Minhyun yang hendak membuang sampah setelah rekan kerja nya -Ha Sungwoon- pulang dibuat menoleh saat Sakura membuka pintu kamar mereka kasar dan keluar dengan kaki yang menghentak tanda dia kesal
"Ada apa?" Minhyun mendekat, memutuskan untuk bergegas mengganjal pintu masuk dengan sepatu dan meletakkan kantong sampah sembarangan sebelum menghampiri Sakura yang duduk di ruang tamu dengan cemberut. "Apa yang salah denganmu, hm?"
Sakura melirik pria itu sebelum kembali mengalihkan pandangan, "Aish.. Menyebalkan" dengusnya lumayan keras sehingga Minhyun bisa mendengarnya
"Ada apa sih? Apa aku berbuat salah padamu?" tanya Minhyun lagi penasaran, tidak biasanya Sakura bertingkah seperti ini. Ada apa?
"Pikir saja sendiri" dengus Sakura lalu menyalakan televisi, masih dengan raut wajah yang setia cemberut. Oke, Minhyun paham.. Sepertinya dia punya salah pada gadis itu, tapi salah apa?
"Kkura-ya.. Aku salah apa? Katakan, aku akan langsung meminta maaf" ucap Minhyun cepat, hari ini dia sudah cukup pusing setelah rapat dadakan -yang memakan waktu cukup lama- dengan Ha Sungwoon tadi, jadi dia merasa tidak mau menambah beban di kepala hanya karena sang tunangan mengambek padanya entah karena apa
Sakura menoleh, "Kenapa kau tanya aku? Pikir saja sendiri!"gadis itu malah berteriak galak, Minhyun menarik napas berusaha tetap sabar. "Aku tidak bisa minta maaf kalau kau tidak menyebutkan apa kesala-"
"HEI! PIKIR SAJA SENDIRI!!" suara Sakura naik dua oktaf, gadis itu menatap Minhyun nyalang sebelum kembali mengalihkan pandangan dan cemberut. Minhyun memejamkan mata sejenak karena kaget sebelum menghela napas dan menyodorkan lenganya ke depan wajah sang gadis
"Gigit saja aku kalau kau kesal denganku tapi tidak bisa mengatakannya" ucap pria itu memberi solusi ngawur, Sakura menoleh lalu menarik lengan Minhyun dan mengigitnya keras.
Namun tak lama kemudian gadis berambut sebahu itu menjauhkan wajahnya dari lengan sang tunangan, "Hei!, kenapa kau mau saja kugigit?!" teriak Sakura kesal bercampur tidak habis pikir
"Terus kau mau aku bagaimana? Kau harus memberitahuku apa kesalahanku supaya aku bisa minta maaf padamu, tapi karena kau tidak mau mengatakannya jadi aku memberimu pilihan lain" balas Minhyun, Sakura mendengus dengan kekesalan yang menumpuk sebelum merangkak dan duduk di pangkuan sang tunangan
"Kau membuatku kesal!" seru gadis itu pada akhirnya, Minhyun mengangguk. "Baiklah, maafkan aku karena membuatmu kesal" ucap pria itu kemudian, tangannya bergerak mengusap kepala Sakura lembut
"Sudah kan? Apa kau masih marah?" tanya Minhyun lagi, namun Sakura tidak menjawab dan lebih memilih untuk menyerang leher pria itu
Minhyun memukul punggung Sakura pelan saat gadis itu mengigit lehernya kuat-kuat bak vampir, "Aduh, sakit! Hei, Miyawaki Sakura!" Pekiknya kesakitan
Namun seolah tidak mendengar, Sakura masih terus saja mengigit leher pria itu, sebelum berganti jadi mencium bekas gigitannya dengan sensual sehingga Minhyun harus mengigit bibirnya keras supaya tidak mengeluarkan suara aneh karena perlakuan gadis itu
"Jangan membuatku kesal, Hwang Minhyun" ucap Sakura di ceruk leher Minhyun, gadis itu sempat mengusap bekas gigitannya dengan jari lentiknya sebelum kembali mengigit leher pria itu. "Aku menghukum lehermu, jadi jangan banyak bertingkah atau aku akan memaksamu membuka baju"
Seolah terkontrol oleh perintah gadis itu, Minhyun hanya bisa memejamkan mata pasrah seraya menahan hasrat dirinya yang seolah langsung membuncah akibat perbuatan tunangan nya ini
"Minhyun-ah, kurasa aku meninggalkan-Astaga!"
Minhyun membuka mata cepat, menatap Sungwoon yang berdiri menatapnya dari rak sepatu dengan syok. "A-Ada apa?" tanya Minhyun dengan canggung, sementara yang diajak berbicara jadi ikut canggung semenjak Sakura tidak mau melepaskan Minhyun jadi pria itu memutuskan untuk menggendongnya