Keluarga Itachi mengajak Izumi tinggal di kediamannya, tapi Izumi menolaknya karena takut merepotkan mereka.
Sekarang Izumi tinggal disebuah panti asuhan, Konoha City yang sederhana, panti asuhan itupun tak sanggup membiayai sekolah anak-anak yang tinggal disana, hingga Izumi terpaksa harus putus sekolah.
Sekarang Izumi tidak bisa terus bertemu Itachi, karena jarak tempat tinggal mereka yang jauh.
Sudah 2 bulan sejak kematian ibunya, Izumi hanya duduk dibalkon dan merenung. Ia kurang makan dan tidur.
Sekarang ia sudah tidak merasakan apa-apa lagi, seakan-akan emosinya sudah lenyap bersama sang ibunda.
Ia mengigat lagi mayat bersimbah darah ibunya, tapi ia masih tak merasakan apa-apa, ia bahkan tak merasa marah, sedih atau benci sekalipun.
Matanya kosong menatap ke depan hingga ia tak sadar ada sepasang suami istri yang menghampirinya.
Masih menatap kosong, Izumi baru menyadari kalau mereka kearahnya.
Izumi mengadah, guna melihat wajah orang yang menghampirinya, mereka membawa seorang bayi yang manis yang sepertinya baru berumur setahun.
Salah seorang dari pasangan itu berjongkok, "siapa namamu gadis manis?" Tanya'nya dengan senyum yang ramah, seorang pria dengan rambut blonde panjang yang diikat ekor kuda.
Izumi agak ragu-ragu menjawabnya, dan hanya diam.
Dan istri dari pria tadi ikut berjongkok, "tidak usah takut sayang.. kami tidak akan berbuat jahat padamu kok" ujar wanita yang mengendong bayi sambil tersenyum ramah.
Entah kenapa Izumi tertarik dengan bayi yang digendong wanita itu, matanya berbinar-binar melihat bayi yang sedang tertidur itu 'Imutnya..'
"A-anu.. n-namaku Uchiha Izumi" Izumi kembali menatap bayi yang digendong oleh wanita didepannya.
"Nama yang indah.. kau menyukainya Izumi-chan? Namanya Yamanaka Ino.." sambung pria disebelah wanita didepan Izumi.
"Rambutnya sama seperti paman.. dan wajahnya cantik seperti bibi.."
nyonya Yamanaka terkikik geli melihat ekspresi Izumi yang polos.
"Tentu saja.. Izumi-chan.." tingkah Izumi membuat tuan Yamanaka gemas.
"Kalau begitu, paman dan bibi pergi dulu ya.. Izumi-chan jangan murung terus.. senyuman Izumi-chan itu sangat indah! Jadi, tersenyum lah..." ucap tuan Yamanaka mengelus kepala Izumi sambil berdiri dan diikuti nyonya Yamanaka.
Sepasang suami istri itu mulai berbalik dan melambai kearah Izumi.
Entah apa yang membuat Izumi tidak rela jika mereka pergi, hingga ia buka suara "a-anu.." sepasang suami istri itu berhenti dan berbalik lagi.
"E-etto.. apakah paman dan bibi akan kembali ke sini?.. Izumi ingin melihat Ino-chan lagi.."
Keduanya tersenyum, "tentu saja Izumi-chan.. kami akan datang lagi besok.."
Mata Izumi berbinar-binar "benarkah!?"
"Tentu saja Izumi-chan.."
"Kalau begitu.. sampai besok paman! Bibi!" Pekik Izumi girang sambil melambai-lambai.
______________________________________
3 bulan berlalu..
Hampir setiap hari keluarga Yamanaka itu mengunjungi Izumi hingga mereka berniat untuk mengadopsinya.
"Ne.. ne.. Izumi-chan.." panggil nyonya Yamanaka.
Izumi masih asik bercanda dengan Ino kecil yang periang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Ino
Hayran KurguKehidupan yang berbeda, sifat yang berbeda, tapi di satu tubuh yang sama, ada apa dengan Yamanaka Ino? Apa yang sebenarnya terjadi?