'Bukankah setiap manusia memiliki kelebihannya sendiri'
#Lisa POV
'Capek' satu kata yang bisa mendeskripsikan hari ini.Sial memang,terlambat bangun,dihukum,dan dihukum. Untung gua ga ada malu,eh.
CHANDAAA"Lis,ganti baju,sholat,terus makan!,jangan ngelamun aja"kata abang gua pas gua masuk kerumah.
"Hmmm"males jawab gua,persetan soal durhaka.
"Abang mau pergi,bilangin bunda ya ntar kalo bunda udah balik!"
"Emang bunda kemana?"
Tanya gua sambil ngelepas kaos kaki."Katanya si kerumah temen SMA nya dulu, reuni pribadi mungkin,yaudah gua pergi,assalamualaikum"
"Waalaikum salam"
#Lisa POV end
Lisa bergegas masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri lalu sholat ashar.Ga kebayang capeknya gimana lisa sekarang.
Setelah selesai sholat ia segera membersihkan rumahnya,kenapa?,karena sebelum rumahnya selesai dibersihkan ia tidak akan tenang ketika makan.
#ada yang gitu juga?-author"Gilaa,punya abang kamarnya kaya tempat pembuangan sampah gini!"
Mau tidak mau lisa harus membereskan kamar abangnya yang bak tempat pembuangan sampah itu(*kata lisa sih).
Lisa memang abak yang disiplin kebersihan,tapi kadang juga pemalas. Tergantung mood nya,yahh...
Yang Lisa tidak bisa itu, 'MEMASAK' .Bahkan ia sangat sering dihadiahi ceramah oleh ayahnya karena tidak mau belajar memasak.Membersihkan dan membereskan rumah selesai,kini saatnya Lisa untuk mandi, badannya terasa sangat lengket,apalagi debu-debu dari luar rumah yang berasal dari polusi udara(rumah Lisa ada di pinggir jalan raya).
"Udah mandi,udah cantik,gaada yang ngajak jalan,sia-sia dong gua mandinya_-"
Lisa bermonolog..."Assalamualaikum"terdengar salam dari luar.
"Waalaikum salam,eh bunda udah pulang,lama banget bun perginya"-lisa
"Iya,pembahasannya cukup rumit"- bunda rita(bundanya lisa).
"Ada-ada aja bunda mah" setelah mengatakan itu,lisa segera pergi ke kamarnya untuk makan,mumpung gaada ayah pikirnya. Karena bila ada ayahnya pasti Lisa sudah diceramahi olehnya karena makan di kamar.
Skip>>>
19.30 WIB
Keluarga Lisa telah berkumpul,termasuk ayahnya. Mereka makan malam di depan televisi, rumah keluarga lisa memang tidak besar, jadi dimanapun tempat makannya,yang penting bersama-sama.
"Gimana tadi bun?udah ketemu temen kamu?" Tanya ayah pada bunda.
"Udah, acaranya 3 hari lagi,pas tanggal merah jadi mereka nggak harus ijin ke sekolah" jawab bunda.
"Bahas apasi bun?kok pake ijin-ijin,emang kita mau pergi ya?" Tanya lisa penasaran.
"Nggak,tanggal 5 besok kamu akan menikah" ucap ayah pada lisa.
Uhukkk...uhukkk....uhukkk...
"Bunda sama ayah ga salah ngomong kan?!kalian ga bercanda kan?!!!" Ucap abang lisa yang ditanggapi oleh orangtuanya dengan gelengan.
"Tapi aku masih 15 tahun, aku masih mau sekolah yah..bun, aku gamau nikah muda. Apalagi nanti kalau suamiku nggak menghargai aku,kalian nggak kasihan sama lisa?!"
Kata lisa sambil menahan tangisnya."Nggak lisa, kamu tenang saja, tentusaja kami sebagai orang tua tidak akan memilihkan yang buruk untuk putrinya" ucap bunda.
"Lagipula, suamikamu bukan orang yang usianya jauh dari kamu kok lisa"
Kata ayahnya."Terus?!"air mata lisa sudah mulai membuat aliran sungai dipipinya,entahlah sejak kapan.
"Dia baru kelas dua SMA , dan dia adalah salah satu murid unggulan, jadi kalau kalian menikah pasti prestasi kamu akan meningkat drastis" jelas ayah.
"Yah tapi lisa bisa kok belajar sendiri, gak harus dijodohin." jawab lisa.
"Iya,aku setuju sama Lisa,lagipula setiap manusia punya kemampuannya sendiri sendiri, ayah sama bunda jangan memaksakan lisa untuk menikah.Usia lisa itu terlalu dini yah..bun"kata abang.
"Gaada bantahan,semua sudah dipersiapkan,kamu tinggal terima beres" kata bunda yang langsung pergi ke dapur.
Lisa yang mendengar itu langsung masuk ke kamar dan menguncinya. Abangnya juga sudah mencoba mengejar Lisa untuk menenangkan nya. Tapi Lisa sangat lincah bukan.
"Kenapa kalian selalu egois, kenapa bunda verubah gini sih, padahal biasanya cuma ayah yang kepala batu" ucap lisa bermonolog.
"Lagian gua ga mau nikah muda , masak aja belum bisa, gimana kalau mertua gua jahat,yang ada gua dibunuh, ya allah, tolongin lisa" lanjutnya.
3 jam berlalu sampai Lisa telah tertidur dengan mata yang sembab,mungkin sekarang kepalanya terasa sangat pusing karena Lisa sempat membenturkan kepalanya ke tembok.
Entahlah, perasaan nya kini dipenuhi dengan ketakutan , mungkin Lisa adalah salah satu korban sinetron yang isinya tentang penyiksaan terhadap menantu.
Sedangkan dilain tempat, Rita sedang meratapi rasa penyesalan yang aat sangat besar,mengapa ia dulu harus berjanji pada sahabatnya untuk menikahkan buah hatinya pada usia 15 tahun,usia yang bisa dibilang masa-masa remaja labil.
Bagaimana nanti kalau ia harus mengandung, dan suaminya meninggalkan Lisa pada masa-masa itu. Lisa belum siap untuk berhenti sekolah,padahal ia baru saja memasuki dunia putih abu-abunya itu.
Bersambung...
🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Holllaaaaaa everyone...
Makasi buat yang udah baca hasil karya manusia amatiran inii...
Jangan lupa vote&comment nya...
Kritik dan saran akan selalu diterima:)See you next part...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wifey [END]
Teen Fiction[PLAGIATOR MINGGIR] Takdir yang mempertemukan sesuatu yang kuanggap mustahil, tapi menjadi sesuatu yang benar benar nyata. Meskipun terlalu cepat. -Ayunda Tsalisa ***** Kita memang terlalu dini untuk mengikat diri dalam ikatan sakral pernikahan. Tap...