Derap...
Derap...
Langkah kaki ku tak pernah se serius ini
Tegap ku tak pernah se kuat ini
Jiwa ku tak pernah se tenang ini
Semuanya
Karenamu
Karenamu, aku bersamamu
I can never stop loving you
🌺🌺🌺🌺🌺Hai, bagaimana kalian? Baik baik saja? Ah, aku hanya berbasa-basi, sebenarnya ini awal yang indah sebelum beribu kata berisi bualan akan keluar dan yang kalian hanya akan melihat bagaimana kisah bahagiaku, suami, dan calon anak kami.
Kurasa hari ini akan berbeda dari hari biasanya, pasalnya hari ini, suami muda nanti tampan dan berwibawa ku akan meninggalkan ku keluar kota untuk beberapa hari guna menjalankan tugasnya sebagai calon CEO di perusahaan papanya. Awalnya aku ingin sekali ikut, apalagi melihat bagaimana aku jika tanpa Kak Nanda, akan tidak mau makan dan akan selalu terlihat menyedihkan.
Siapa yang mau seperti itu, suami ku juga sebenarnya tidak tega meninggalkan aku sendirian, bagaimana bisa. Tetapi keputusan Papa sudah bulat, bulat untuk tidak akan membawa aku ikut bersama Kak Nanda ke luar kota. Kata beliau begini...
'Lisa, kamu di rumah saja ya sayang, perjalanan nya terlalu jauh, kamu masih harus banyak istirahat. Kan kamu sedang hamil muda'
Sebenarnya tak apa aku ikut, karena selama apapun perjalanannya, sejauh apapun tempat tujuan nya, aku dan terutama calon anakku akan selalu kuat. Apalagi kan ada Kak Nanda, ada yang menjagaku tentu saja.
Ribet sekali pasti kalau tidak ada dia, padahal ini masa masa nya aku banyak mengidam.
Kalian tahu, subuh ini aku sudah membuat heboh rumah mertua ku -ya, aku dipaksa tinggal disini selama Kak Nanda pergi- , membuat gempar seisi rumah karena keinginan ku atau ya.. Mengidam. Aku sendiri menyadari jika apa yang aku inginkan hari ini agak tidak normal.
Pasalnya kali ini aku meminta, es. Iya, es. Es salju, aku ingin makan itu. Dan kenapa seisi rumah heboh? Ya karena di Indonesia tak ada salju. Dan pada akhirnya Mama mencari alat penghancur es, yang biasanya untuk membuat es campur atau es teler. Dan itupun harus meminjam tetangga yang ada di kompleks sebelah. Bisa dibayangkan betapa merepotkan nya aku pagi hari ini.
Tapi yah, semua berjalan seperti biasa pada siang hati ini. Kecuali satu, perpisahan. Ya walaupun sebenarnya sementara. Tetapi bagaimanapun yang namanya ibu hamil ya gini, lebay. Manja. Gamau ditinggal suami jauh jauh. Semua anggota keluarga sampai dibuat semakin bingung dengan kelakuan ku. Biarkan, siapa tahu dengan begini aku bisa dibolehkan untuk ikut pergi bersama Kak Nanda.
"Udah Lisa... Lusa suamimu sudah pulang kok. Gak akan deh dia hilang... " Kata Mama meyakinkan ku.
"Udah dong jangan nangis terus gini... Aku pergi bentar doang kok, jangan bikin aku nggak tenang ninggalin kamu... Aku janji, aku akan cepet pulang setelah pekerjaan disana selesai.. Yah" Sekarang giliran Kak Nanda yang berusaha meyakinkan ku. Baiklah.
"Janji ya... Kamu cepet pulang, balik lagi dengan sehat terus bawaiin aku makanan yang enak enak dari Jogja" Jawabku. Ya, Kak Nanda akan pergi ke Jogja untuk menghadiri rapat keanggotaan di sana.
"Iya, aku janji sayang, kamu jagain dulu anak anak kita ya. Jangan lupa minum susu nya, terus minum vitamin nya. Jangan minta yang aneh aneh dulu sama Mama. Oke? " Kata nya lagi sambil membentuk dua jarinya menjadi huruf v. Aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wifey [END]
Teen Fiction[PLAGIATOR MINGGIR] Takdir yang mempertemukan sesuatu yang kuanggap mustahil, tapi menjadi sesuatu yang benar benar nyata. Meskipun terlalu cepat. -Ayunda Tsalisa ***** Kita memang terlalu dini untuk mengikat diri dalam ikatan sakral pernikahan. Tap...