School Life

210 31 6
                                    

"Hoaamm~" Ino menguap tanda bahwa ia masih belum cukup tidur.

"Hah~ malam yang panjang, baiklah.. saatnya siap-siap untuk berangkat ke sekolah!" Ucap Ino semangat

Ino mengawali paginya seperti biasa dan akan pergi berangkat ke sekolah.

"Ayah, ibu.. aku berangkat!"

"Hati-hati di jalan, Ino-chan~" jawab kedua orang tua Ino.

Ino mulai berjalan dengan santai ke sekolah, dan sedikit terlintas dibenaknya 'sebenarnya yang semalam itu apa?'

Ia mengingat kembali tentang kejadian semalam, 'kenapa mendadak aku punya kekuatan seperti itu!? Ini aneh! Dan Karin-senpai ternyata seorang pembunuh!? Apa mungkin semalam itu hanya mimpi saja!?'

Duk!!
Ino tersentak dari lamunannya dan melihat apa yang ia tabrak

"S-Sasuke-kun!? Apa yang kau lakukan di persimpangan jalan? Kau sedang menunggu seseorang kah? Ah~ tentu saja kan, kau kan populer, pasti ada seorang gadis yang membuatmu tertarik kan..?" ceplos Ino tidak jelas sambil menunduk 'a-apa yang ku katakan!? Dasar Ino bodoh! Bodoh!' Rutuk Ino pada dirinya sendiri.

"Ya, sepertinya tebakanmu benar" jawab Sasuke acuh.

"Hah?" Sepertinya Ino sedikit syok dengan penuturan Sasuke. 'Apa aku tidak punya kesempatan lagi? Tunggu, apa jangan-jangan Sasuke-kun menungguku!? Ah.. tidak mungkin!'

"Aku.. menunggumu, Ino"

"Heh!?" Ino mendongak, menatap mata onix Sasuke, terlihat Sasuke sedang menyungging kearahnya dan akhirnya Ino bersemu merah.

"A-apa yang kau katakan, bodoh!" Pekik Ino dengan mata menutup erat, Ino berlari menuju sekolah dengan muka bersemu merah dan meninggalkan Sasuke dibelakangnya.

'K-kenapa aku malah lari!? Ino kau benar-benar sangat sangat bodoh!' Ino masih merutuki dirinya sendiri.

Tak beberapa lama Ino berlari ia sampai didepan gerbang ia memegangi lututnya sambil terengah-engah "ah! Gawat, aku meninggalkan Sasuke dipersimpangan jalan, padahal dia sudah repot-repot menungguku, sepertinya aku tak akan bisa menatap matanya lagi T○T" Ino tertunduk lesu.

Ino berjalan masuk ke dalam lingkungan sekolah, tiba-tiba terdengar suara pekikan yang sudah tidak asing lagi ditelinganya "PIIIGGG!!" Pekik Sakura sambil melambai-lambai kearah Ino.

'Sibodoh itu, apa yang dilakukannya disekolah!?' Rutukan Ino masih berlanjut.

Ino berlari kearah Sakura, dan bicara "apa yang kau lakukan bodoh! Seharusnya kau istirahat saja dirumah! Dasar idiot!"

"Ehe~ sudahlah pig, aku baik-baik saja" ujar Sakura tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Ino menghela nafas "hah~ terserah padamu jidat, kau memang tak dapat dihentikan!"

"Eh~? Memangnya Sakura-chan kenapa Sampai harus beristirahat?" Tanya seorang pria jabrik berambut pirang yang muncul entah dari mana.

Bletak!
"Tidak baik menguping pembicaraan orang lain Naruto!" Pekik Sakura kearah Naruto yang sudah ia pukuli tepat dikepala.

"Adududuh~ ma'af Sakura-chan" ucap Naruto sambil memegangi kepalanya.

"Pig!, ayo kita ke kelas sekarang! Sepertinya sebentar lagi bel akan berbunyi!" Ucap Sakura sambil menarik tangan Ino.

_jam istirahat_
"Huah~ aku hampir ketiduran dikelas!" Ucap Ino didepan cermin wastafel sembari mencuci wajahnya yang terpatri indah.

Ino berjalan keluar dari toilet dan langsung ditarik oleh seseorang, sontak Ino kaget "S-Sasuke-kun!?"

Sasuke menarik tangan Ino tanpa bicara sepatah kata pun, apa mungkin Sasuke marah pada Ino? Atau.. masalah yang lainnya?

Sasuke menyeretnya kebelakang kelas lagi "aku.. ingin bicara padamu, Yamanaka!"

"E-Eh!?" 'J-jangan lagi!' Ino memegang kepalanya yang mulai terasa sakit, ia berusaha mempertahankan kesadarannya tapi gagal.

Sekarang jiwa yang mengendalikan tubuh Ino telah berganti, dengan mata yang menatap tajam kearah Sasuke ia berkata "apa urusanmu denganku Uchiha?"

"Kenapa? Kenapa kau tidak menolongnya waktu itu?" Tanya Sasuke tak sabaran.

"Waktu itu?.. ah.. maksudmu tadi malam?. Memangnya aku memiliki alasan untuk menceritakannya padamu?"

"Khh.. apa kau, ingin Ino menjadi seorang pembunuh juga?" Tanya Sasuke lagi, dengan sedikit geram.

"Tidak juga"

Sasuke menatap tajam kearah mata sang Yamanaka.

Sang Yamanaka melanjutkan "Jika kau tau kebenarannya, apa kau mau menyelamatkannya?.. ah, sepertinya kurang tepat. Kau harus menyelamatkannya"

"Memangnya Dari apa?"

"Dari diriku" berhenti sejenak

Ia melanjutkan "asal kau tau saja, 2 jiwa dalam 1 tubuh itu bisa dibilang mengantarkan ajalmu agar lebih dekat"

"Hah?"

"Artinya, kehidupan Ino akan lebih singkat bila ada aku yang menumpang hidup didalam dirinya, jiwa yang tidak memiliki tubuh akan memakan lebih banyak energi kehidupan dan membuat jiwa tubuh itu sendiri mendapat 1/10 dari energi kehidupannya sendiri, maka dari itu aku harus membunuh untuk mendapatkan energi kehidupan dari orang yang kubunuh" jelas Izumi panjang lebar.

"Jadi, artinya kau itu sedang terperangkap didalam tubuh Ino dan tidak bisa keluar?" Tanya Sasuke setelah menyimpulkan semua penjelasan dari Izumi.

"Ya, begitulah.. tapi, ada satu cara untuk mengeluarkanku dari sini" Izumi menatap lekat-lekat pemilik onix didepannya dan menyungging.

TBC~~

Huaahh~ pastinya banyak yang typo, soalnya saia ngebut.. T♡T
Ma'apkan cerita tydak jelasku ini :""
Tapi saia pasti akan nulisnya sampe ceritanya selesai & tuntas! Tapi gk taulah sampe kapan.. ehe~ //plak!
Need dukungan dari kalian :'*

28/04/2019

Double InoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang