Minhyun mengenal Sakura sudah cukup lama, mereka bertemu secara tidak sengaja saat anjing Minhyun lepas dan kemudian ditemukan oleh gadis jepang itu
Pertemuan kedua mereka juga tidak sengaja, waktu Minhyun sedang berkerja paruh waktu di sebuah restoran Jepang, seorang pelanggan bertanya sesuatu tentang restoran itu dalam bahasa Jepang, Minhyun yang tidak tahu apa-apa saat itu hanya mengangguk mengiyakan apapun yang mereka katakan, namun ia justru kena marah
Sakura yang saat itu ada di sana dan menyadari kalau Minhyun tidak bisa berbahasa Jepang pun bergegas menolong, dia menjelaskan pelan-pelan kepada pelanggan itu dan Minhyun secara bergantian, sehingga salah paham akibat asal mengangguk itu bisa teratasi
Merasa tak enak karena hutang budi dua kali, Minhyun mengatakan akan mengabulkan apa saja permintaan Sakura. Dan gadis itu minta berteman dengan Minhyun, karena terlihat tidak sulit, Minhyun pun mengabulkan permintaan Sakura dan menjadi teman Korea pertama gadis itu
Mereka berteman baik, saling percaya, membantu dan mendukung satu sama lain sampai tingkat pertemanan mereka naik jabatan menjadi persahabatan
Namun seperti kata orang, tidak ada persahabatan antara pria dan wanita yang murni dan selamanya. Minhyun kalah, sebab di suatu sore, dia merasa kalau sudah ditundukkan oleh perhatian yang selama ini Sakura berikan.
Dia jatuh cinta pada Sakura yang waktu itu merawatnya ketika sakit, dia jatuh cinta pada Sakura yang masih menerimanya walau sudah melihat sisi terburuk dari dirinya, dan dia jatuh cinta pada Sakura yang... Seolah terlahir untuknya
Minhyun sadar kalau dia bisa membuat Sakura menjauh jika dia mengungkapkan semuanya, maka dari itu dia memutuskan untuk menyimpannya dalam diam. Dia merelakan Sakura mempunyai pasangan dan selalu berada di samping gadis itu ketika Sakura membutuhkan bantuan walau terkadang dia menyakiti perasaannya sendiri.
****
Minhyun memasuki apartemennya dengan gontai, sebelum merubuhkan tubuh di sofa. Bekerja di sebuah perusahaan besar memang luar biasa, tenaganya seolah disedot sampai habis saat bekerja tadi
"Augh.. Punggungku" erangnya kesakitan, bekerja disana 3 tahun seolah membuat umurnya bertambah 30 tahun dengan cepat. Pria itu lalu merogoh saku jasnya dan mengambil ponsel
Sudah hampir jam 11 malam, dan belum ada kabar baru dari Sakura.
"Biarkan saja dia, hari ini ulang tahun pertama hubungannya dengan pacar barunya. Jangan khawatir, pacar barunya tampak baik" Minhyun mensugesti dirinya sendiri, berusaha tidak menelepon Sakura dan menjadi penyebab rusaknya acara sahabatnya
Hah, sahabat ya?
Lama-lama Minhyun benci kata itu. Mengacak rambut, pria itu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, hendak mandi karena tubuhnya benar-benar terasa lengket
Namun baru melepaskan jasnya, ponsel pria itu berdering. Khawatir itu mungkin Sakura, Minhyun bergerak menuju nakas dan mengambil ponsel yang ia geletakkan
Sakura is calling..
"Ternyata beneran Sakura" Minhyun mentertawakan dirinya sendiri karena berhasil menebak sebelum mengangkat telepon
"Halo? Apa acaramu sudah selesai?"
"Hik... Minhyun-chan~ kepalaku pusing sekali" Minhyun langsung curiga ketika Sakura menjawab dengan bahasa Jepang
"Sakura, apa kau habis minum? Dimana kau sekarang?"
"Aku.. Hik, dimana ya? Anu.. Ini dimana?"
"Sakura, kalau kau tidak tahu, coba sebutkan tempat yang ada di sekitarmu. Aku akan menemukanmu" Minhyun memberi perintah, batal mandi dan mengambil kembali jasnya