'dia.. melihat kearahku.. khh.. sial.. kenapa harus Itachi!?'
"percepat laju mobilnya! sebentar lagi polisi akan mengejar!" pekik Ino pada sopir didepannya.
Ino melihat kebelakang, dibawah cahaya yang remang-remang, Itachi menatapnya sambil memegang handphone yang ia letakkan ditelinganya.
"aku menemukan Yamanaka Ino, ia memakai mobil dengan plat nomor XXXX, lokasinya terletak di tengah kota Konoha, jl.XX. cepat blokir semua jalan didaerah ini sebelum mereka lolos!" Itachi memerintahkan semua personil yang ia punya dan menutup telephonenya.
______________________________________
3 bulan lalu setelah Ino pergi dari rumahnya...
sekitar 30 menit setelah Ino menelephone, polisi mulai mendatangi kediaman Yamanaka yang sudah terlihat acak-acakan itu.
mereka mengevakuasi semua jasad yang ada dirumah itu, tapi tak menemukan si penelephone, yaitu sang putri Yamanaka.
mereka telah mengerahkan para polisi yang ikut andil dalam kasus itu untuk mencari Yamanaka Ino, dan mereka tak menemukan apa-apa.
-di kantor pusat kepolisian kota Konoha-
"ada kemungkinan kalau kedua orang tuanya dibunuh oleh anak-anak muda itu, hingga mengakibatkan putri Yamanaka itu balik menyerang" terang seorang kepala polisi bagian barat kota Konoha.
"tapi apakah mungkin itu terjadi? bisa saja ada satu orang lagi pembunuh yang membunuh mereka dan membawa kabur gadis Yamanaka itu kan?, mana mungkin gadis kecil itu sanggup melawan 5 orang" bantah seorang kepala polisi bagian selatan kota Konoha.
"tapi ditemukan sidik jari putri Yamanaka itu disalah satu pistol di ruangan itu, sangat mungkin kalau ia membunuh dan setelah itu pergi meninggalkan secarik surat, dan dari penilaianku, sepertinya putri Yamanaka ini bukan orang biasa, terlihat dari cara membunuhnya ia sangat berpengalaman, ini adalah kasus yang lebih berbahaya dari yang kita duga" ucap Itachi yang seorang kepala polisi bagian timur kota Konoha.
semuanya mengangguk setuju dengan pendapat Itachi dan cepat mengambil langkah dengan menetapkan Yamanaka Ino sebagai buronan kelas A yang berbahaya.
Itachi mengingat-ingat lagi laporan yang masuk beberapa minggu kebelakang, "jangan-jangan!?"
"ada apa Itachi? apakah ada yang salah?" tanya ayah dari Itachi, Uchiha Fugaku, kepala polisi bagian utara kota Konoha.
"jelas sekali, kalau kasus ini.. ulah putri Yamanaka itu juga.." Itachi menyerahkan surat laporan itu pada sang ayah.
"cih.. dia lebih berbahaya dari yang aku kira, naikkan peringkatnya jadi S.. dia benar-benar gadis yang sangat berbahaya" ucap Itachi sambil menggertakkan giginya
'bagaimana bisa jadi begini, apa alasanmu berbuat begini, Ino? Izumi akan kecewa padamu seandainya ia masih hidup, adik yang ia sayangi sekarang malah jatuh kedalam kegelapan' ratap Uchiha sulung itu.
tentu saja pemikiran Itachi itu salah besar, malah justru Izumi adalah alasan Ino berbuat sejauh ini.
sementara itu dikediaman Uchiha, Sasuke berfikir keras kenapa Ino tak mau melepaskan jiwa Izumi.
sekali lagi Sasuke menghembuskan nafasnya dengan keras, ia benar-benar tak mengerti jalan fikiran gadis yang selalu bersamanya itu.
sekarang dadanya malah terasa sesak, apa yang telah ia perbuat? harusnya ia hentikan Ino saat itu, saat ia bertemu Ino diatas salah satu gedung dikota Konoha, dan kenapa ia selalu mengabaikan gadis itu pada saat SMP? jika saja ia memperhatikan Ino lebih awal, mungkin ini semua tidak akan pernah terjadi.
semua ratapan Sasuke tak ada hasilnya, ia benar-benar tak tau harus berbuat apa.
yang ia pikirkan hanya membawa Ino kembali.
'tunggu, apa sesuatu akan terjadi jika jiwa Izumi lepas dari tubuh Ino? tapi Izumi sepertinya tidak mempermasalahkannya, jadi jiwa dan tubuh Ino tidak akan mendapat dampak yang serius. apa ini hanya berdampak pada jiwa Izumi!?'
Sasuke mulai mengumpulkan lembaran yang hilang sedikit demi sedikit...
______________________________________
aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan antara polisi dan Ino yang hanya jadi penumpang di mobil itu.
Sai melaporkan keadaan mereka pada Danzo.
tentu saja Danzo tak hanya diam, ia mengintruksikan kearah mana mereka harus pergi.
"apa!? itukan jalan buntu! kau bermaksud membuang kami ya!?" amuk Ino setelah mendengar instruksi dari bos'nya itu.
"mana mungkin aku membuang pion terkuatku.. jangan khawatir Yamanaka" jawab Danzo dengan tenang diseberang sana.
Ino berusaha tenang, ia menghembuskan nafasnya berat.
"pada akhirnya, kita juga harus melawan ya, aku benci membunuh polisi.. tapi mau bagaimana lagi" Ino menangkap dengan baik pesan Danzo.
Sai mulai mengeluarkan senjatanya yang ada di bagian belakang mobil yang ia tumpangi, tentu saja ia sudah berjaga-jaga bila ada kejadian semacam ini, "mohon kerja samanya.. Ino-chan.." Sai tersenyum pada Ino, sedangkan Ino hanya diam dan tak menanggapi perkataan Sai.
mereka sudah sampai dipenghujung jalan dan Ino dan Sai segera keluar dari mobil yang mereka tumpangi.
buru-buru para polisi menodongkan pistolnya pada dua orang yang baru keluar dari mobil di depan mereka.
"Yamanaka Ino, menyerahlah dan buang semua senjatamu! kami tidak akan melukaimu jika kau menyerahkan diri!" pekik salah satu polisi.
Ino hanya diam ditempat dan bicara "kalian terlalu meremehkanku.."
pertarungan Ino dan para polisi, dimulai..
TBC~~
huaaa.. ma'ap telat dua minggu/><\
lagi musim ulangan soalnya.. hehe //plak! alasan terooss..
yakan gaada yg nungguin juga.. :')
I need penyemangat.. :"26/08/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Ino
FanfictionKehidupan yang berbeda, sifat yang berbeda, tapi di satu tubuh yang sama, ada apa dengan Yamanaka Ino? Apa yang sebenarnya terjadi?