Truth

199 33 2
                                    

"Dimana aku?" Ino berusaha melihat sekelilingnya.
"Gelap.. rasanya tubuhku berat sekali" Ino berusaha membuka matanya, sayup-sayup ia mendengar percakapan dua orang.

'Memangnya dari apa?'

'Dari diriku'

"Siapa? Siapa yang sedang bicara? Dari suaranya, itu seperti suaraku dan.. Sasuke-kun?" Ino melihat kedua tangannya, bersinar.

Tangannya bersinar? Ah, bukan.. lebih tepatnya dirinya yang bersinar.

"A-apa ini jiwaku?" Ino terapung-apung dikegelapan yang kosong yang mengikatnya.

Sekarang suara yang terdengar sayup-sayup oleh Ino mulai terdengar jelas.

"Hah!? Jangan bercanda! Aku tidak akan melakukan itu!" Pekik seorang Uchiha

"Itu.. suara Sasuke.." Ino masih menatap kosong ke kegelapan didepannya

"Ya, tentu saja membuat keadaan Ino dalam kritis bisa memberiku kesempatan untuk keluar dari tubuhnya" jawab sang Yamanaka.

"I-ini suaraku kan!?" Ino mulai bingung dengan keadaannya.

"Izumi, ini terlalu berbahaya untuk Ino! Tolong fikirkan cara lainnya!"

"I-izumi siapa?" Dengan kondisi yang masih kebingungan, Ino tetap mendengar percakapan dua orang tersebut.

"Hah~ sebenarnya ada cara yang bisa dibilang lebih mudah, kau hanya perlu mengisi kekosongan dihati Ino, dengan begitu jiwaku akan terdorong keluar dengan sendirinya"

Ino terdiam, "rasanya, nama Izumi tidak asing bagiku" Ino lanjut mendengarkan percakapannya.

"Tapi, jika aku pergi dari tubuh Ino. Ino pasti akan mengigatku lagi, aku tidak ingin dia menderita lagi.. jadi, tolong.. isi kekosongan hati Ino agar ia tak sedih akan kepergianku lagi.."

Ino termenung, ia mengigat serpihan kecil ingatan masa kecilnya, "aku.. memiliki.. seorang kakak?" Ino berusaha mengigat wajah yang ia sebut 'kakak' itu, tapi ia tak bisa mengigatnya, Ino berusaha mengigat kenangan masa kecilnya, tapi semua sia-sia, Ino tak ingat apa-apa tentang masa kecilnya.

"Aku mengunci ingatan masa kecilnya Ino, 'jika Ino tidak mengigatku lagi.. ia bisa melanjutkan hidupnya tanpa memikirkanku' begitulah awal dari semua ini, aku mencoba masuk ke tubuh Ino dan mengunci ingatannya tentangku, tapi jiwaku malah terjebak dihati Ino yang kosong, hingga aku menyerap energi kehidupan Ino begitu banyak" hati Izumi mulai goyah.

"Ingatanku.. dikunci!?" Ino berusaha keras mengigat masa kecilnya dan berharap bisa mematahkan 'kunci' tersebut.

Seakan kunci itu patah, karena kegoyahan hati Izumi. ingatan Ino menyeruak masuk ke benaknya, Ino hampir mengigat semuanya, seketika Ino termenung.

Izumi kaget, ia sadar bahwa ingatan Ino yang ia kunci, lepas 't-tidak mungkin' buru-buru Izumi menuju alam bawah sadar Ino.

Sasuke terkejut, karena mendadak tubuh Ino kehilangan kesadarannya. "A-apa yang terjadi!?, I-izumi!" Sasuke segera menangkap tubuh tanpa kesadaran itu dan segera membawanya ke UKS.

Hati yang kosong membuat alam bawah sadar Ino menjadi kosong dan gelap, tanpa warna, tanpa cahaya.

Aquamarine bertemu onix, Izumi terkejut, Ino bisa mengendalikan jiwanya di alam bawah sadar.

Ino menatap lekat-lekat perempuan didepannya, mata onix dan surai kecoklatannya yang indah.

Ino sedikit tak percaya dengan apa yang ia lihat "a-apa ini mimpi? Setidaknya.. aku.. ingin memelukmu, kak Izumi.." mata ino berkaca-kaca, ia ingin segera menghampiri sosok indah didepannya, tapi jiwanya terasa berat dan terikat. Ino tidak bisa bergerak leluasa.

Rasanya Izumi ingin memeluk jiwa adiknya, didepannya. Tapi, itu tidak boleh dilakukan.

"Jiwa yang sudah mati, tidak boleh berada ditubuh yang masih hidup. Kita.. tidak boleh bersentuhan.. Ino" Izumi tersenyum getir, ia sangat ingin memeluk jiwa adiknya, ia sangat merindukannya.

"Kau tidak bisa bergerak leluasa, karena jiwamu terhubung dengan tubuhmu.. tenang saja, ada Sasuke yang menggantikanku untuk menjagamu" Izumi masih menjaga jarak antara jiwanya dan Ino.

"Tidak mau, lebih baik aku meninggalkan Sasuke dan pergi bersama kakak!" Jawab Ino dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tak masalah jika itu harus mengorbankan seluruh dunia sekalipun! Aku tidak peduli!" Sambung Ino lantang

Izumi menggenggam erat tangannya dan bilang "hentikan sifat egoismu itu, Ino! sudah 8 tahun berlalu dan kau masih tidak merelakanku Ino!? Aku hanya akan jadi benalu ditubuhmu! Kita tak bisa terus-terusan membunuh orang lain! Aku.. aku hanya ingin kau bisa bahagia dengan kehidupanmu sekarang dan melupakan masa lalu yang pahit itu. Aku mohon.. mengertilah Ino.."

"Jika kakak tidak bisa membunuh lagi.. aku yang akan melakukannya" jawab Ino tanpa ragu.

TBC~~

////
Huahh.. ma'ap pendek.. udh lama update, pendek lagi T.T
bahasa jepangnya diilangin biar lebih nyaman bacanya.. :"
Msh butuh dukungan kalian >///<

Nitip FanArt SasuIno sekalian.. saia mampunya cuma segini.. ma'ap klo gk bagus.. :"

13/05/2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13/05/2019

Double InoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang