberikan kue yang sudah berada di dalam bungkusan itu pada Jiyoon.

Jiyoon mengangguk sembari menerima kue itu dan kembali ke rumah diam-diam.

Gadis itu memasukan kuenya ke sisi paling dalam kulkas sehingga tak ada yang melihat kue itu.

"Semoga Jisung suka," gumamnya.

Ia menaiki tangga lantai dua rumahnya dengan perasaan takut.

"Huh, aman," ucapnya sembari berlari ke kamar.

"Jicung Jicung di dinding, diam-diam merayap!" nyanyi Jiyoon begitu mendapati adiknya sedang bermain di kolong meja.

"Noona diam!" kesal Jisung.

"Nggak mau wlek!"

"Jisung-ah! Selamat ulang tahun!" seru Jiyoon sembari membawa kue yang kemarin ia beli beserta lilin.

Jiyoon meletakkannya disamping kue ulang tahun besar yang dibeli oleh orang tuanya.

Ia sedikit sedih karena hanya mampu membelikan sang adik kue kecil dengan warna favorit adiknya. Tidak ada mainan seperti kue besar yang diberikan oleh orang tuanya, sepertinya rasanya juga lebih enak yang besar.

"Wah, Jiyoon beli kue untuk Jisung juga?" tanya ibunya, Jiyoon mengangguk.

Jisung tidak meributkan kuenya, dia asyik mengurus kado-kado yang ia dapat dari beberapa temannya. Bagaimanapun, ia masih bocah 5 tahun yang mudah teralihkan fokusnya.

"Potong kue dulu Jisung," ucap sang ibu.

Jisung akhirnya meninggalkan kado-kadonya dan beralih ke kue yang ada di meja.

"Mau potong yang mana dulu?" tanya ibu.

Sungguh diluar dugaan Jiyoon, Jisung malah menunjuk kue kecil yang ia beli kemarin sore.

Jiyoon, sangat senang.

Tbc

22 Maret 2019

All the love,
Feli

Noona (Park Jisung) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang