Help!

245 35 4
                                    

'Khh.. kenapa aku harus mengerjakan soal-soal yang rumit ini!? Huhhf.. tenanglah Temari, ini demi dirimu juga..' seorang gadis berkepang 4 sedang bermonolog sendiri dikamarnya, Temari.

'Apa sebaiknya malam ini aku 'berburu' ya? Hnn..' Temari memutar-mutar pena diujung jarinya.

Tuk!
Temari menghentakkan penanya ke meja belajarnya "Sepertinya aku harus sedikit lebih santai" Temari menyungging.

"Hey!! Jangan berisik! Aku sedang belajar!!" Teriak seorang pria yang berada disebelah kamar Temari, bukan lebih tepatnya disebelah kamar Gaara, kamar Kankuro.

"Hey! Hey! Kau serius melakukan itu hah bodoh!?" Balas temari sengit.

Orang tua mereka jarang berada dirumah, karena masalah pekerjaan, bukan.. lebih tepatnya ayah mereka yang jarang dirumah. Ibu mereka meninggal saat melahirkan Gaara 16 tahun lalu.

Mereka memiliki 5 kamar di rumahnya, di kota Suna, dan tentu saja 3 kakak beradik itu memiliki kamar yang berurutan. Sialnya kamar Gaara terletak di urutan kedua alias ditengah-tengah kamar kakak-kakaknya.

"Kau sebut siapa yang bodoh!? Kau bisa tidak lulus sekolah lagi tau!!" Balas Kankuro lagi. (Temari kelas 12, Kankuro kelas 12, Gaara kelas 10)

Gaara hanya diam mendengar keributan yang terjadi diantara kakak-kakaknya 'sepertinya malam ini aku tidak tidur lagi' ucap Gaara membatin.

Hening..

"Kalian tidak mau melanjutkan hah?" Ucap Gaara sedikit berteriak.

Cklek

Pintu kamar Temari terbuka menampakkan sosoknya yang keluar dari kamar tersebut "sibodoh itu hanya buang-buang waktu" tekan Temari, mata tajamnya menatap ke depan dengan raut datar beberapa saat dan berganti dengan sunggingan serta tatapan tidak sabaran seperti singa lapar yang siap memakan mangsanya kapanpun 'waktunya pertunjukan'

_kediaman Yamanaka_

Handphone Ino berdering, dan tercetak nama sahabat pinky'nya itu di depan ponsel 'Sakura?' Ino mengangkat telponnya dan mulai bicara "hey, jidat kau tidak tau ya.. ini pukul berap-" "ah.. ma'af kalau mengganggu kalau begitu"

'Hah!? Siapa!? Ini bukan suara Sakura!!'

"Siapa kau!? Dimana Sakura!?" Tanya Ino yang agak kaget.

"Hmm.. siapa ya? Haha.. ma'af saja tapi sekarang sahabat pinky mu ini sedang bersamaku, Ino~" jawab orang diseberang sana.

'Suaranya lebih berat daripada Sakura' Ino mengepalkan tangannya, marah? Tentu saja. Siapa yang tidak marah kalau sahabatnya disekap?

"Apa yang kau inginkan dariku?" Tanya Ino yang berusaha tenang.

"Ah.. tidak banyak, kau datang saja ke lokasi yang akan ku kirimkan lewat chat, jangan melapor polisi dan jangan memberi tau orang lain, atau Sakura tidak akan selamat!" Ucap orang diseberang sana mengancam.

Tanpa pikir panjang Ino langsung mengganti baju tidur yang dikenakannya dengan baju simple yang memiliki kerah tinggi tanpa lengan yang hanya menutupi sebagian besar tubuhnya serta rok simple berwarna ungu tua yang serasi dengan bajunya, entah mengapa ia rasa, ia harus memakai pakaian itu.

Memang sedikit dingin karena kurang tertutup, tapi pakaian itu memudahkan pergerakannya.

Tak lupa, Ino pun mengikat rambutnya seperti biasa, PonyTail tentunya.

Ino pergi lewat jendela kamarnya dengan tangan kosong, lebih tepatnya hanya membawa HP di genggaman tangannya.

Ino berlari sambil mengecek isi ponselnya, ia membuka chat dari Sakura yang menunjukka lokasi dimana ia berada.

'Sakura bertahanlah!'

______________________________________________

'Jaraknya sekitar 1 km.. khh.. aku harus cepat!' Ino berlari sekuat tenaga, ia tidak memakai kendaraan apapun karena itu akan menimbulkan kebisingan.

Duk!
"Aduh!" Ditengah jalan Ino bertabrakan dengan seseorang.

Ino mengusap-usap kepalanya yang sepertinya sedikit berbenturan dengan orang yang ia tabrak "anu.. ma'af" ucap Ino.

"Ino!?"

"Eh!?"

Ino mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak "S-sasuke-kun?"

Sasuke menjulurkan tangannya pada Ino, Ino menerimanya.

"Apa yang dilakukan gadis malam-malam begini hah?" Tanya Sasuke antusias.

Ino berusaha menyembunyikan wajah paniknya dan merubahnya dengan tawa.. kikuk, sambil mengalihkan wajahnya dari Sasuke.

"Aha.. ha.. itu.. ano.." 'ayolah Ino! Berfikirlah! Sakura dalam bahaya!'

"Hey, kalau berbicara dengan orang lain itu tatap wajahnya" Sasuke memegang dagu Ino untuk membuat wajah wanita itu menghadap padanya.

"Itu.. bukan urusanmu kan? Terserah padaku kan, mau kemanapun? Dan kau tidak berhak untuk menanyaiku atau mengikutiku" Jawab Ino tanpa ragu sambil menatap lekat-lekat si pemilik iris gelap.

Sasuke sedikit terkejut akan perubahan ekspresi Ino yang tiba-tiba 'Izumi kah!?'

Ino menampik tangan Sasuke yang bertengger di dagunya dan mulai berlari lagi dan melihat kearah ponselnya sesekali 'ma'af Sasuke-kun, sekarang nyawa Sakura lebih penting dari apapun!'

_____________________________________________

'Disini kah?' Ino melihat kearah gedung yang sudah lama ditinggalkan, tanpa fikir panjang Ino berlari kedalam gedung itu.

'Dilantai berapa!?' Ino mulai menaiki tangga guna mencari sosok sahabatnya, lantai 1, lantai 2, lantai 3. 'Masih belum!'

Ketika dilantai 4, ada sosok yang menunggunya.

"Yo, Ino.. kau membuatku menunggu lama"

"S-senpai!?(senior)"

TBC~~

Ma'ap kalo alurnya gk jelas-jelas.. wkwkwk..
Jangan bosen-bosen ya bacanya, i'm need dukungan :')

25/03/2019

Double InoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang