Srek
Merasakan ada yang membuka pintu, Chaewon menoleh dan bertatapan dengan seorang cowok
"Ah, maaf.. Ku kira kau temanku" ucap cowok itu, Chaewon mengangguk lalu lanjut bersih-bersih
"Hei.. Kenapa kau bersih-bersih di ruang lab fisika?"
"Aku telat tadi" Chaewon menjawab singkat, dia meletakkan sapu lalu mengangkat dua botol
Cowok itu masuk, mendekati Chaewon. "Mau kubantu?"
"Terima kasih, bawa saja satu persatu" Chaewon tidak menolak, gadis itu dengan segera minggir agar tidak menghalangi
"Omong-omong namaku Lai Guanlin" cowok itu memperkenalkan diri, "Ini ditaruh dimana?"
Chaewon menunjuk suatu arah, "Aku tahu kau Guanlin, maksudku.. Siapa yang tidak mengenalmu?" balasnya
"Iya sih, tapi aku tidak mengenalmu. Kau di kelas mana?" tanya Guanlin, meletakkan botol ke tempat yang ditunjuk Chaewon lalu balik untuk mengambil botol lainnya
"Aku berada di kelas yang sama denganmu" jawab Chaewon, memberikan dua botol pada Guanlin. Cowok tinggi itu mengerutkan kening seraya menerima botol, "Benarkah? Tapi kenapa aku tidak mengenalmu?"
"Anak populer sepertimu mana kenal denganku yang seperti ini"
Guanlin berhenti, dia berbalik. "Memangnya anak sepertimu itu seperti apa?"
"Kau tidak akan paham" gumam Chaewon, membetulkan kacamata nya yang merosot. Gadis itu mendongak saat mendengar suara ponsel Guanlin berbunyi
Cowok tinggi itu mengangkat telepon, "Oh, Woojin hyung, apa acaranya dimulai sebentar lagi?... Apa?Sudah mulai?.... Ah, baiklah, aku sebentar lagi kesana" Guanlin mematikan sambungan telepon lalu mendekati Chaewon lagi
"Terima kasih bantuannya, Guanlin.. Aku bisa menyelesaikannya sendiri, kau bisa pergi" ucap Chaewon, merasa tidak enak menyuruh anak populer membantunya terus
Guanlin tidak memperdulikan gadis itu, "Bagaimana kalau aku membawa semuanya sekaligus daripada satu-satu?" tanya nya, sebelum Chaewon menjawab dia lebih dulu mengangkat satu dus berisi botol itu dan memindahkannya
"Jangan dibawa langsung semuanya.. Baha-"
Prang!
Chaewon kontan menutupi mulut serta hidungnya saat botol itu pecah dan isinya keluar semua, "Sudah kubilang jangan dibawa langsung semuanya!" protesnya pada Guanlin
"Uhuk.. Uhuk.. Apa ini? Tenggorokanku sakit" keluh cowok itu, terbatuk-batuk
"Jangan dihirup.. Eh?" Chaewon mengedipkan mata dua kali, Guanlin menoleh bingung. "Kenapa?"
"Guanlin, kau... Apa kau memakainya daritadi?" tanya Chaewon
"Hah?"
Chaewon merogoh saku, mengambil cermin kecil dan memberikannya pada Guanlin."Di kepalamu..."
"AAAAAA!!"
"Apa ini? Kenapa ada telinga kucing di kepalaku?!" Guanlin seketika panik, dia menarik telinga itu dan langsung kesakitan di detik berikutnya. "Ow! Tidak bisa dilepaskan, bagaimana ini? Apa telinga ini tumbuh di kepalaku?!"
Cowok tinggi itu menatap Chaewon, "Hei, lakukan sesuatu! Bantu aku!" serunya
Dia jadi imut sekali karena ada telinga kucingnya, batin Chaewon gemas, dia lalu tersenyum, "Apa aku boleh memegang telinga kucing itu sebentar?" tanya nya