Minju membuka mata perlahan dan seketika mengerang saat seluruh tubuhnya terasa sakit. Gadis itu menggerakkan tangannya namun tidak bisa, dia menunduk dan melihat kalau ternyata kaki dan tangan kirinya diborgol.
Dengan susah payah Minju mencoba setidaknya untuk duduk dan melepaskan tangannya yang diborgol, tetapi dia hanya berhasil duduk. Gadis itu menatap kaki kanannya yang dibalut perban sebelum menatap ke sekitar ruang kosong yang ia tempati sekarang ini
Di ruangan ini hanya ada satu lampu yang tak terlalu terang dan ada kasur kecil -yang sedang dia tempati sekarang- dan sisanya gelap , seperti kebanyakan film klise tentang penculikan
"Halo?! " Teriak Minju, "Apa ada orang disana?!" Air mata gadis itu menetes karena dia tidak tahu dimana dia sekarang dan bagaimana nasibnya nanti, apalagi seluruh tubuhnya terasa sakit
Pintu ruangan itu berderit terbuka, langkah kaki seseorang terdengar keras dan semakin mendekat dengan setiap langkah
"Hai, Kim Minju" panggil seorang pria dengan suara yang berat
"B-bagaimana kau tahu namaku?" Minju bertanya, menatap siluet pria itu dengan perasaan takut dan bingung yang bersamaan
Pria itu tertawa, "Kau pikir aku akan memberitahumu?"
"K-Kumohon, jangan sakiti aku, biarkan aku pergi"
"Lepaskan aku kumohon....." gadis itu memohon lagi seraya berusaha melepaskan diri dari borgol
Pria itu mendekat lalu berlutut di depan Minju dan gadis itu langsung membeku begitu melihat wajahnya
"O-Ong Seongwoo" ucap Minju dengan nafas tercekat
"Senang rasanya kau mengenaliku" Pria yang dipanggil Ong Seongwoo itu menyeringai lalu mengusap pipi Minju namun gadis itu mengalihkan pandangan
"Kenapa aku harus melepaskanmu ketika kau milikku?"Bisik Seongwoo lalu dia memaksa Minju untuk menatapnya. "Kau milikku sekarang"
Minju memberontak, berteriak "AKU BUKAN MILIKMU ATAU MILIK SIAPAPUN!."
Gadis itu berusaha mendorong Seongwoo menjauh, namun semakin banyak Minju bergerak, kaki dan tangannya akan semakin tersiksa karena tergores borgol
"Tarik kembali ucapanmu atau kau akan menyesal" desis Seongwoo dengan nada marah yang terdengar jelas
"Kumohon..... Aku punya kehidupan, dan juga keluarga" Minju menangis, gadis itu memohon lagi untuk dilepaskan
Seongwoo mengusap air mata gadis itu dengan lembut, "Shh... Don't cry baby, ini rumahmu sekarang, rumah kita. And you my darling..." pria itu memaksa MInju agar menatapnya, seringai terlihat jelas diwajahnya. "...... Are never, ever leaving me or try to escape"
"Istirahatlah lagi" putus Seongwoo sebelum pergi dan menutup pintunya keras, meninggalkan Minju yang membenamkan wajah di lutut dan menangis kembali.
****
Krek!
Minju mendongak saat mendengar pintu kembali terbuka. Kali ini seorang gadis berambut panjang masuk
"M-Mau apa kau?" tanya Minju waspada, gadis yang diajak bicara menggeleng. "Hei tak apa, aku tak akan menyakitimu seperti si bodoh itu" ucap gadis berambut panjang itu meyakinkan, Minju pun terdiam dengan kepala tertunduk
"Apa kakimu masih sakit?" tanya nya, Minju mengangguk kaku
"Seharusnya rasa sakitnya sudah lebih berkurang. Omong-omong Aku kesini membawakanmu pizza, aku pikir kau pasti lapar" gadis yang entah siapa namanya itu melepas borgol di tangan Minju tanpa curiga apapun