Noona (Park Jisung) [Tamat;✔]

9. Prom Night

"Noona," sapa Jisung ketika Jiyoon baru pulang. Jiyoon memang biasanya pulang lebih lama dari pada Jisung.

"Hai," sapa Jiyoon balik.

"Noona ke prom nanti dengan siapa?" tanya Jisung.

Jiyoon tersenyum, "aku nggak ikut. Malas Sung."

"Ih, padahal acara itu bakal seru banget lho Noona!" seru Jisung sembari menjelaskan apa yang ia lihat sekilas ketika melewati aula tadi.

"Kamu sama siapa?" tanya Jiyoon.

"Ada teman hehe."

"Teman apa teman?" goda Jiyoon.

"Teman beneran Noona!" jawab Jisung.

"Ya sudah, sana senang-senang," ucap Jiyoon.

Adiknya dengan semangat mempersiapkan diri.

Soal pakaian, Jisung pinjam dari salah satu butik milik ibu dari temannya. Entahlah, rincinya Jiyoon tak tahu.

Jisung tiba-tiba saja sudah berdiri di hapadannya dan sempat membuat seorang Park Jiyoon pangling.

Kemeja putih dipadukan dengan jas hitam dan dasi berwarna hitam juga, celana panjang yang membuat kaki adiknya terlihat sempurna ditambah sepatu yang terlihat sangat elegan.

Sejak kapan adiknya yang dulu cengeng jadi setinggi dan setampan ini?

"Noona, Jisung tampan tidak?" tanya Jisung dengan gaya sok kerennya.

"Iya tampan iya," ucap Jiyoon malas.

"Jisung berangkat dulu ya Noona!" seru Jisung kemudian berlari keluar rumah.

"Hm."

Jiyoon merebahkan diri di kasur setelah adiknya pergi.

"Acara prom itu seperti apa ya?" gumamnya.

Jiyoon tidak pernah pergi ke pesta. Cuma sekali, ketika keluarganya masih utuh.

Dia benar-benar ingin ikut ke acara yang katanya sangat seru itu. Tapi tidak ada yang mau dengannya. Ingat rumor. Hanya seorang Lee Jeno yang rela dirinya terseret demi Jiyoon.

"Pingin ikut...."

Jiyoon membolak-balikan tubuhnya, berusaha tidur agar tidak merasa sedih berkelanjutan.

"Nggak apa Jiyoon. Toh kamu nggak punya gaun bagus," gumamnya menenangkan diri sendiri.

"Tapi aku pingin ikut...."

"Jisung, Hyera, sama Jeno senang nggak ya disana?"

Bermonolog sendiri seperti orang gila. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain menangis dan mempersiapkan diri untuk bekerja di kafe Taeyong.

♡

"Lho Jiyoon?" tanya Taeyong bingung.

"Iya Sunbae?" tanya Jiyoon.

"Kok kesini? Kata Taerim sama Hyera ada acara prom malam ini. Mereka berdua sampai jingkrak-jingkrak nggak jelas karena pasangan sama gebetan," jelas Taeyong.

"Malas ikut Sunbae," jawab Jiyoon.

"Acara kayak gitu seru lho Yoon, bakal banyak banget hal disana. Mulai dari kumpul-kumpul, dansa, ada juga yang manfaatin jadi tempat nembak pasangan," ucap Taeyong.

"Tapi aku nggak tertarik sama gituan," ucap Jiyoon.

Bohong. Dia sebenarnya sangat ingin datang kesana.

"Jisung mana?" tanya Taeyong.

"Ikutlah dia," jawab Jiyoon.

"Oh," ucap Taeyong.

"Yoon," panggil Taeyong lagi.

"Iya Sunbae?" tanya Jiyoon.

"Itu, matamu agak bengkak," ucapnya.

"Oh...," ucap Jiyoon kemudian kembali bekerja.

Taeyong menggeleng melihat tingkah laku Jiyoon. Oh, seorang Lee Taeyong bukanlah pria bodoh. Dia sudah berumur 20 tahun dan dia tipe orang yang peka.

Dia tahu, Jiyoon itu sedih namun berusaha menutupinya dengan bekerja, bekerja, dan bekerja.

Ya begitulah malam Jiyoon. Untuk menutupi kesedihannya karena tidak ikut prom, dia memilih bekerja saja di kafe Taeyong. Toh, dapat uang.

♡

"NOONA!" seru Jisung sembari masuk ke kamar, masih dengan pakaian promnya.

"Seneng?" tanya Jiyoon.

"Seru banget Noona! Apa lagi pas dansanya, astaga!"

Jiyoon cuma terkekeh, "kamu ketularan gilanya Hyera?"

"Nggak Noona! Beneran seru. Harusnya Noona ikut," ucap Jisung.

"Iya, iya, terserah. Sana mandi," ucap Jiyoon yang berusaha mengakhiri percakapan ini.

Iyalah, ia 'kan aslinya ingin sekali ikut.

"Ish, iya."

Walaupun Jiyoon berusaha mengalihkan topik, Jisung tetap saja kembali pada topik prom. Bahkan, sampai ia ketiduran.

"Dansa itu, rasanya gimana ya?" ucap Jiyoon ketika Jisung sudah terlelap.

"Pingin juga...."

Tbc

26 Maret 2019

All the love,
Feli