Wrath

215 36 1
                                    

Karin menghampiri Sakura yang terduduk di kursi dengan ikatan yang mengikatnya dikursi itu dan pergi kebelakang Sakura.

Wajah Sakura tertunduk, pertanda bahwa ia masih belum sadar.

Karin mengeluarkan sebuah pisau kecil dari sakunya dengan tangan kirinya, dan mem-posisikannya didepan leher Sakura.

"Ayolah Ino.. tunjukkan kekuatanmu itu padaku. Ini dunia pembunuh, aku tidak akan segan-segan membunuh Sakura kalau kau hanya diam mematung disana"

Ino mengepalkan tangannya, sekarang ia benar-benar tidak bisa menahan amarahnya, Ino berlari menuju Karin dan Sakura.

'Apapun akan kulakukan, asal aku bisa menyelamatkan Sakura!'

°seperti yang kau minta°

Seketika sekelebat bayangan teknik Izumi bertarung selama ini seakan masuk seluruhnya ke kepala Ino, Ino sedikit terkejut dengan -sebagian- ingatan tidak tertulisnya itu tiba-tiba masuk ke kepalanya.

'Ap- apa yang-!?'

Karin mulai menggoreskan pisaunya ke leher Sakura dengan ekspresi 'senyuman iblis'

Ino menggenggam erat pergelangan tangan kiri Karin yang memegang pisau dan memelintirnya ke atas.

"Khh.. akhirnya datang juga kau Yamanaka!" Pekik Karin yang sepertinya agak senang

Spontan tangan kanan Karin mengambil beberapa buah pisau lagi yang ia selipkan ke jari-jarinya dan melemparnya kearah Ino yang berada didepannya Sakura.

Ino menunduk dan tanpa sadar malah melepas genggamannya dari tangan Karin.

Karin maju dan memposisikan dirinya dibelakang Ino, Karin bersiap-siap akan mengeluarkan katananya tapi, Ino sudah berbalik dan lebih dulu menyambar katana milik Karin yang bertengger di pinggang Karin.

"Lambat!"

Ino melakukan gerakan menebas dengan cepat, tepat didepannya.

Reflek, Karin melompat kebelakang untuk menjauh dari tebasan dari Ino.

'Dia tidak melakukannya dengan ragu-ragu, sialan!' Rutuk Karin.

Karin menatap mata Ino yang jauhnya beberapa meter didepannya, Karin sedikit terkejut melihat mata yang penuh amarah itu.

"Aku benar-benar akan membunuhmu, Karin!" Ancam Ino

Karin sedikit tertegun kemudian ia menyungging(?)

"Wah~ Aku menunggu saat-saat itu Ino-chan" ucap karin masih menyungging dan balas menatap sengit kearah ino.

Karin merogoh kedua saku celana pendeknya dan melempar pisau-pisaunya kearah Ino, sontak Ino menangkis semua pisau-pisau itu dengan sebuah katana di tangannya dan balik menyerang.

Ino membalik katana-nya ke sisi tumpul dan menyerang Karin dari kanannya, tentu saja Karin menangkisnya dengan tangan kirinya tanpa ragu.

Ino memutar, mengambil posisi dibelakang Karin dan siap menusuk katana-nya ke Karin.

"Hentikan!!!"

Ino terkejut dengan teriakan seseorang yang berada dipintu masuk dan menghentikan rencananya untuk membunuh Karin.

"S-sasuke-kun!?" Ucap Ino dan Karin serempak.

"Khh.." Karin menuju jendela gedung di lantai 4 dan akan melompat dari sana, "lain kali, kupastikan kau yang kalah" ucap karin sembari melompat.

Ino sedikit syok dengan apa yang akan ia lakukan pada Karin tadi, "aku.. bukan pembunuh!" Ino melepas katana yang berada di genggamannya hingga jatuh menghantam lantai dibawahnya.

Sasuke berlari menghampiri Ino, setelah membuka ikatan Sakura.

"Ino, kau tidak apa-apa!? Hey!"

"Sasuke-kun, apa aku seorang pembunuh?" Tanya Ino dengan wajah tertunduk

Sasuke sedikit terkejut dengan pertanyaan Ino. 'Apa Ino mengingat apa yang dilakukan Izumi!?'

"Jadi benar ya, selama ini aku membunuh tanpa sadar, hingga melibatkan Sakura" Ino tersenyum miris

Sasuke menggenggam kedua bahu wanita didepannya "ini bukan salahmu, Ino" ucap Sasuke berusaha menghibur

Sasuke menatap kearah Ino yang masih menunduk dan Sasuke memeluk Ino.

"Dingin.. kau dingin, Ino"

Ino hanya diam tak berkutik dengan reaksi Sasuke yang tiba-tiba itu, dan merasakan air matanya mulai turun.

Ino membalas pelukan Sasuke dan menumpahkan rasa sedih, kesal serta amarahnya dan menangis dengan kencang.

"Aku memang bodoh! Sialan! Huaaahh!!"

Sasuke mempererat pelukannya "dasar Ino, kau baru menyadari kalau kau itu bodoh hah?"

Beberapa meter dari jarak Ino dan Sasuke, Sakura yang duduk dikursi hanya tersenyum bingung melihat kedua pasangan aneh didepannya.

"Baiklah!! Saatnya kita pulang!!" Pekik Sakura.

Kedua manusia yang sedang berpelukan didepannya sontak melepas pelukannya dan menjauh satu sama lain.

's-sejak kapan Sakura bangun!?'

Sakura terkikik geli melihat sahabat pirangnya yang kaget saat ia berteriak tadi begitu pula dengan Sasuke yang kaget.

Ino menghapus air matanya diam-diam. "Ehemm.. baiklah, ayo kita pulang jidat!!" Ucap Ino yang berusaha menetralkan atmosfer disekitarnya.

Ino berjalan melewati Sasuke, menuju Sakura.

"Hey, pakai ini" Sasuke melempar jaket yang sudah ia lepas pada Ino, dan Ino menerima jaket itu.

"Hah? Baiklah, terima kasih Sasuke-kun" balas Ino dengan senyum sumbringan miliknya.

Ino pergi bersama Sakura dan diikuti Sasuke dibelakangnya.

'Tetap saja, kau tak pernah berubah ya, Ino" Sasuke sedikit tersenyum mengingat senyum manis Ino.

'Tapi kenapa Izumi tidak mengambil alih tubuh Ino tadi itu? Dan malah memberikan ingatan buruk pada Ino?'

TBC~~

Ending chapter yang ini tidak jelas sekali, lebih tepatnya maksa hoho//plak!
Ma'ap klo banyak typo'nya.. :""
Kubutuh inspirasi.. :""

14/04/2019

Double InoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang